4.2. Pembahasan
4.2.1. Hubungan Faktor-Faktor Input
4.2.1.1. Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Teman Sebaya
Berdasarkan uji hipotesis, H1 diterima karena nilai CR 8,448 dengan nilai P 0,000 dan nilai estimasi sebesar 0,492. Hal ini berarti bahwa peran orang
tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap teman sebaya sebesar 49,2. Dari hasil analisis deskriptif untuk peran orang tua diperoleh 120 mahasiswa
menyatakan bahwa orang tua berperan dalam memilih teman, sedangkan untuk teman sebaya diperoleh 124 mahasiswa menyatakan bahwa teman sebaya
berperan dalam pencapaian hasil pendidikan.
Ladd dan Pettit 2002 dalam Santrock 2007:207 menyatakan bahwa orang tua mempengaruhi hubungan teman sebaya anak melalui banyak cara, baik
langsung maupun tidak langsung. Sejumlah teoretisi dan peneliti mengatakan bahwa hubungan orang tua dengan anak berfungsi sebagai dasar emosional untuk
menjelajahi dan menikmati hubungan sebaya Carlson, Sroufe, dan Egeland, 2004; Sroufe, dkk, 2005 dalam Santrock, 2007:207. Rubin dan Sloman 1984
dalam Santrock 2007:207 menyatakan bahwa dalam suatu investigasi orang tua menunjukan keterlibatannya dalam merekomendasikan strategi tertentu kepada
anak mereka terkait hubungan sebaya. Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk peran orang tua adalah pengasuhan, komunikasi, pembelajaran
di rumah, pengambilan keputusan, dan kerja sama dengan komunitas.
Teman sebaya merupakan lingkungan sosial pertama di mana remaja belajar untuk hidup bersama orang lain yang bukan anggota keluarga Mappiare,
1982:157. Jika peran orang tua dikaitkan dengan teman sebaya, orang tua akan mempengaruhi hubungan sebaya mahasiswa melalui cara mereka mengatur
kehidupan mahasiswa dan kesempatan mereka untuk berinteraksi dengan sebaya. Keputusan gaya hidup dan lingkungan sosial yang dipilih orang tua banyak
menentukan mahasiswa dalam memilih teman. Perguruan Tinggi yang dipilih menentukan kegiatan akademis dan ekstrakurikuler atau organisasi tertentu yang
nantinya akan mempengaruhi mahasiswa mana yang akan ditemui oleh anak mereka, tujuan berinteraksi, dan pada akhirnya akan menentukan mahasiswa mana
yang akan menjadi teman bagi anak mereka. Pergaulan teman sebaya dapat memberi pengaruh pada kognisi seseorang karena teman sebaya cukup
berkontribusi terhadap perkembangan tingkah laku, sikap, dan pemikiran
seseorang.
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Ladd dan Hart 1992 dalam Santrock 2007:207 yaitu suatu studi menunjukan
bahwa orang tua yang sering memulai kontak sebaya untuk anak mereka akan memiliki anak-anak yang lebih diterima oleh sebaya mereka dan memiliki tingkah
perilaku prososial yang lebih tinggi. 4.2.1.2.
Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Orientasi PPL Internship Orientation
Berdasarkan uji hipotesis, H2 diterima karena nilai CR pada hipotesis ini adalah 5,488 dengan nilai P 0,000 dan nilai estimasi sebesar 0,341. Hal ini berarti
bahwa peran orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap orientasi PPL internship orientation sebesar 34,1. Dari hasil analisis deskriptif untuk peran
orang tua diperoleh 120 mahasiswa menyatakan bahwa orang tua berperan dalam pendidikan, sedangkan untuk orientasi PPL internship orientation 163
mahasiswa menyatakan partisipasi mereka dalam orientasi PPL internship
orientation dalam kategori baik.
Anak-anak tumbuh dalam keluarga yang beragam. Keberagaman keadaan keluarga mempengaruhi perkembangan anak dan mempengaruhi para
siswa di dalam dan di luar kelas Luster dan Okagaki, 2005; Parker dan Buriel, 2006; Tho
mpson, 2006 dalam Santrock, 2009:100. Tu’u 2004:18 menyatakan bahwa pengaruh pertama dan utama bagi pertumbuhan dan perkembangan
seseorang adalah pengaruh dari keluarga, terutama dari orang tua. Hal ini karena orang tua merupakan pihak terdekat bagi seorang anak. Banyak sekali kesempatan
anak untuk berinteraksi dengan orang tua, sehingga interaksi tersebut sudah pasti akan berpengaruh terhadap perilaku dan prestasi seseorang. Hubungan orang tua
dan anak yang harmonias akan cenderung memberi stimulus dan respons yang baik dari anak. Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk peran orang
tua adalah pengasuhan, komunikasi, pembelajaran di rumah, pengambilan
keputusan, dan kerja sama dengan komunitas.
Orientasi PPL internship orientation meliputi kegiatan pelatihan, pengenalan, dan peninjauan terhadap sekolah latihan untuk menentukan sikap
yang tepat dalam pelaksaan praktek mengajar. Jika peran orang tua dikaitkan dengan orientasi PPL internship orientation, orang tua akan membantu
mahasiswa untuk dapat berkomunikasi secara efektif. Hal ini karena perhatian orang tua yang dikonseptualisasikan dalam suatu bentuk pelatihan dalam keluarga