45
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis  penelitian  yang  digunakan  yaitu  Penelitian  Tindakan  Kelas  PTK. Susilo  2007:16  menyatakan  bahwa  Penelitian  Tindakan  Kelas  PTK  adalah
penelitian  yang  dilakukan  di  kelas  atau  sering  disebut  dengan  classroom  action research,  yaitu  penelitian  yang  dilakukan  oleh  guru  di  kelas  atau  di  sekolah
tempat  mengajar,  dengan  penekanan  pada  penyempurnaan  atau  peningkatan praktik  dan  proses  dalam  pembelajaran  dengan  tujuan  untuk  meningkatkan
kualitas  proses  pembelajaran  di  kelas.  Pendapat  Susilo  diperjelas  oleh  Kunandar 2008:45  yang  berpendapat  bahwa  Penelitian  Tindakan  Kelas  adalah  suatu
penelitian  tindakan  action  research  yang  dilakukan  oleh  guru  di  kelasnya melalui  tahapan-tahapan  dalam  setiap  siklus,  penelitian  bertujuan  untuk
memperbaiki  atau  meningkatkan  kualitas  proses  pembelajaran  di  kelas  melalui
suatu tindakan treatment tertentu dalam siklusnya.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan  Kelas  PTK  adalah  penelitian  yang  dilakukan  berdasarkan
permasalahan  yang  ada  di  dalam  kelas  dengan  tujuan  untuk  memecahkan permasalahan  dan  meningkatkan  kualitas  pembelajaran.  Penelitan  ini  juga
memiliki  unsur-unsur  yang  harus  ada,  seperti  yang  dijelaskan  oleh  Kunandar 41:2008  penelitian  tindakan  kelas  memiliki  tiga  unsur  atau  konsep,  sebagai
berikut :
a  Penelitian  adalah  aktivitas  mencermati  suatu  objek  tertentu  melalui metodologi  ilmiah  dengan  mengumpulkan  data-data  dan  dianalisis  untuk
menyelesaikan suatu masalah.
b  Tindakan  adalah  suatu  aktivitas  yang  sengaja  dilakukan  dengan  tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk memperbaiki
atau meningkatkan mutu atau kualitas proses belajar mengajar.
c  Kelas  adalah  sekelompok  siswa  yang  dalam  waktu  yang  sama  menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.
Penelitian ini menggunakan Model Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis Mc.  Taggart  dalam  Wijaya  dan  Dedi,  2010:20.  Model  Kemmis    Mc.
Taggart  merupakan  pengembangan  dari  konsep  dasar  yang  diperkenalkan  oleh Kurt Lewin yang memiliki 4 komponen yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi
dan  refleksi.  Berikut  adalah  bagan  desain  penelitian  tindakan  kelas  menurut Kemmis  Mc.Taggart Arikunto, 2006:16.
Gambar 3.1 Siklus Model Kemmis  Mc.Taggart
Secara  utuh,  tindakan  yang  diterapkan  dalam  penelitian  tindakan  kelas oleh  peneliti  seperti  yang  digambarkan  dalam  bagan  Kemmis    MC.Targgart,
yang melalui tahapan sebagai berikut Arikunto, 2006:75: a  Perencanaan
Perencanaan  adalah  proses  penyusunan  rancangan  tindakan  yang menjelaskan  tentang  apa,  mengapa,  kapan,  dimana,  oleh  siapa  dan
bagaimana  tindakan  tersebut  dilakukan.  Pada  tahap  ini  peneliti menentukan dan mengamati  titik-titik  permasalahan  yang perlu mendapat
perhatian  khusus.  Setelah  itu,  peneliti  merumuskan  masalah  secara  jelas dan menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menguji tindakan dengan
membuat  instrumen  pengamatan  untuk  membantu  peneliti.  Pada  tahap perencanaan,  rancangan  yang  dibuat  oleh  peneliti  bersama  dengan  guru
sebelumnya. b  PelaksanaanTindakan
Pelaksanaan  tindakan  adalah  implementasi  atau  penerapan  isi  rancangan. Penerapan  rancangan  dalam  tindakan  ini  yaitu  penerapan  tindakan  kelas.
Pelaksanaan  dilakukan  oleh  guru  menggunakan  perangkat    pembelajaran yang sudah ditentukan dan disepakati oleh guru dengan peneliti.
c  PengamatanObservasi Pelaksanaan  observasi  dilakukan  oleh  pengamat  bersamaan  dengan  saat
pelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi  keduanya  berlangsung  dalam  waktu  yang  sama.  Pengamatan  ini
dilakukan  dengan  tujuan  untuk  mengetahui  dan  memperoleh  data PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengenai  gambaran  pelaksanaan  tindakan  yang  dilakukan.  Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan format observasi yang telah disusun,
termasuk  juga  pengamatan  secara  cermat  pelaksanaan  skenario  tindakan dari waktu ke waktu serta dampaknya terhadap proses dan prestasi belajar
siswa.  Data  yang  dikumpulkan  berupa  data  kuantitatif  dan  data  kualitatif sesuai dengan indikator keaktifan belajar siswa setiap siklusnya.
d  Refleksi Refleksi  adalah  tahap  untuk  mengkaji  secara  menyeluruh  tindakan  yang
telah  dilakukan  berdasarkan  data  yang  terkumpul  sebelumnya.  Kegiatan refleksi  ini  dilakukan  oleh  peneliti  dan  guru  tentang  hasil  observasi  yang
telah  dilakukan  untuk  dapat  menyempurnakan  tindakan  berikutnya.  Jika terdapat masalah dari siklus sebelumnya dan belum mencapai target, maka
peneliti mengkaji ulang melalui siklus berikutnya.
3.2 Setting Penelitian