15 kelangsungan hidupnya dalam mengatasi berbagai kendala dan faktor pembatas
di lahan rawa pasang surut. 2.3 Pengetahuan Lokal
2.3.1 Makna Pengetahuan Lokal
Menurut Forsyth 2004, makna lokal dalam pengertian pengetahuan lokal merujuk pada pengetahuan yang dibatasi ruang dalam suatu wilayah
tertentu, atau mungkin juga didasarkan pada aspek budaya dan etnis tertentu. Ini berarti bahwa pengetahuan lokal merupakan sesuatu yang secara khusus
terikat dengan orang atau tempat tertentu. Menurut Chamber 1987, pengetahuan lokal sering juga disebut sebagai ilmu rakyat,
ethnoscience, ilmu pedesaan, dan ada juga yang menggunakan istilah ilmu pengetahuan teknis asli.
Tidak ada definisi tunggal tentang terminologi pengetahuan lokal local
knowledge. Beberapa ahli memberikan terminologi yang berbeda untuk menjelaskan definisi ini dan cenderung mengalami perluasan terminologi seperti
: pengetahuan yang berasal dari pribumi indigenous knowledge, pengetahuan
tradisional traditional knowledge, pengetahuan teknis yang berasal dari
pribumi indigenous technical knowledge, sistem pengetahuan yang berasal
dari pribumi indigenous knowledge system. Beberapa pengertian dari masing-
masing terminologi ini antara lain Muyungi and Tillya 2003 : a. Vlaenderen 1999 menggambarkan
indigenous knowledge sebagai suatu koleksi gagasan-gagasan dan asumsi-asumsi yang digunakan untuk
memandu, mengendalikan dan menjelaskan tindakan-tindakan di dalam suatu pengaturan yang spesifik berdasar pada sistim nilai religi dan
kepercayaan terhadap hal-hal yang gaib dan epistemologi. Ia selanjutnya juga memberikan tentang pengertian
indigenous knowledge system sebagai pengetahuan yang dimiliki dan dikuasai oleh masyarakat aslipribumi dengan
cara yang sistematis. b.
Brouwer 1998 menggambarkan traditional knowledge sebagai
kemampuan-kemampuan kuno, adat-istiadat yang asli dan khusus, konvensi-konvensi dan rutinitas-rutinitas yang mewujudkan suatu pandangan
statis dari kultur masyarakat. Traditional knowledge beroperasi pada level
praktis tindakan-tindakan yang diulangi yang didasarkan pada pendapat- pendapat dan kepercayaan-kepercayaan.
16 c. Kajembe 1999 mendeskripsikan
indigenous technical knowledge meliputi pengetahuan tentang perkakas dan teknik-teknik untuk penilaianpenaksiran,
kemahiran, perubahan bentuk dan pemanfaatan sumber daya yang spesifik untuk lokasi tertentu.
Terkait dengan karakteristik pengetahuan lokal ini, Ellen and Bicker 2005 menyebutkan beberapa hal, diantaranya :
a merupakan sekumpulan pengalaman, dan berakar serta dihasilkan oleh orang-orang yang tinggal pada suatu tempat tertentu
b ditransmisikan secara oral, melalui peniruan dan demontrasi c merupakan konsekuensi dari praktik langsung dalam kehidupan sehari-hari
dan terus menerus serta diperkuat melalui pengalaman dan trial and error
d cenderung empiris daripada pengetahuan teoretis dalam arti sempit. e pengulangan merupakan ciri khas dari tradisi, bahkan ketika pengetahuan
baru ditambahkan. f selalu berubah, diproduksi serta direproduksi, ditemukan juga hilang,
sering direpresentasikan sebagai sesuatu yang statis g bersifat khas
h terdistribusi tidak merata secara sosial i bersifat
fungsional j holistik, integratif dan terdapat di dalam tradisi budaya yang lebih luas
Sistem pengetahuan lokal juga membentuk dasar untuk pengambilan keputusan, yang diterapkan melalui organisasi-organisasi lokal, dan
menyediakan pondasi bagi inovasi-inovasi dan percobaan lokal. Sistem pengetahuan lokal berupa keterampilan-keterampilan adaptif dari masyarakat
setempat, biasanya diperoleh dari pengalaman yang lama, yang sering dikomunikasikan melalui tradisi-tradisi lisan dan pembelajaran melalui para
anggota keluarga dan generasi ke generasi. Oleh karena itulah dalam pandangan Kalland 2005, pengetahuan lokal sebenarnya bukan merupakan
mitos, karena juga memiliki sifat sebagai pengetahuan empiris menyangkut persepsi tentang lingkungan, pengetahuan paradigmatik pemahaman, dan
pengetahuan institusional keterlekatan dengan institusi sosial. Pengetahuan lokal adalah informasi dasar bagi suatu masyarakat yang
memudahkan komunikasi dan pengambilan keputusan. Pengetahuan lokal adalah bagian sistematis dari pengetahuan yang diperoleh oleh masyarakat
17 lokal melalui akumulasi pengalaman-pengalaman informal, dan pemahaman
mendalam tentang lingkungan sebagai suatu kultur. Kadang-kadang persepsi tentang pengetahuan lokal ini berbeda dengan orang luar di luar komunitas
bersangkutan. Menurut Geertz 2003, bahasa sebagai sistem simbol dan dialektika diperlukan untuk memahami tentang pengetahuan lokal ini karena
pengertian ‘benar’ dan ‘salah’ haruslah dipahami dalam konstruksi kebahasaan mengenai apa yang ‘benar’ dan apa yang disebut ‘salah’ dalam konteks
komunitas lokal. Senada dengan hal tersebut Warren dan Rajasekaran 1993, menyatakan bahwa pengetahuan lokal merupakan sesuatu yang unik yang
terdapat dalam suatu kultur atau masyarakat. Dalam konteks antropologi, Wahyu 2007 menggunakan konsep
kearifan lokal, yang dalam terminologi budaya dapat diinterpretasikan sebagai pengetahuan yang berasal dari budaya masyarakat yang unik, mempunyai
hubungan dengan alam dalam sejarah panjang, beradaptasi dengan sistem ekologi setempat, bersifat dinamis dan selalu terbuka dengan tambahan
pengetahuan baru. Dengan kata lain, merupakan pengetahuan lokal yang unik, berasal dari budaya masyarakat setempat serta menjadi dasar pengambilan
keputusan pada tingkat lokal dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Berdasarkan definisi di atas dapat dikatakan bahwa pengetahuan lokal
meliputi tradisi-tradisi dan praktik-praktik sudah berlangsung lama dan berkembang di wilayah tertentu, asli berasal dari tempat tersebut atau
masyarakat-masyarakat lokal yang terwujud dalam kebijaksanaan, pengetahuan, dan pembelajaran masyarakat. Dalam banyak hal pengetahuan
lokal ini disampaikan antar generasi secara lisan dari orang ke orang dan dapat berbentuk kisah-kisah, legenda-legenda, dongeng-dongeng, upacara agama,
lagu-lagu, dan bahkan hukum.
2.3.2 Perkembangan Pengetahuan Lokal