56
Buku Guru Kelas IX SMPMTs Petunjuk Umum
Selain itu, dalam proses pembelajaran yang berlangsung menggunakan CPS, dapat dilakukan penilaian proses yang menurut HOSA 2011 sebagai
berikut. 1 Mengerti masalah;
2 Efektivitas menggunakan pengetahuan dan pengalaman dalam pemecahan masalah;
3 Penyelesaian yang logis; 4 Menyelesaian adalah hal penting dan bekerjasama;
5 Memberikan solusi yang baik dengan menyertakan data atau fakta- fakta;
6 Menunjukkan imaginatif dan inovatif digunakan untuk memberikan solusi masalah;
7 DNWDGDULNHUMDNHORPSRNGDODPPHQFDULMDZDEDQ
8 Organisasi, Pengiriman dan kualitas presentasi lisan; 9
.XDOLWDVMDZDEDQGDULSHUWDQ\DDQSHQLODLGDQ 10 Keseriusan kelompok dalam memaparkan hasil atau solusi yang
diperoleh.
c. Contoh Implementasi Pembelajaran dengan Creative Problem Solving CPS
Contoh pembelajaran dengan menggunakan Creative Problem Solving CPS ini diambil dari materi yang akan dipelajari peserta didik pada bab
Teknologi Ramah Lingkungan. Pada kegiatan pembelajaran ini peserta didik dihadapkan pada masalah kurangnya ketersediaan air bersih. Selanjutnya
peserta didik diarahkan untuk mengatasi masalah tersebut dengan cara menerapkan teknologi ramah lingkungan seperti membuat penyaringan air
sederhana. Berikut ini akan dipaparkan secara rinci kegiatan pembelajaran dengan menggunakan CPS.
57
Ilmu Pengetahuan Alam Tabel 3.5 Contoh Kegiatan Pembelajaran dengan Creative Problem Solving CPS
Proses Tahap CPS
Kegiatan Peserta didik
Memahami Tantangan
Understanding the Challenge
1. Membangun kesempatan
Constructing Opportunities
3HVHUWDGLGLNGLWXQMXNNDQEHEHUDSD masalah tentang berkurangnya
kebutuhan air bersih terutama di daerah perkotaan.
3HVHUWDGLGLNMXJDGLWXQMXNNDQIDNWD fakta tentang berkurangnya air bersih.
3HVHUWDGLGLNVHODQMXWQ\DGLDUDKNDQ
XQWXNPHQJDQDOLVLVDWDXPHQJLGHQWL¿NDVL masalah akibat berkurangya ketersediaan
air bersih.
2. Mengeks-plorasi data Exploring
Data 3HVHUWDGLGLNGLEHULNDQNHVHPSDWDQ
untuk membuat daftar konsep yang harus diterapkan atau dipelajari untuk
mengatasi masalah ketersediaan air bersih.
XUXGDSDWPHPEDQWXSHVHUWDGLGLN untuk mengarahkan penerapan konsep
teknologi ramah lingkungan dalam mengatasi masalah kekurangan air
bersih.
3.Menentukan permasalahan
Framing Problems
3HVHUWDGLGLNGLDUDKNDQXQWXN mengatasi masalah kekurangan air bersih
dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan seperti membuat penyaringan
air sederhana. XUXMXJDPHQJDUDKNDQSDGDIRNXV
masalah yakni tentang bangaimana susunan bahan yang efektif pada alat
penyaring sehingga dapat mehasilkan air yang bersih.
3HVHUWDGLGLNGDSDWPHQXOLVNDQ rumusan masalahnya sesuai dengan
kesepakatan kelompok untuk mempertegas masalah yang sesuai
dengan arahan guru.
58
Buku Guru Kelas IX SMPMTs Petunjuk Umum
Proses Tahap CPS
Kegiatan Peserta didik
Menghasilkan gagasan
Generating Ideas
4. Menghasilkan gagasan
Generating Idea 3HVHUWDGLGLNGLEHULNDQNHVHPSDWDQ
diskusi serta mengeksplorasi ide-ide untuk meyusun alat penyaring air yang
efektif. 3HVHUWDGLGLNGDSDWPHPRGL¿NDVL
letak susunan bahan, komposisi bahan, serta banyaknya lapisan sesuai dengan
pemikiran kreatif peserta didik. Peserta didik juga harus dapat menuliskan alasan
pemilihan penyusunan alat yang telah ditentukan kelompok tersebut.
3HVHUWDGLGLNGLEHULNDQNHVHPSDWDQ untuk melakukan percobaan sesuai
dengan rancangannya. 3HVHUWDGLGLNPHQFDWDWKDVLOGDUL
percobaannya.
Mempersiapkan tindakan
Preparing for the Action
5. Mengembang- kan solusi
Developing Solutions
3HVHUWDGLGLNPHQJDQDOLVLVKDVLOGDUL pecobaanya yakni dengan mengakaitkan
hasil dengan konsep-konsep atau alasan yang mendasari penyusunan alat.
3HVHUWDGLGLNPHODNXNDQHYDOXDVL terhadap hasil percobaanya. Peserta
didik dapat menuliskan kelebihan dan kekurangan alat penyaring yang telah
disusun berdasarkan hasil percobaannya.
6.Membangun penerimaan
Building Acceptance
3HVHUWDGLGLNPHQJNRPXQLNDVLNDQKDVLO percobaannya dengan presentasi. Setiap
kelompok menerima kritik dan saran dari kelompok lain.
6HWLDSNHORPSRNPHODNXNDQSHUEDLNDQ hasil kerja berdasarkan kirtik dan saran
yang diberikan. 3HVHUWDGLGLNPHQXOLVNDQNHVLPSXODQ
dan saran tentang bagaimana susunan atau komposisi alat penyaring air yang
efektif setelah membandingkan hasil percobaan seluruh kelas.
59
Ilmu Pengetahuan Alam
Penilaian Pembelajaran IPA
Bab
3
A. PENILAIAN PEMBELAJARAN IPA
Penilaian dalam pembelajaran IPA merupakan serangkaian kegiatan untuk memeroleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses
dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan. Penilaian dilakukan berdasarkan indikator percapaian kompetensi sebagai hasil penjabaran kompetensi dasar dari
masing-masing kompetensi inti. Pada Permendikbud No 103 Tahun 2014 disebutkan bahwa indikator pencapaian kompetensi adalah: a perilaku
yang dapat diukur danatau diobservasi untuk kompetensi dasar KD pada kompetensi inti KI-3 dan KI-4; dan b perilaku yang dapat diobservasi
untuk disimpulkan sebagai pemenuhan KD pada KI-1 dan KI-2, yang kedua- duanya menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan penilaian autentik dan penilaian non autentik. Penilaian autentik merupakan bentuk penilaian yang
menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas
pada situasi yang sesungguhnya. Penilaian autentik dilakukan berdasarkan pengamatan, tugas ke lapangan, portofolio, projek, produk, jurnal, kerja
laboratorium, dan unjuk kerja, serta penilaian diri. Penilaian non autentik merupakan penilaian yang menunjukkan ketuntasan belajar peserta didik.
Penilaian non autentik dllakukan dengan tes, ulangan, dan ujian.
Sesuai dengan kebijakan dalam Kurikulum 2013, penilaian pada pembelajaran IPA menggunakan penilaian autentik dan penilaian non
autentik yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan
menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar peserta didik atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional instructional
HɣHFW dan dampak pengiring QXUWXUDQWHɣHFW dari pembelajaran. Sistem penilaian dilakukan secara berkelanjutan, dalam arti semua indikator diukur,
kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dikuasai dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik. Hasil penilaian
dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remidial bagi peserta didik yang
pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan, atau pelayanan konseling.