Student Involvement Theory Teori Keterlibatan

Yanto; Mulia; dan Kavanagh, 2011:4. Jadi input dan environment merupakan anteseden dari outcome. Berkaitan dengan pendidikan tinggi, Astin 1993 dalam Yanto; Mulia; dan Kavanagh 2011:3 mendefinisikan : 1. Input sebagai kualitas awal pribadi siswa yang dibawa untuk program pendidikan yang terdiri dari unsur yang berasal dari diri mahasiswa seperti demografi siswa, latar belakang siswa, dan pengalaman belajar sebelumnya. Kaitannya dengan pendidikan tinggi jurusan kependidikan, demografi dan latar belakang siswa berupa peran orang tua, sedangkan pengalaman belajar sebelumnya berupa prestasi akademik, teman sebaya, dan orientasi PPL internship orientation. 2. Environment lingkungan didefinisikan sebagai pengalaman nyata mahasiswa selama program pendidikan. Kaitannya dengan pendidikan tinggi jurusan kependidikan, pengalaman nyata mahasiswa adalah kelibatan PPL internship engagement. 3. Outcome didefinisikan sebagai bakat yang dikembangkan dosen dalam program pendidikan mereka yang meliputi karakteristik mahasiswa, pengetahuan, sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai yang didapatkan setelah mahasiswa menyelesaikan sekolahnya. Kaitannya dengan pendidikan tinggi jurusan kependidikan, outcome berupa kesiapan mahasiswa Pendidikan Ekonomi untuk menjadi guru. Jadi berdasarkan pendapat Astin 1993 dalam Yanto; Mula; dan Kavanagh 2011:3 dapat disimpulkan bahwa input penelitian meliputi peran orang tua, prestasi akademik, teman sebaya, dan orientasi PPL internship orientation. Environment berupa kelibatan PPL internship engagement dan outcome berupa kesiapan mahasiswa Pendidikan Ekonomi untuk menjadi guru.

2.2. Input

2.2.1. Peran Orang tua

2.2.1.1. Pengertian Peran Orang Tua

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, peran diartikan sebagai perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat. Peran merupakan aspek dinamis dari kedudukan. Apabila seseorang telah melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, maka orang tersebut telah menjalankan suatu peran. Sedangkan orang tua adalah ayah dan ibu kandung. Nasution mengartikan orang tua adalah setiap orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau tugas rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-hari disebut bapak dan ibu Valentina, 2008:22. Peranan orang tua sebagai pendidik yang pertama dan utama sangat penting Astuti; Rivaie; dan Ibrahim, 2012. Abu Ahmadi 1991 dalam Astuti; Rivaie; dan Ibrahim 2012 menyebutkan peran orang tua merupakan suatu kompleks pengharapan manusia terhadap cara individu harus bersikap yang mempunyai tanggung jawab dalam keluarga. Dalam menjalankan peranannya, orang tua menyampaikan harapannya melalui komunikasi interpersonal antara orang tua dengan anak dalam pergaulan sehari-hari di dalam keluarga. Orang tua yang memiliki harapan tinggi terhadap kesuksesan belajar anak, memiliki ciri antara lain menyiapkan berbagai fasilitas belajar anak, memantau kemajuan belajar anak, menciptakan suasana nyaman dalam belajar, dan membimbing anak Astuti; Rivaie; dan Ibrahim, 2012. Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa peran orang tua adalah mengasuh, mengarahkan menuju kedewasaan, menanamkan norma dan nilai-nilai yang berlaku, serta mengembangkan potensi anak.

2.2.1.2. Bentuk Peran Orang Tua

Rafiq, dkk 2013:210 menyebutkan peran orang tua dapat mencakup kegiatan seperti berikut : 1 membantu anak membaca, 2 mendorong mereka untuk melakukan pekerjaan rumah PR secara independen, 3 memantau kegiatan mereka di dalam rumah dan di luar rumah, 4 menyediakan layanan pembinaan untuk meningkatkan pembelajaran dalam mata pelajaran yang berbeda. Epstein 2002 dalam Slavin 2011:133 telah mengembangkan kerangka kerja untuk mendefinisikan enam jenis keterlibatan yang dapat ditekankan sekolah dalam kemitraan yang komprehensif dengan orang tua. Epstein mendefinisikan enam jenis peran orang tua Slavin, 2011; Rafiq, dkk, 2013; Fasina dan Fagbeminiyi, 2011, sebagai berikut : 1. Pengasuhan Bantuan keluarga dalam membangun lingkungan rumah untuk mendukung pembelajaran anak. Kemampuan mengasuh dan membesarkan anak, dukungan keluarga, pemahaman perkembangan anak dan remaja, serta penataan kondisi keluarga untuk mendukung pembelajaran anak. 2. Komunikasi Desain komunikasi yang efektif melalui komunikasi dari sekolah ke keluarga dan keluarga ke sekolah mengenai program sekolah dan perkembangan anak. 3. Bantuan Sukarela Perekrutan dan organisasi orang tua akan membantu dan mendukung siswa dalam program sekolah. 4. Pembelajaran di rumah Memberikan informasi dan ide-ide dalam kegiatan belajar akademis anak, termasuk pekerjaan rumah, penentuan sasaran, dan kegiatan serta keputusan yang terkait dengan pendidikan anak. 5. Pengambilan keputusan Terlibat dalam pengambilan keputusan, pengurusan, dan kegiatan dukungan sekolah anak. 6. Kerja sama dengan komunitas Mengidentifikasi dan mengintegrasikan sumber daya dan jasa dari masyarakat untuk memperkuat program sekolah, praktik, dan belajar siswa. Pendidikan dalam hubungannya dengan peran orang tua disebutkan dalam pasal 7 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003, orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya. Riset korelasi tentang

Dokumen yang terkait

PENGARUH PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL), MINAT MENJADI GURU DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA MENJADI GURU YANG PROFESIONAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI TAHUN ANGK

0 4 35

Kontribusi Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) Pada Kesiapan Mahasiswa Pendidikan IPS Menjadi Guru

1 6 177

PENGARUH PERSEPSI PADA PROFESI GURU, PERAN GURU PAMONG, DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA TERHADAP KESIAPAN MENJADI GURU PADA PRODI PENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 2012 FAKULTAS EKONOMI UNIMED.

0 5 33

PROGRAM MAGANG ASISTEN GURU TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA MENJADI GURU Program Magang Asisten Guru terhadap Kesiapan Mahasiswa Menjadi Guru di FKIP Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 17

PROGRAM MAGANG ASISTEN GURU TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA MENJADI GURU DI FKIP MATEMATIKA Program Magang Asisten Guru terhadap Kesiapan Mahasiswa Menjadi Guru di FKIP Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 16

iPENGARUH PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DAN KONSEP DIRI AKADEMIK TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA MENJADI GURU(Studi Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi UniversitasNegeri Semarang Angkatan 2011).

6 47 215

Evaluasi Kesiapan Mahasiswa Jurdik geografi menjadi Guru Profesional

0 0 8

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN PERSEPSI PROFESI GURU TERHADAP MINAT DAN KESIAPAN MENJADI GURU PADA MAHASISWA KEPENDIDIKAN DI FAKULTAS EKONOMI UNY.

1 4 223

Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Kesejahteraan Guru dan Prestasi BelajarTerhadap Minat Menjadi Guru Ekonomi Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS

0 1 13

KONTRIBUSI PRESTASI PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN, MINAT MENJADI GURU DAN KELUARGA TERHADAP KESIAPAN MENJADI GURU MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 2008

0 0 180