Berdasarkan  penelitian-peneitian  di  atas,  ketiga  penelitian  tersebut menggunakan  model  pembelajaran  Kooperatif  tipe  STAD  untuk  meningkatkan
keaktifan  dan  prestasi  belajar.  Pada  penelitian  sebelumnya  terfokus  pada  Mata Pelajaran  IPS,  Pkn,  dan  IPA.  Untuk  yang  materi  IPA  terbatas  pada  materi
pencernaan  manusia.  Dengan  menggunakan  model  pembelajaran  Kooperatif  tipe STAD,  peneliti  akan  meneliti  tingkat  keaktifan  dan  prestasi  belajar  siswa  kelas
VC  SD  Negeri  Ungaran  1  pada  mata  pelajarn  IPA  tentang  energi  listrik  dan penggunaannya.
2.3 Kerangka Berpikir
Berpijak pada permasalahan dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar yaitu kurangnya  keaktifan  belajar  siswa  dan  prestasi  belajar  siswa  yang  kurang
maksimal.  Padahal  keaktifan  siswa  sangat  berpengaruh  dengan  prestasi  belajar siswa  yang  didapatkan.  Pada  umumnya  dalam  proses  pembelajaran  IPA,  siswa
hanya mendengarkan penjelasan materi yang dikatakan oleh guru, sedangkan IPA adalah  mata  pelajaran  yang  memiliki  tujuan  supaya  siswa  dapat  lebih  mengenal
alam dan menghargai alam serta siswa dapat memiliki sikap ilmiahnya. Sistem  pembelajaran  yang  dilakukan  oleh  guru  juga  kurang  maksimal,
karena siswa hanya bekerja secara individual, jadi kegiatan kerja kelompok masih jarang  dilakukan.  Padahal  kerja  kelompok  akan  sangat  mudah  menumbuhkan
keaktifan  siswa  dalam  belajar,  karena  mereka  belajar  dengan  teman-temannya serta  mengajarkan  siswa  untuk  saling  mengeluarkan  pendapat.  Model
pembelajaran  yang  melibatkan  kelompok  salah  satunya  model  pembelajaran kooperatif tipe STAD Student Team Achievement Devision, dalam pembelajaran
IPA  model  ini  sangat  baik  untuk  diterapkan  karena  siswa  akan  bersama  tim kelompoknya memahami materi, melakukan pengamatan bersama, menyimpulkan
hasil  bersama.  Selain  itu,  siswa  dapat  memiliki  sikap  tanggung  jawab  dan  sikap ilmiah  yang  nantinya  berpengaruh  pada  prestasi  belajar  siswa.  Setelah  itu,  siswa
diberikan  kuis  individu  untuk  melihat  seberapa  jauh  tingkat  pemahaman  siswa. Penilaian  yang  didapat  siswa  berdasarkan  akumulasi  dari  penilaian  setiap
siklusnya. Kemudian pemberian hadiah untuk kelompok yang mendapatkan nilai terbaik.  Jadi  kerjasama  dan  tanggung  jawab  sangat  penting  dalam  Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division STAD.
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis
Berdasarkan  rumusan  masalah  dan  tujuan  penelitian,  maka  peneliti merumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:
2.4.1  Penerapan model
pembelajaran kooperatif
tipe STAD
dalam meningkatkan  keaktifan  dan  prestasi  belajar  IPA  siswa  kelas  VC  SD
Negeri Ungaran 1 dilakukan sesuai dengan langkah-langkah STAD secara berurutan,  yaitu:  1  pembagian  kelompok,    2  penyajian  materi,  3
kerjasama tim,  4 kuis, 5 penghargaan tim. 2.4.2  Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
keaktifan  belajar  IPA  siswa  kelas  VC  SD  Negeri  Ungaran  1  dari  skor  47 rendah menjadi 85 tinggi.
2.4.3  Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas VC SD Negeri Ungaran 1  dari nilai rata-
rata  76  menjadi  85  dan  dari  persentase  ketuntasan  belajar  60  menjadi 75.
45
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis  penelitian  yang  digunakan  yaitu  Penelitian  Tindakan  Kelas  PTK. Susilo  2007:16  menyatakan  bahwa  Penelitian  Tindakan  Kelas  PTK  adalah
penelitian  yang  dilakukan  di  kelas  atau  sering  disebut  dengan  classroom  action research,  yaitu  penelitian  yang  dilakukan  oleh  guru  di  kelas  atau  di  sekolah
tempat  mengajar,  dengan  penekanan  pada  penyempurnaan  atau  peningkatan praktik  dan  proses  dalam  pembelajaran  dengan  tujuan  untuk  meningkatkan
kualitas  proses  pembelajaran  di  kelas.  Pendapat  Susilo  diperjelas  oleh  Kunandar 2008:45  yang  berpendapat  bahwa  Penelitian  Tindakan  Kelas  adalah  suatu
penelitian  tindakan  action  research  yang  dilakukan  oleh  guru  di  kelasnya melalui  tahapan-tahapan  dalam  setiap  siklus,  penelitian  bertujuan  untuk
memperbaiki  atau  meningkatkan  kualitas  proses  pembelajaran  di  kelas  melalui
suatu tindakan treatment tertentu dalam siklusnya.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan  Kelas  PTK  adalah  penelitian  yang  dilakukan  berdasarkan
permasalahan  yang  ada  di  dalam  kelas  dengan  tujuan  untuk  memecahkan permasalahan  dan  meningkatkan  kualitas  pembelajaran.  Penelitan  ini  juga
memiliki  unsur-unsur  yang  harus  ada,  seperti  yang  dijelaskan  oleh  Kunandar 41:2008  penelitian  tindakan  kelas  memiliki  tiga  unsur  atau  konsep,  sebagai
berikut :