Faktor yang Mempengaruhi Hubungan Teman Sebaya

2.2.3.4. Indikator Teman Sebaya

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendapat Parker dan Asher 1987 dalam Santrock 2009:113 dalam merumuskan indikator untuk mengetahui kategori teman sebaya, yaitu : 1. Pertemanan 2. Dukungan fisik 3. Dukungan ego 4. Keintimankasih sayang

2.2.4. Orientasi Praktik Kerja Lapangan Internship Orientation

2.2.4.1. Pengertian Orientasi PPL Internship Orientation

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, orientasi diartikan sebagai peninjauan untuk menentukan sikap arah, tempat, dsb yang tepat dan benar atau pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan. PPL adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dari semester-semester sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan tentang penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah mitra atau di tempat latihan lainnya pedoman PPL UNNES, 2015:3. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa orientasi PPL merupakan rangkaian kegiatan pelatihan, pengenalan, dan peninjauan terhadap sekolahtempat latihan untuk menentukan sikap yang tepat dalam pelaksaan praktek mengajar sesuai dengan teori yang telah dipelajari.

2.2.4.2. Tahap Orientasi PPL Internship Orientation

Peraturan Rektor tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan Bagi Mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang pasal 14, menyebutkan tahapan PPL 1 atau orientasi PPL internship orientation meliputi: 1. Peer teaching Peer teaching dapat juga disebut dengan istilah micro teaching. Asril 2011 dalam Cahyati 2014 mengartikan pembelajaran micro dapat sebagai cara latihan keterampilan atau praktik mengajar dalam lingkup kecil atau terbatas. Pembelajaran micro teaching merupakan pelatihan tahap awal dalam membentuk kompetensi dan ketrampilan mengajar melalui pengaktualisasian kompetensi dasar mengajar. Jadi peer teaching merupakan praktik mengajar dalam kelompok sebaya sebagai tahap awal dalam membentuk kompetensi dan keterampilan dasar mengajar. Peer teaching sebagai sarana untuk berani tampil langsung mengajar di kelas. Berdasarkan pedoman PPL UNNES 2015:17 instrumen penilaian peer teaching, meliputi 1 pra pembelajaran, 2 kegiatan inti, 3 penutup. Nilai peer teaching akan dientri oleh dosen pembimbing peer teaching. 2. Pembekalan PPL Pembekalan PPL mencakup pemberian pedoman rancangan pembelajaran, tata tertib PPL, dan kode etik mahasiswa PPL. Pembekalan PPL diakhiri dengan tes yang hasilnya akan dientri oleh staf akademik PPL dari fakultas masing-masing pedoman PPL UNNES, 2015:13. 3. Observasi dan orientasi sekolahtempat latihan Observasi dan orientasi sekolah latihan dilaksanakan selama 10 hari untuk mengumpulkan data dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara kepada kepala sekolahpimpinan lembaga, wakil kepala sekolahwakil kepala lembaga, guru, staf TU, siswa, komite sekolah, dan dengan masyarakat sekitar sekoah Pedoman PPL UNNES, 2015:61. Instrumen penilaian observasi dan orientasi, meliputi : a. Kelengkapan data hasil observasi, meliputi : 1 Keadaan fisik sekolahtempat latihan, meliputi luas tanah dan denah, ruang-ruang kelas, ruang laboratorium, kantin, dan fasilitas lainnya; 2 Keadaan lingkungan sekolahtempat latihan, meliputi: a Jenis bangunan yang mengelili sekolahtempat latihan dan perkiraan jarak dengan sekolahtempat latihan; b Kondisi lingkungan sekolahtempat latihan, seperti tingkat kebersihan, kebisingan, sanitasi, jalan penghubung dengan sekolah, masyarakat sekitar agraris, industri, kumuh, lainnya. 3 Fasilitas sekolahtempat latihan, meliputi : a Ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang BK, ruang TU, ruang OSIS; b Ruang serbagunaaula, perpustaan, laboratorium, dll. 4 Penggunaan sekolah, meliputi : a Ada tidaknya sekolah lain yang menggunakan sekolah tersebut; b Ada tidaknya pembagian jam KBM.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL), MINAT MENJADI GURU DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA MENJADI GURU YANG PROFESIONAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI TAHUN ANGK

0 4 35

Kontribusi Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) Pada Kesiapan Mahasiswa Pendidikan IPS Menjadi Guru

1 6 177

PENGARUH PERSEPSI PADA PROFESI GURU, PERAN GURU PAMONG, DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA TERHADAP KESIAPAN MENJADI GURU PADA PRODI PENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 2012 FAKULTAS EKONOMI UNIMED.

0 5 33

PROGRAM MAGANG ASISTEN GURU TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA MENJADI GURU Program Magang Asisten Guru terhadap Kesiapan Mahasiswa Menjadi Guru di FKIP Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 17

PROGRAM MAGANG ASISTEN GURU TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA MENJADI GURU DI FKIP MATEMATIKA Program Magang Asisten Guru terhadap Kesiapan Mahasiswa Menjadi Guru di FKIP Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 16

iPENGARUH PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DAN KONSEP DIRI AKADEMIK TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA MENJADI GURU(Studi Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi UniversitasNegeri Semarang Angkatan 2011).

6 47 215

Evaluasi Kesiapan Mahasiswa Jurdik geografi menjadi Guru Profesional

0 0 8

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN PERSEPSI PROFESI GURU TERHADAP MINAT DAN KESIAPAN MENJADI GURU PADA MAHASISWA KEPENDIDIKAN DI FAKULTAS EKONOMI UNY.

1 4 223

Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Kesejahteraan Guru dan Prestasi BelajarTerhadap Minat Menjadi Guru Ekonomi Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS

0 1 13

KONTRIBUSI PRESTASI PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN, MINAT MENJADI GURU DAN KELUARGA TERHADAP KESIAPAN MENJADI GURU MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 2008

0 0 180