PHK PADA KONDISI TIDAK NORMAL

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Manajemen SDM di Pemerintahan ialah kenyataan bahwa perusahaan mempunyai tenaga kerja yang skillnya masih dapat dijual kepada perusahaan lain, dan sejauh mana kebutuhan pasar terhadap keahlian atau skill in masih tersembunyi. 3. Discharge. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang menimbulkan perasaan paling tidak nyaman di antara beberapa metode pemutusan hubungan kerja yang ada. Kegiatan ini dilakukan berdasar pada kenyataan bahwa karyawan kurang mempunyai sikap dan perilaku kerja yang memuaskan. Karyawan yang mengalami jenis pemutusan hubungan kerja ini kemungkinan besar akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan baru di tempat atau perusahaan lain. Dari dua pengertian tersebut di atas, nampaknya masalah pemutusan hubungan kerja, penyebabnya dapat disebabkan oleh dua pihak. Baik penyebab yang berasal dari kualifikasi, sikap dan perilaku karyawan yang tidak memuaskan, atau penyebab yang berasal dari pihak manajemen yang seharusnya dengan keahliannya dan kewenangan yang diserahkan kepadanya diharapkan mampu mengembangkan perusahaan, walau dalam kenyataannya menimbulkan kesulitan-kesulitan bagi organisasi, dan harus mengambil keputusan untuk efisiensi tenaga kerja.

D. PELATIHAN PURNAKARYA

Masa purnakaryapurnabhakti seseorang pegawai perusahaan atau instansi bukanlah identik dengan berakhirnya masa berkarya. Menjelang masa purnabhakti, setiap orang dapat terus berkarya dan produktif melalui bidang-bidang yang ditekuni dan dipilih secara tepat atau dari hobi serta minat setiap individu itu sendiri. Masa purna bhakti dapat diisi dengan berbagai macam kegiatan atau aktivitas sebagai suatu karya baik yang bersifat sosial, bisniskewirausahaan entrepreneurship maupun gabungan antara sosial dan kewirausahaan yang dapat dipilih dan ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si. ditentukan secara lebih leluasa. Dalam era modern seperti sekarang ini, pekerjaan merupakan salah satu faktor terpenting yang bisa mendatangkan kepuasan. Hal ini karena status sosial, jabatan dan memperkuat harga diri. Oleh karenanya, sering terjadi orang yang pensiun bukannya bisa menikmati masa tua dengan hidup santai, sebaliknya, justru ada yang mengalami problem serius baik kejiwaan maupun fisik. Sehingga Tetap berkarya setelah memasuki masa purnabhakti adalah jawaban yang sangat tepat untuk mengatasi berbagai macam persoalan yang biasanya menyertai seseorang ketika memasuki masa ini seperti diantaranya kondisi mental yang rapuh post power syn- drome , masalah keuangan dan lainnya yang akibatnya bisa mempe- ngaruhi kondisi kesehatan. Kebijakan perusahaan atau instansi yang memiliki pandangan komprehensif terhadap kebutuhan staf dan karyawan berkenaan dengan persiapan masa purnabhakti, maka perusahaan atau instansi dapat membantu mereka dengan berbagai cara dan strategi. Suatu hal yang bernilai bagi pegawai perusahaan ketika suatu perusahaan instansi menyelenggarakan suatu program pembekalan bagi para pegawai yang akan memasuki masa purnabhakti atau karyawan yang baru saja memasuki masa purnabhakti. Selain itu juga sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup mereka baik secara material maupun spiri- tual. Salah satu strategi yang paling efektif adalah dengan memberi bekal kepada mereka tentang berbagai ilmu pengetahuan yang bermanfaat secara praktis dalam kehidupan setelah tidak lagi bekerja. Dengan ilmu dan pengetahuan berkaitan dengan kepribadian, manajemen stres, manajemen qolbu, manajemen kesehatan, manajemen keuangan, manajemen minat dan bakat, dan kewirausahaan diharapkan agar pegawai tersebut dapat melewati dengan baik dan teratur menjelang masa purnakarya. Namun tidak hanya pegawai saja mengikuti pelatihan ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Manajemen SDM di Pemerintahan manajemen persiapan menjelang purnakarya, diharapkan agar keikut- sertaan pasangan istri atau suami dalam proses berkarya atau karir ke dua setelah bekerja di kantor akan lebih memberikan nilai positif dalam kaitan terealisasinya suatu usaha sebagai tindak lanjut dari program pembekalan tersebut. Beberapa provider training membatu dan menyelenggarakan pelati- han berkarya di masa purnakarya khususnya manajemen persiapan menjelang purna bhakti. Program pembekalan yang diberikan dapat bersifat memberikan wawasan melalui pelatihan yang bersifat teknis dengan jalan pemberian materi inclass dari instruktur-instruktur train- ing yang professional di bidang Psikologi, Kewirausahaan dan pakar kesehatan, selain itu akan dilaksanakan kunjungan ke tempat-tempat yang dapat memberikan inspirasi untuk berwirausaha. Disamping diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan pembekalan purnakarya, pegawai yang menghadapi pensiun diharapkan juga dapat memperoleh perlindungan untuk bersiap-siap menghadapi pensiun. Tidak boleh diabaikan bahwa pegawai yang sudah pensiun tidak mempunyai kemampuan apa-apa, tetapi harus dipikirkan bahwa setelah pensiun juga merupakan awal dari masa produktif berikutnya. Untuk itu perlu adanya perlindungan yang berupa jaminan keberlanjutan hidup hingga hari tua.

E. KETENTUAN PENGATURAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DAN PENSIUN

Pemutusan hubungan kerja dan pensiun juga diatur dalam Undang- undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Ketentuan tentang pengaturan pemutusan hubungan kerja terdapat pada pasal 87 dan seterusnya. Ada beberapa ketentuan bahwa PNS diberhentikan dengan hormat karena: