Interaksi Sistem Sosial dengan Ekosistem

11

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Interaksi Sistem Sosial dengan Ekosistem

Hubungan manusia dengan alam terbentuk sebagai upaya manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup dan mempertahankan eksistensinya melalui eksploitasi terhadap alam. Eksploitasi atas sumberdaya alam ini telah berlangsung selama ribuan tahun, dan manusia dengan kemampuan ilmu pengetahuannya juga semakin merasa berkuasa atas alam. Pada kondisi seperti ini berkembanglah hubungan dominasi manusia atas alam dan sebagai penyedia segala kebutuhan manusia alam dianggap tidak memiliki otonomi sedikitpun untuk mengatur dirinya sendiri. Bahkan pada perkembangan selanjutnya manusia semakin berupaya untuk meningkatkan dominasinya terhadap alam. Meningkatnya berbagai kerusakan dan bencana alam yang mengancam eksistensi kehidupan umat manusia telah memunculkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Pandangan bahwa lingkungan juga mempunyai hak-hak untuk mengatur hidupnya sendiri dan eksploitasi yang berlebihan terhadap alam justeru dapat berdampak negatif bagi semua kehidupan mendorong berkembangnya pandangan ecocentric globality. Pandangan ini menganggap perlunya upaya-upaya mempertahankan bumi tanpa kompromi dari aktivitas degradatif yang berlanjut Duarte 2001. Eksploitasi yang berlebihan ini ternyata telah membawa dampak yang semula tidak diperhitungkan secara cermat. Degradasi sumberdaya alam dan kerusakan lingkungan terjadi di mana-mana bahkan dalam lingkup global seperti perubahan iklim global yang mengiringi proses deforestrasi, dan pencemaran udara lainnya telah mengancam kehidupan umat manusia. Oleh Moran 2006, kondisi seperti ini terjadi karena adanya pandangan manusia yang salah tentang alam, perubahan perilaku konsumsi serta perubahan pola hidup. Dalam konteks etika ekologi, semua makhluk memiliki hak-hak hidup yang sama. Oleh karena itu keseimbangan lingkungan merupakan konsep filosofis penting dalam menciptakan keberlanjutan kehidupan semua makhluk di bumi ini. Ini membuktikan bahwa bagaimanapun manusia sebagai bagian dari ekosistem memiliki ketergantungan dengan komponen ekosistem yang lain. Bahkan dalam konteks yang lebih luas lagi menurut Gonese dalam Millar, 2004 12 manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling tinggi kedudukannya di muka bumi ini mempunyai kewajiban utama untuk menjaga kelestarian ekosistem tersebut. Terkait dengan adanya dikotomi antara masyarakat modern dengan masyarakat lokal dalam pengelolaan lingkungan dan sumberdaya alam, masyarakat lokal dianggap lebih mengetahui kondisi lingkungannya secara lebih baik. Mereka mengatur dan mengelola alam dengan cara yang mereka anggap sesuai untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mereka menggunakan rasionalitas dengan caranya sendiri yang dalam pandangan masyarakat modern sering dianggap tidak rasional. Dalam pandangan mereka terdapat hubungan saling ketergantungan antara manusia dan alamlingkungan dan menganggap bahwa alam merupakan dunia kehidupan bagi mereka, sehingga merusak alam berarti merusak kehidupan mereka Little 2000. Oleh karena itu dalam segala tindakannya selalu mengarah pada strategi bertahan hidup dan hidup selaras dengan alam. Pemaknaan terhadap alam dengan cara demikian melahirkan bentuk pengetahuan yang disebut pengetahuan lokal local knowledge.

2.2 Sistem Sosial dan Ekosistem Petani Lahan Rawa Pasang Surut