Bentuk Peran Orang Tua

keterlibatan orang tua dengan jelas memperlihatkan bahwa orang tua yang melibatkan diri ke dalam pendidikan anak, mereka mempunyai anak yang memperoleh pencapaian lebih tinggi daripada orang tua lain.

2.2.1.3. Indikator Peran Orang Tua

Orang tua mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan anak. Apabila anak dapat membangun hubungan positif dengan orang tua, anak akan memperlihatkan pentingnya dukungan orang tua terhadap tujuan pendidikan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendapat Epstein 2002 dalam Slavin 2011:133 dalam merumuskan indikator untuk mengetahui kategori peran orang tua, yaitu : 1. Pengasuhan 2. Komunikasi 3. Pembelajaran di rumah 4. Pengambilan keputusan 5. Kerja sama dengan komunitas Peran bantuan sukarela tidak digunakan dalam penelitian ini karena penulis menganggap hal ini kurang relevan dengan ruang lingkup penelitian. Bantuan sukarela dari orang tua memang sangat diperlukan, namun jika dikaitkan dengan kemampuan untuk menguasai kompetensi keguruan kurang memberi pengaruh. Hal ini karena fasilitas lebih dari orang tua bantuan sukarela tidak dapat menjamin mahasiswa akan lebih mampu menguasai kompetensi keguruan dibandingkan dengan mahasiswa yang fasilitas bantuan sukarela seadanya dari orang tua.

2.2.2. Prestasi Akademik

2.2.2.1. Pengertian Prestasi Akademik

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah suatu hasil yang telah dicapai, dilakukan atau dikerjakan. Syah 2008:92 menjelaskan belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Slameto 2010:2 menjelaskan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Hilgard dan Atkinson 1967:270 dalam Basleman dan Mappa 2011:7 belajar merupakan perubahan yang relatif permanen dalam tingkah laku yang terjadi sebagai akibat dari praktik. Tu’u 2004:75 menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Sedangkan prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan peniliaian. Astin 1993 dalam Tessema; Kathryn; dan Samuel 2014:121 menyebutkan prestasi akademik dalam perguruan tinggi diukur dan diwakili oleh Indeks Prestasi Kumulatif IPK. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi akademik adalah ukuran kemampuan yang didapat, dicapai atau ditampilkan seorang mahasiswa sebagai hasil dari pembelajaran di perguruan tinggi yang yang ditentukan melalui penilaian. Prestasi akademik digunakan sebagai pertimbangan keputusan pendidikan.

2.2.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakekatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor. Menurut Basleman dan Mappa 2011:29 faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar orang dewasa adalah sebagai berikut: 1. Faktor Intern a. Faktor fisiologis 1 Pendengaran : kejelasan pendengaran dan diskriminasi nada. 2 Penglihatan : intensitas penglihatan, jarak penglihatan dekat dan jauh, kemampuan membedakan warna, dan ketelitian penglihatan. 3 Kondisi fisiologis : kesegaran jasmani, keletihan, kurang tidur, kurang gizi, atau sakit yang diderita. b. Faktor psikologis 1 Kecerdasan atau bakat, merupakan salah satu faktor penting yang menentukan berhasil atau tidaknya seseorang dalam mengikuti kegiatan belajar tertentu. Tugas pendidik adalah mengembangkan seoptimal mungkin potensi kecerdasanbakat warga belajar dalam mempelajari suatu bahan ajar. 2 Motivasi, merupakan keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertindak melakukan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL), MINAT MENJADI GURU DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA MENJADI GURU YANG PROFESIONAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI TAHUN ANGK

0 4 35

Kontribusi Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) Pada Kesiapan Mahasiswa Pendidikan IPS Menjadi Guru

1 6 177

PENGARUH PERSEPSI PADA PROFESI GURU, PERAN GURU PAMONG, DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA TERHADAP KESIAPAN MENJADI GURU PADA PRODI PENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 2012 FAKULTAS EKONOMI UNIMED.

0 5 33

PROGRAM MAGANG ASISTEN GURU TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA MENJADI GURU Program Magang Asisten Guru terhadap Kesiapan Mahasiswa Menjadi Guru di FKIP Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 17

PROGRAM MAGANG ASISTEN GURU TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA MENJADI GURU DI FKIP MATEMATIKA Program Magang Asisten Guru terhadap Kesiapan Mahasiswa Menjadi Guru di FKIP Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 16

iPENGARUH PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DAN KONSEP DIRI AKADEMIK TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA MENJADI GURU(Studi Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi UniversitasNegeri Semarang Angkatan 2011).

6 47 215

Evaluasi Kesiapan Mahasiswa Jurdik geografi menjadi Guru Profesional

0 0 8

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN PERSEPSI PROFESI GURU TERHADAP MINAT DAN KESIAPAN MENJADI GURU PADA MAHASISWA KEPENDIDIKAN DI FAKULTAS EKONOMI UNY.

1 4 223

Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Kesejahteraan Guru dan Prestasi BelajarTerhadap Minat Menjadi Guru Ekonomi Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS

0 1 13

KONTRIBUSI PRESTASI PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN, MINAT MENJADI GURU DAN KELUARGA TERHADAP KESIAPAN MENJADI GURU MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 2008

0 0 180