46
4.2 Kabupaten Barito Kuala
Kabupaten Barito Kuala merupakan salah satu kabupaten di wilayah administrasi Provinsi Kalimantan Selatan memiliki luas 2.996,96 km
2
atau sekitar 7,99 dari luas Kalimantan Selatan. Kabupaten ini secara administratif terdiri
atas 17 kecamatan yang terbagi lagi menjadi 200 desa. Wilayahnya secara morfologi merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0,2 sampai 3,0 meter
dari permukaan laut. Sungai Barito merupakan sungai utama yang membelah wilayah Kabupaten Barito Kuala dari utara hingga bermuara di selatan, yakni di
Laut Jawa. Sungai lainnya adalah Sungai Nagara, Sungai Alalak, Sungai Puntik, Sungai Kapuas, serta saluran Anjir Pasar, saluranTamban, saluran
Tabukan, dan saluran Tabunganen BPS Kabupaten Batola 2009. Penduduk Kabupaten Barito Kuala pada tahun 2008 sebanyak 272.332
jiwa yang terhimpun dalam 75.378 rumah tangga, terdiri atas 137.077 laki-laki dan 135.255 perempuan. Kepadatan penduduknya rata-rata 91 jiwa per km
2
, dengan kisaran kepadatan di wilayah kecamatannya antara 16-388 jiwa per km
2
. Penduduk asli kabupaten ini berasal dari etnik Banjar 74,90 dan etnik
Bakumpai 7,68. Etnik lain umumnya adalah pendatang seperti Jawa 15,10, Sunda 0,51, Madura 0,12, Bugis 0,09, dan lainnya 1,61.
Pekerjaan utama penduduk Kabupaten Barito Kuala adalah sebagai petanipekebun. Secara lengkap gambaran pekerjaan penduduk di Kabupaten
Barito Kuala tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 5. Luas lahan pertanian di Kabupaten Barito Kuala sekitar 220.926 hektar
yang terdiri atas lahan persawahan seluas 140.702 hektar dan lahan pertanian bukan sawah 80.224 hektar. Umumnya lahan persawahan ini adalah lahan
rawa pasang surut yang ditanami padi satu kali setahun. Data penggunaan lahan pertanian di Kabupaten Barito Kuala ini dapat dilihat pada Tabel 6.
Komoditas pertanian utama di Kabupaten Barito Kuala adalah padi sawah yang umumnya merupakan varietas lokal dengan periode tanam satu kali
setahun. Walaupun demikian, pada tahun 2008 produksi padi sawah di kabupaten ini mencapai 336.062 ton GKG dan memberikan konstribusi terbesar
18,57 bagi produksi padi di Kalimantan Selatan diantara semua kabupaten dan kota yang ada. Komoditas pertanian pangan lainnya berupa jagung,
kedelai, kacang tanah, ubi kayu, dan ubi jalar. Untuk tanaman buah-buahan utama yang banyak dikembangkan petani adalah jeruk, mangga, rambutan,
47 pisang, dan nenas. Kelapa dalam merupakan tanaman perkebunan utama yang
diusahakan petani, sedang tanaman perkebunan lainnya adalah kelapa hibrida, karet, sagu, purun dan lainnya.
Tabel 5 Penduduk Kabupaten Barito Kuala menurut jenis pekerjaan tahun
2008 No
Jenis pekerjaan Jumlah jiwa
Prosentasi 1 Mengurus
RT 46.278
16,99 2 PNS
6.441 2,37
3 TNI 185
0,07 4 POLRI
374 0,14
5 Pensiunan 933
0,34 6 PelajarMahasiswa
37.936 13,93
7 PetanjiPekebun 86.836
31,89 8 BUMN
234 0,09
9 Pedagang 1.882
0,69 10 PeternakNelayan
121 0,04
11 Karyawan swasta
11.695 4,29
12 Buruh 10.171
3,73 13 Lainnya
6.292 2,31
14 Belumtidak bekerja
62.954 23,12
Jumlah 272.332
100,00
Sumber : Diolah dari Kabupaten Batola Dalam Angka, 2009
Komoditas kehutanan utama di Kabupaten Barito Kuala berupa kayu galam, rotan, sengon, jati, kayu bulan, dan jenis kayu lainnya yang tidak begitu
besar potensinya. Potensi peternakan di Kabupaten Barito Kuala meliputi ternak besar seperti sapi dan kerbau, ternak kecil berupa kambing, domba dan babi,
serta ternak unggas seperti ayam pedaging, ayam buras dan itik. Potensi perikanan terdiri atas perikanan laut dan perikanan darat. Khusus untuk
perikanan laut hanya terdapat di Kecamatan Tabunganen. Potensi masing- masing subsektor pertanian ini dapat dilihat pada Lampiran 7 sampai dengan
Lampiran 12.
48
Tabel 6 Luas lahan pertanian berdasarkan jenis penggunaannya tahun 2008 Luas
No Jenis penggunaan
hektar 1 Lahan
sawah a Pasang
surut 120.461
54,52 b Sementara tidak diusahakan
20.241 9,16
2 Bukan lahan sawah
a Pekarangan 23.517
10,64 b Tegalankebun
11.610 5,25
c Ladanghuma 1.805
0,82 d Pengembalan
ternak 9.278
4,20 e Sementara tidak diusahakan
14.973 6,78
f Lain-lain 19.061
8,63 Jumlah
220.946 100,00
Sumber : Diolah dari Kabupaten Batola Dalam Angka, 2009
Untuk mendukung kegiatan pembangunan di bidang pertanian, di Kabupaten Barito Kuala terdapat beberapa instansi yang berkaitan dengan
bidang pertanian ini. Instansi atau dinas tersebut adalah: a Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura; b Dinas Peternakan; c Dinas Perikanan
dan Kelautan; d Dinas Kehutanan dan Perkebunan; dan e Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan.
Pengembangan sektor pertanian ini juga didukung oleh kelembagaan penyuluhan dengan perangkat petugas dari aras kabupaten, kecamatan, hingga
desa. Hingga tahun 2009 terdapat 7 Balai Penyuluhan Pertanian BPP yang melayani 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Barito Kuala. Tenaga penyuluh
pertanian yang ada hanya 152 orang, padahal jumlah desa yang harus dilayani dan dibina sebanyak 200 buah. Oleh karena itu, ada penyuluh pertanian yang
wilayah kerjanya mencakup 2-3 desa. Kelembagaan petani yang dibentuk untuk mendukung kegiatan penyuluhan pertanian ini meliputi kelompok tani dan
kelompok lumbung pangan. Kelembagaan penyuluhan pertanian di Kabupaten Barito Kuala ini dapat dilihat pada Tabel 7.
49
Tabel 7 Kelembagaan penyuluhan pertanian di Kabupaten Barito Kuala No Jenis
lembaga Jumlah
Satuan 1
Balai Penyuluhan Pertanian BPP 7
unit 2 Penyuluh
kabupaten 5 orang
3 Personalia BPP
28 orang 4 Koordinator
kecamatan 10 orang
5 Penyuluh wilayah binaan
71 orang
6 Penyuluh THL-TB
38 orang 7 Lumbung
pangan 33 buah
7 Gabungan kelompok tani
258 kelompok
9 Kelompok tani
1.455 kelompok
Sumber : Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Batola, 2009
4.3 Profil Desa Penelitian di Lahan Rawa Pasang Surut 4.3.1 Desa Tabunganen Muara