MANFAAT PERENCANAAN SDM MANAJEMEN SDM DI PEMERINTAHAN
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○
Manajemen SDM di Pemerintahan
produktivitas kerja dan tenaga yang sudah ada dapat ditingkatkan. Hal ini dapat terwujud melalui adanya penyesuaian-penyesuaian tertentu,
seperti peningkatan disiplin kerja dan peningkatan keterampilan sehingga setiap orang menghasilkan
sesuatu yang berkaitan langsung dengan kepentingan organisasi. Tidak dapat disangkal bahwa peningkatan produktivitas kerja seluruh tenaga
kerja dalam organisasi mutlak perlu dijadikan sasaran perhatian manaje- men. Perhatian dan usaha demikian penting antara lain karena:
1. Penelitian dan pengalaman banyak orang menunjukkan bahwa potensi para karyawan belum selalu sepenuhnya digali dan diman-
faatkan. Artinya, biasanya terdapat kesenjangan antara kemampuan efektif dan nil dengan kemampuan potensial.
2. Selalu terjadi perubahan dalam proses produksi barang dan atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi, baik karena perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi maupun karena perubahan tuntutan para konsumen dalam arti mutu, kuantitas dan bentuk sesuai dengan
perkembangan jaman. 3. Bentuk, jenis dan intensitas persaingan antara berbagai perusahaan
yang mungkin saja meningkat dan ada kalanya berkembang tidak sehat terutama apabila makin banyak perusahaan yang menghasilkan
barang atau jasa yang sejenis. Dengan demikian jelas terlihat bahwa terdapat kaitan yang sangat
erat antara peningkatan produktivitas dengan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Ketiga: Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penen-
tuan kebutuhan akan tenaga kerja di masa depan, baik dalam arti jumlah maupun kualifikasi untuk mengisi berbagai jabatan dan menyelenggara-
kan berbagai aktivitas baru kelak.Agar organisasi memperoleh tenaga- tenaga yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan, titik tolak yang tidak
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si.
boleh dilupakan adalah: 1. Tujuan dan sasaran strategik yang ingin dicapai dalam satu kurun
waktu tertentu di masa depan; 2. Tenaga kerja yang sudah berkarya dalam organisasi diihat bukan
hanya dan segi jumlah dan tugasnya sekarang, akan tetapi juga potensi yang dimilikinya yang perlu dan dapat dikembangkan sehingga
mampu melaksanakan tugas baru nanti; 3. Kebijaksanaan yang dianut oleh organisasi tentang “lateral entry points”.
Artinya, perlu kejelasan apakah dalam hal terjadinya lowongan, pengisiannya diutamakan oleh tenaga kerja yang sudah ada dalam
organisasi yang dikenal dengan istilah “promosi dan dalam” ataukah mengisi lowongan yang terjadi, terutama jabatan manajerial, terbuka
pula kesempatan bagi tenaga-tenaga barn yang Sengaja direkrut untuk itu dan luar organisasi. Memang benar bahwa karena berbagai pertim-
bangan, terutama yang bersifat psikologis dan motivational, sebaiknya organisasi menganut kebijaksanaan “promosi dan dalam.” Akan tetapi
mungkin saja ada faktor-faktor yang berakibat pada tidak selalu memungkinkan ditempuhnya kebijaksanaan seperti itu.
Di samping itu diperlukan estimasi yang setepat mungkin tentang perubahan-perubahan yang diperkirakan akan terjadi, terutama yang
akan mernpunyai dampak kuat bagi usaha dan kegiatan organisasi yang bersangkutan.
Keempat: Salah satu segi manajemen sumber daya manusia yang
dewasa ini dirasakan semakin penting ialah penanganan informasi ketenagakerjaan. Informasi demikian mencakup banyak hal, seperti:
1. jumlah tenaga kerja yang dimiliki, 2. masa kerja setiap pekerja,
3. status perkawinan dan jumlah tanggungan, 4. jabatan yang pernah dipangku,
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○
Manajemen SDM di Pemerintahan
5. tangga karier yang telah dinaiki, 6. jumlah penghasilan,
7. pendidikan dan pelatihan yang pernah ditempuh, 8. keahlian dan keterampilan kusus yang dimiliki oleh para pegawai,
9. informasi lainnya mengenai kekaryaan setiap pegawai. Informasi komprehensif demikian diperlukan tidak hanya oleh
satuan kerja yang mengelola sumber daya manusia dalam organisasi, akan tetapi juga oleh setiap satuan kerja. Pemilikan informasi seperti
itu akan sangat membantu satuan-satuan kerja dalam memberikan pelayanan kepada para anggotanya, misalnya dalam merencanakan karier
masing-masing. Bagi berbagai satuan kerja informasi tersebut dapat membantu dalam menyusun rencana ketenagakerjaan bagi satuan kerja
yang bersangkutan di masa depan. Juga sangat bermanfaat bagi organi- sasi sebagai keseluruhan dalam usaha memanfaatkan secara maksimal
tenaga kerja yang sudah ada dan menyusun rencana ketenagakerjaan secara tepat.
Kelima: Seperti telah dimaklumi salah satu kegiatan pendahuluan
dalam melakukan perencanaan termasuk perencanaan sumber daya manusia adalah penelitian.
Berdasarkan bahan yang diperoleh dan penelitian yang dilakukan untuk kepentingan perencanaan sumber daya manusia, akan timbul
pemahaman yang tepat tentang situasi pasar kerja dalam arti: 1. Permintaan pemakai tenaga kerja atas tenaga kerja dilihat dan segi
jumlah, jenis, kualifikasi dan lokasinya; 2. Jumlah pencari pekerjaan beserta bidang keahlian, keterampilan,
latar belakang profesi, tingkat upah atau gaji dan sebagainya. Pemahaman demikian penting karena bentuk rencana yang disusun
dapat disesuaikan dengan situasi pasaran kerja tersebut. Keenam:
perencanaan sumber daya manusia merupakan dasar bagi
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si.
penyusunan program kerja bagi satuan kerja yang menangani sumber daya manusia dalam organisasi. Salah satu aspek program kerja tersebut
adalah pengadaan tenaga kerja baru guna memperkuat tenaga kerja yang sudah ada demi peningkatan kemampuan organisasi mencapai
tujuan dan berbagai sasarannya. Tanpa perencanaan sumber daya manusia, sukar menyusun program kerja yang realistik.