○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si.
daya manusia, sehingga organisasi tersebut dapat menentukan langkah yang harus diambil guna mencapai tujuannya. Selain itu, pentingnya
diadakan perencanaan sumber daya manusia ialah organisasi akan memiliki gambaran yang jelas akan masa depan, serta mampu mengan-
tisipasi kekurangan kualitas dan kuantitas tenaga kerja yang diperlukan. Beberapa pendapat menegenai batasan dan definisi dari Perenanaan
Sumber Daya Manusia antara lain: a. Andrew E. Sikula 1981;145 mengemukakan bahwa:”Perencanaan
sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mem-
pertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi”.
b. George Milkovich dan Paul C. Nystrom Dale Yoder, 1981:173 mendefinisikan bahwa:”Perencanaan tenaga kerja adalah proses pera-
malan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai,
penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat”.
c. Handoko 1997, p. 53 mengemukakan bahwa: “Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja merupakan serangkaian
kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permin- taan bisnis dan lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang
dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi tersebut”.
d. Mangkunegara 2003, p. 6 mengemukakan bahwa: “Perencanaan tenaga kerja dapat diartikan sebagai suatu proses menentukan kebu-
tuhan akan tenaga kerja berdasarkan peramalan pengembangan, pengimplementasian, dan pengendalian kebutuhan tersebut yang
berintegrasi dengan perencanaan organisasi agar tercipta jumlah
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○
Manajemen SDM di Pemerintahan
pegawai, penempatan pegawai yang tepat dan bermanfaat secara ekonomis”.
Perencanaan kebutuhan SDM menyangkut batasan kuantitas dan kualitas.
· Batasan kuantitas merupakan seberapa banyak jumlah SDM yang
diperlukan dalam suatu kurun waktu tertentu dan selanjutnya dijadikan acuan dalam perekrutan, promosi, mutasi ataupun penem-
patan. ·
Batasan kualitas merupakan standar minimal kualitas SDM yang diperlukan, sehingga harus menjadi pertimbangan dalam persyaratan
rekrutmen, promosi, mutasi atau penempatan. Organisasi yang tidak merencanakan keperluan SDM seringkali
menemukan adanya tuntutan kebutuhan untuk penambahan di satu sisi, namun tidak diikuti oleh kejelasan akan batasan kuantitas dan
kualitas. Tanpa rencana yang jelas mengenai kebutuhan SDM suatu organisasi akan mengalami kesulitan dalam menentukan arah ketika
membutuhkan tambahan pegawai. Pada hakikatnya jika ketentuan dalam rencana SDM tidak jelas, maka tidak dapat menentukan jenis
SDM yang akan direkrut. Akibatnya, apabila tidak ada rencana kebutuhan SDM maka tidak akan ada kesesuaian dengan kebutuhan
riil mengenai tenaga kerja dengan perluasan dan peningkatan kualitas organisasi.
B. TUJUAN PERENCANAAN SDM
Ketersediaan SDM yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas- tugas pada masa-masa yang akan datang adalah sangat penting untuk
memastikan bahwa kegiatan organisasi dapat terlaksana dengan baik. Ketika di ramalkan ada kekurangan dibandingkan dengan kebutuhan,
organisasi dapat melakukan perekrutan pegawai baru, promosi, dan
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si.
transfer secara proaktif sehingga tidak mengganggu kegiatan organisasi. Tindakan-tindakan yang akan dilakukan harus direncanakan sebelum-
nya untuk memastikan atau meininimalkan gangguan pada rencana- rencana organisasi. Jika jumlah pegawai lebih besar daripada kebutuhan,
itu mengimplikasikan bahwa organisasi kurang baik memanfaatkan sumber daya manusianya dan sebaliknya.
Tujuan perencanaan SDM menurut Veithzal Rivai 2009:51 sebagaimana dikutip oleh Suwatno 2001:47 ialah untuk: a Menentukan
kualitas dan kuantitas karyawan yang akan mengisi semua jabatan dalam perusahaan; b Menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun
masa depan, sehingga setiap pekerjaan ada yang mengerjakannya; c Menghindari terjadinya mismanajemen dan tumpang tindih dalam
pelaksanaan tugas; d Mempermudah koordinasi, integrasi dan sin- kronisasi KIS sehingga produktivitas kerja meningkat; e Menghindan
kekurangan dan atau kelebihan karyawan; f Menjadi pedoman dalam menetapkan program penarikan, seleksi, pengembangan, kompensasi;
pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan; g Menjadi pedoman dalam melaksanakan mutasi vertikal
atau horizontal dan pension karyawan; dan h Menjadi dasar dalam penilaian karyawan. Tujuan khusus dari perencanaan SDM antara lain:
1. Menyeimbangkan antara biaya penempatan dan pemanfaatan karya- wan. ini melibatkan perbandingan biaya antar kedua sumber daya
yang berbeda dan memilih kombinasi yang optimal. 2. Menentukan kebutuhan rekrutmen. Merupakan prasyarat penting
bagi proses perekrutan untuk menghindari masalah yang tidak diha- rapkan.
3. Menentukan kebutuhan Pelatihan. Secara fundamental hal ini penting untuk perencanaan program pelatihan, yang perlu untuk
menilai tidak hanya kuantitas tetapi juga kualitas keterampilan yang
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○
Manajemen SDM di Pemerintahan
dibutuhkan karyawan. 4. Pengembangan manajemen. Suksesi manajer yang terlatih dan
berpengalaman merupakan hal penting untuk efektivitas organisasi, dan ini tergantung pada informasi yang akurat tentang kebutuhan
masa depan dalam semua kedudukan manajemen. 5. Hubungan karyawan dan industri: Kebutuhan akan rencana hisnis;
asumsi tentang produktivitas; SDM hasil merger, akuisisi, dan divestasi; keputusan yang berdampak pada hubungan kerja organisasi.
Dalam praktiknya, perencanaan SDM berkaitan dengan permintaan dan penawaran tenaga kerja dan masalah yang timbul dari faktor proses
rekonsiliasi ini. Setiap sistem harus didasarkan pada analisis permintaan dan penawaran, serta rencana dan keputusan yang diikuti dengan analisis
yang mendalam.
C. MANFAAT PERENCANAAN SDM
Sesungguhnya tidak banyak hal dalam manajemen, termasuk manajemen sumber daya manusia, yang dapat dinyatakan secara aksio-
matik. Akan tetapi dalam hal perencanaan dapat dikatakan secara cat- egorical bahwa perencanaan mutlak perlu, bukan hanya karena setiap
organisasi pasti menghadapi masa depan yang selalu “diselimuti” oleh ketidakpastian, akan tetapi juga karena sumber daya yang dimiliki atau
mungkin dimiliki selalu terbatas, pada hal tujuan yang ingin dicapai per definisi
selalu tidak terbatas. Situasi keterbatasan itu memberi petunjuk bahwa sumber dana,
sumber daya dan sumber daya manusia harus direncanakan dan digu- nakan sedemikian rupa sehingga diperoleh manfaat yang semaksimal
mungkin. Perencanaan yang matang memungkinkan hal itu terjadi. Terdapat paling sedikit enam manfaat yang dapat dipetik melalui suatu
perencanaan sumber daya manusia secara mantap. Pertama: Organisasi