Struktur Penerimaan dan Biaya Usahatani Pendapatan Usahatani

52

4.4.1 Struktur Penerimaan dan Biaya Usahatani

Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. = x Dimana : TR = Total Penerimaan Y = Produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani Py = Harga jual produk y Menurut Soekartawi 2002, biaya usahatani diklasifikasikan menjadi dua, yaitu a biaya tetap fixed cost dan b biaya tidak tetap variable cost. Biaya tetap umumnya didefinisikan sebagai biaya yang relatif tetap jumlahnya, dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang dihasilkan banyak atau sedikit. Jadi besarnya biaya tetap ini tidak tergantung pada besar kecilnya produksi output yang diperoleh. Sedangkan biaya tidak tetap variable cost didefinisikan sebagai biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang dilakukan. Untuk menghitung biaya tetap dapat digunakan rumus sebagai berikut: FC = ∑ di mana: FC = biaya tetap = jumlah fisik dari input yang membentuk biaya tetap = harga input n = macam input Apabila besarnya biaya tetap tidak dapat dihitung dengan rumus karena tidak diketahui secara pasti jumlah fisik dari input yang membentuk biaya tetap, maka sekaligus ditentukan nilainya. Rumus ini juga digunakan untuk menentukan biaya tidak tetap. Total biaya TC adalah jumlah dari biaya tetap FC dan biaya tidak tetap VC. Dari pernyataan tersebut, rumus yang digunakan untuk menetukan total biaya adalah: TC = FC + VC Pengelompokan biaya usahatani yang lain adalah biaya tunai dan biaya tidak tunai diperhitungkan Hernanto, 1995. Biaya tunai dan biaya tidak tunai berasal dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap yang termasuk ke dalam biaya tunai misalnya iuran irigasi dan pajak tanah. Sedangkan biaya variabel yang 53 termasuk biaya tunai adalah biaya input produksi dan upah tenaga kerja. Biaya tetap yang merupakan biaya tidak tunai atau biaya diperhitungkan adalah biaya penyusutan dan biaya untuk tenaga kerja keluarga. Sedangkan biaya variabel yang merupakan biaya diperhitungkan adalah sewa lahan.

4.4.2 Pendapatan Usahatani

Pendapatan usahatani pada penelitian ini akan dibedakan menjadi dua. Pertama pendapatan atas seluruh biaya tunai pendapatan tunai dan pendapatan atas biaya total pendapatan total. Biaya tunai adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan petani dalam usahatani penangkaran benih padi. Sedangkan biaya total adalah biaya yang dikeluarkan petani dimana semua input milik keluarga juga diperhitungkan sebagai biaya. Biaya tunai digunakan untuk melihat seberapa besar likuiditas tunai yang dibutuhkan petani untuk menjalankan kegiatan usahataninya. Biaya diperhitungkan digunakan untuk menghitung berapa sebenarnya pendapatan kerja petani jika penyusutan, sewa lahan dan nilai kerja keluarga diperhitungkan. Secara umum pendapatan adalah selisih antara penerimaan usahatani dengan biaya usahatani pada periode tertentu. Secara matematis pendapatan usahatani ditulis sebagai berikut: Pendapatan Tunai = TR - BT Pendapatan Total = TR – BT+BD di mana : TR = Penerimaan Rp BT = Biaya Tunai Rp BD = Biaya Diperhitungkan Rp

4.4.3 Analisis RC