Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Kelas IX
I N C D F E K J M P Q O H G A B S
166 Bertualang di alam terbuka merupakan kegiatan yang sangat mengasyikkan dan
menantang. Karena sebagai kegiatan yang menantang itulah, maka penjelajahan di alam bebas mengandung risiko atau bahaya. Kondisi alam yang selalu berubah memberikan
tantangan tersendiri bagi seorang penjelajah. Apabila kita dapat mengatasinya dengan baik, maka akan memberikan kepuasan dalam bertualang. Sebaliknya, jika kita tidak
mampu mengatasinya dengan baik, maka akan membawa kita pada keadaan yang membahayakan jiwa.
Mengingat kondisi alam yang berubah-ubah, maka sebelum melakukan penjelajahan kita harus melakukan persiapan dan perencanaan yang matang. Keterampilan dasar
penjelajahan juga wajib kita kuasai. Pada bab VIII, kita telah mempelajari tentang persiapan jelajah alam. Nah, pada bab ini kita akan membahas tentang perencanaan
dan penyelamatan penjelajahan di alam.
A Perencanaan Dasar-dasar Penjelajahan Alam Bebas
Saat melakukan penjelajahan alam, ada berbagai rintangan yang mungkin muncul di tengah perjalanan. Namun dengan perencanaan yang matang serta pengetahuan
dan keterampilan yang memadai, kita dapat mengatasi berbagai rintangan tersebut.
1. Perencanaan Perjalanan
Agar pelaksanaan perjalanan dapat berjalan lancar, diperlukan perencanaan yang baik, mulai dari sebelum perjalanan sampai setelah perjalanan. Perencanaan tersebut
meliputi:
a. Tahapan Perencanaan Perjalanan
Tahap-tahap perencanaan perjalanan yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut:
1 Penentuan Tujuan dan Waktu
Ada berbagai jenis kegiatan alam terbuka. Sebelum melakukannya, kita perlu menentukan tujuan. Apakah tujuan perjalanan kita untuk eksplorasi,
survei, atau sekadar jalan-jalan. Hal ini harus diketahui dengan jelas oleh para anggota.
Penentuan waktu pelaksanaan juga tak kalah penting. Dalam menentukan waktu, kita harus mempertimbangkan jadwal sekolah. Kegiatan sebaiknya
dilakukan saat liburan sekolah sehingga tidak mengganggu belajar. Selain itu, musim saat pelaksanaan kegiatan juga harus dipertimbangkan.
2 Pembekalan atau
Briefing
Pembekalan yang diberikan kepada para peserta meliputi: - Pembekalan kemampuan mengatur, memilih, serta menggunakan
peralatan, perlengkapan, dan perbekalan selama perjalanan. - Pembekalan kemampuan fisik melalui latihan untuk menjaga dan
meningkatkan kebugaran. -
Pembekalan mental yang baik agar siap dalam menghadapi berbagai rintangan dan tantangan di alam.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Aktivitas Luar Sekolah: Jelajah Alam dan Penyelamatan
I B C D F E K J M P Q O H G A N S
167 -
Pembekalan pemahaman yang baik terhadap kondisi alam yang akan dihadapi.
b. Faktor Perencanaan Perjalanan
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan perjalanan antara lain:
1 Alam
Sebelum melakukan perjalanan, sebaiknya kita melakukan survei lokasi terlebih dahulu. Hal ini penting
untuk memperoleh informasi tentang lokasi, seperti tinggi gunung, arus sungai, suhu, iklim, hewan dan
tumbuhan yang ada, serta adat istiadat dan budaya penduduk setempat. Namun, apabila tidak mungkin
untuk melakukan survei, kita bisa memperoleh informasi dari orang-orang yang pernah menjelajah ke sana. Kita
juga bisa memperoleh informasi melalui studi literatur atau analisis peta.
Dengan informasi yang lengkap kita bisa merencanakan perjalanan secara matang. Kita tidak perlu membawa berbagai macam perlengkapan.
Perlengkapan yang kita bawa kita sesuaikan dengan kondisi lokasi.
2 Peserta
Agar perjalanan dapat berjalan lancar, pembagian tugas, deskripsi kerja, dan tanggung jawab masing-masing peserta harus jelas. Untuk itu, kita perlu
membentuk panitia yang meliputi ketua kelompok serta ketua bidang- bidang koordinasi dan subkoordinasi. Ketua kelompok haruslah memiliki
jiwa kepemimpinan yang baik dan yang penting mampu mengoordinasi perjalanan.
3 Penyelenggaraan
Faktor penyelenggaraan meliputi faktor teknis dan nonteknis. Faktor teknis berhubungan langsung dengan tingkat kesulitan medan. Beberapa diantaranya
pembekalan peserta, rute perjalanan, pendokumentasian, dan hal-hal yang berkaitan dengan masalah keamanan. Sebaliknya, faktor nonteknis tidak
berhubungan langsung dengan tingkat kesulitan medan. Misalnya, masalah admisnistrasi, pendukung, atau sponsor kegiatan.
c. Perencanaan Kegiatan