8 pertanian modern saat ini?” Untuk menelaah permasalahan ini maka disusun
pertanyaan penelitian yang bersifat khusus, yakni : 1. Bagaimana komunitas petani padi sawah di lahan rawa pasang surut
mengembangkan sistem pengetahuan lokal dari dulu hingga sekarang terutama dalam menghadapi era modernisasi pertanian?
2. Bagaimana terjadinya proses kontestasi antara sains dengan pengetahuan
lokal komunitas petani padi sawah di lahan rawa pasang surut? 3. Bagaimana sistem sosial merespon terjadinya kontestasi antara sains
dengan pengetahuan lokal?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis eksistensi pengetahuan lokal petani dalam pengelolaan lahan rawa pasang surut ketika berkontestasi dengan
sains yang menjadi basis dalam pertanian modern saat ini. Secara spesifik tujuan yang ingin dicapai adalah :
1. Menganalisis sejarah pengembangan sistem pengetahuan lokal, termasuk
sejarah lokal perkembangan pertanian padi sawah di lahan rawa pasang surut.
2. Menganalisis proses kontestasi antara sains dengan pengetahuan lokal.
3. Menganalisis respon sistem sosial terhadap kontestasi antara sains dengan
pengetahuan lokal.
1.4 Manfaat Penelitian
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menunjang pengembangan ilmu sosiologi, khususnya menyangkut pengetahuan lokal dan
kontestasinya dengan sains dalam sistem sosial komunitas petani padi di lahan rawa pasang surut. Manfaat secara praktis dari penelitian ini terutama dalam
peningkatan kesejahteraan petani padi melalui upaya pengembangan pengetahuan lokal dan sains di bidang pertanian. Sistem sosial dan
kelembagaan yang adaptif diharapkan dapat menjadi media dalam menjembatani kontestasi antara pengetahuan lokal dengan sains. Bagi
pemerintah, pengembangan sains yang didasarkan atas pengetahuan lokal masyarakat setempat diharapkan dapat mempercepat upaya peningkatan
9 produksi padi dalam mengatasi tantangan kebutuhan pangan yang semakin
meningkat.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Untuk memfokuskan analisis dan pembahasan dalam studi pengetahuan lokal petani yang memiliki dimensi luas, maka ditetapkan batas-batas analisis
sebagai berikut : 1. Pengetahuan lokal petani yang dikaji meliputi pengelolaan lahan rawa
pasang surut untuk kegiatan pertanian dalam arti luas. 2. Secara spesifik, kasus ini mengkaji pengetahuan lokal petani dalam
pengelolaan lahan rawa pasang surut pada empat tipe luapan air pasang, yakni lahan rawa pasang surut tipe A, B, C dan D.
3. Modernisasi pertanian mencakup berbagai program pemerintah untuk mengembangkan usahatani padi di lahan rawa pasang surut yang terutama
kegiatan intensifikasi pertanian melalui teknologi benih unggul dan mekanisasi pertanian.
1.6 Kebaruan Novelty