16
Buku Guru Kelas IX SMPMTs Petunjuk Umum
Kecepatan perkembangan kognitif setiap individu berbeda namun tidak ada individu yang melompati slah satu tahap tersebut. Salah satu
aspek terpenting dalam teori Piaget adalah adaptasi lingkungan yang dilakukan melalui proses asimilasi dan akomodasi. Asimilasi merupakan
SHQJLQWHUSUHWDVLDQ SHQJDODPDQ EDUX GDODP KXEXQJDQQ\D GHQJDQ VNHPD
VNHPD \DQJ WHODK DGD NRPDGDVL DGDODK SHPRGL¿NDVLDQ VNHPDVNHPD \DQJ DGD XQWXN PHQ\HVXDLNDQQ\D GHQJDQ VLWXDVLVLWXDVL EDUX 3LDJHW MXJD
mengemukakan 5 faktor yang menunjang perkembangan intelektual seseorang, yaitu kedewasaan maturation
SHQJDODPDQ ¿VLN physical experience, SHQJDODPDQORJLNRPDWHPDWLNlogico-mathematical experience, trasnmisi
sosial social transmission, dan proses keseimbangan equilibration DWDX SHQJDWXUDQVHQGLUL self-regulation. Menurut Piaget Arends, 2012
pembelajaran yang efektif harus melibatkan peserta didik secara mandiri melakukan eksperimen, mengamati fenomeda yang terjadi, memanipulasi
VLPEROVLPERO PHQJDMXNDQ SHUWDQ\DDQQ GDQ PHQHPXNDQ MDZDEDQQ\D
PHQJRQ¿UPDVL WHPXDQQ\D GHQJDQ WHPXDQ ODLQ GDQ PHPEDQGLQJNDQ temuannya dengan temuan orang lain.
2. Teori Pembelajaran Konstruktivistik
.RQVWUXNWLYLVPH DGDODK ¿OVDIDW SHQGLGLNDQ \DQJ PHQHNDQNDQ EDKZD pengetahuan akan dibangun sendiri oleh peserta didik secara aktif melalui
perkembangan proses mentalnya Leinhart, 1992. Teori konstruktivistik menyatakan bahwa perkembangan kognitif merupakan suatu proses dimana
peserta didik secara secara aktif membangun makna dan pemahamannya terhadap realita melalui pengalaman dan interaksinya. Peserta didik
menemukan dan mentrasformasikan sendiri suatu informasi kompleks apabila peserta didik tersebut menginginkan informasi tersebut menjadi
miliknya.
Menurur Tobins dalam Arends, 2004, proses belajar tidak hanya cara seseorang memahami tentang fenomena tetapi juga menyelesaikan
permasalahan yang muncul karena fenomena tersebut. Belajar adalah membangun gagasan ilmiah melalui proses interaksi peserta didik
dengan lingkungan, peristiwa, dan informasi dari sekitarnya. Pandangan NRQVWUXNWLYLVPH VHEDJDL ¿ORVR¿ SHQGLGLNDQ PHQJDQJJDS VHPXD SHVHUWD
didik memiliki gagasanpengetahuan tentang lingkungan dan peristiwa gejala alam sekitarnya. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa inti kegiatan
pendidikan adalah memulai pelajaran dari apa yang diketahui peserta didik.
17
Ilmu Pengetahuan Alam
3. Teori Vygotsky
Vygotsky berpendapat bahwa perkembangan intelektual terjadi pada saat seseorang berhadapan dengan pengalaman baru berupa masalah
untuk dipecahkan. Vygotsky menekankan pengajaran dan interaksi sosial yang merupakan dasar dalam pengembangan pengetahuan peserta didik.
Menurut Vygotsky setiap pembelajaran diperoleh melalui dua tahapan, \DLWX PXODPXOD PHODOXL LQWHUDNVL GHQJDQ RUDQJ ODLQ GDQ NHPXGLDQ
mengintegrasikannya ke dalam struktur mental setiap individu. Vygotsky percaya interaksi sosial dengan teman lain memacu terbentuknya ide baru
dan memperkaya perkembangan intelektual.
Teori Vygotsky menyatakan bahwa pembelajaran akan terjadi bilamana pengetahuan prasyarat yang dibutuhkan untuk memperoleh pengetahuan
baru sudah dikuasai peserta didik. Penguasaan pengetahuan prasyarat ketika mempelajari pengetahuan baru membuat pembelajaran yang dilakukan
peserta didik menjadi lebih bermakna.
Implikasi dari teori Vygotsky dalam pelaksanaan pendidikan adalah sebagai berikut. Pertama, perlunya tatanan kelas yang memungkinkan
terjadinya pembelajaran melalui interaksi sosial pembelajaran kooperatif VHKLQJJD SHVHUWD GLGLN GDSDW EHULQWHUDNVL GL VHNLWDU WXJDVWXJDV \DQJ
VXOLW GDQ VDOLQJ PHPXQFXONDQ VWUDWHJLVWUDWHJL SHPHFDKDQ PDVDODK \DQJ efektif. Kedua, teori Vygotsky dalam pengajaran menekankan
VFDɣROGLQJ, dengan semakin lama peserta didik semakin bertanggung jawab terhadap
pembelajarannya sendiri. Dengan kata lain peserta didik perlu belajar dan bekerja secara kelompok sehingga peserta didik dapat saling berinteraksi
dan diperlukan bantuan guru atau teman sejawat lainnya yang lebih mampu serta dapat memberikan
VFDɣROGLQJ, dorongan, dukungan untuk belajar dan memecahkan masalah.
6FDɣROGLQJ adalah pemberian sejumlah bantuan atau bimbingan pada peserta didik secara bertahap sampai peserta didik tersebut
dapat melaksanakan proses belajarnya secara mandiri. Bantuan tersebut dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan, pemberian contoh, uraian
masalah menjadi lebih sederhana dan sebagainya.
4. Teori Belajar Sosial dari Bandura