Sistem RetensiCuti PNS KETENTUAN SISTEM KOMPENSASI DI PEMERINTAHAN

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Manajemen SDM di Pemerintahan atau meninggal dunia. · Salah seorang anggota keluarganya meninggal dunia dan berda- sarkan ketentuan PNS yang bersangkutan harus mengurus hak- hak waris. · PNS tersebut melakukan pernikahan yang pertama · Alasan-alasan penting lainnya yang ditetapkan menurut peraturan perundnag-undangan. d. Cuti besar PNS yang telah melaksanakan tugasnya selama 6 enam tahun terus menerus dapat mengajukan permohonan secra tertulis untuk mendapatkan izin cuti besar. Cuti besar ini dapat dilaksanakan selama 3tiga bulan apabila izin tertulis dari pejabat yang berwenang telah keluar. e. Cuti bersalin PNS wanita yang kandungannya sudah mencapai 5 bulan atau lebih dapat mengajukan cuti secara tertulis untuk mendapatkan cuti bersalin bagi persalinan pertama, kedua dan ketiga. Untuk persalinan keempat dan seterusnya dianggap cuti diluar tanggungan Negara. Cuti bersalin dapat dilaksanakan apabila izin tertulis dari pejabat yang berwenang telah keluar. Selama PNS wanita tersebut melaksankan cuti persalinan selama 3 tiga bulan sebelum dan dua bulan sesudah persalinan ia tetap memperoleh gaji. f. Cuti diluar tanggungan negara PNS yang telah bekerja selama 5 lima tahun secara terus menerus yang memilki alasan sangat pribadi atau sangat mendesak dapat mengajukan dapat mengajukan cuti diluar tanggungan Negara. Cuti dapat diberikan oleh pejabat yang berwenang setelah memperoleh izin dari Badan kepegawaian Negara. ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si.

4. Kenaikan pangkat PNS

Kenaikan pangkat pada hakikatnya adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi dan pengabdian PNS terhadap Negara, sistem kenaikan pangkat dalam PNS meliputi: a. Kenaikan pangkat regular Diberikan kepada PNS yang tidak menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu, termasuk PNS yang melaksankan tugas belajar dan dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh diluar instansi induk. b. Kenaikan pangkat pilihan Diberikan kepada PNS yang menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu, menduduki jabatan tertentu yang penge- ngkatannya ditetapkan oleh keputusan presiden, menunjukkan prestasi kerja yang luar biasa baiknya, menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi negara, diangkat menajdi pejabat negara, memperoleh STTB atau ijazah, melaksanakan tugas belajar dan sebelemnya menduduki jabatan sgruktural atau fungsional tertentu, telah selesai dan telah lulus tugas belajar, dipekerjakan atau diperban- tukan secara penuh diluar instansi induknya yang diangkat dalam jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan fungsional tertentu. c. Kenaikan pangkat anumerta PNS yang dinyatakan tewas diberikan kenaikan pangkat anumerta setingkat lebih tinggi. Dalam ketentuan ini, yang dimaksud tewas adalah: · Meninggal dunia dalam dank arena menjalankan tugas dan kewajibannya. · Meninggal dunia dalam keadaan laian yang ada hubungannya de- ngan dinasnya, shingga kematian itu disamakan dengan ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Manajemen SDM di Pemerintahan meninggal dunia dalam karena menjalankan tugas dan kewaji- bannya. · Meninggal dunia yang langsung diakibatkan oleh luka atau cacat jasmani atau cacat rohani dalam dank arena menjalan tugasa dan kewajibannya. · Meninggal dunia dalam menjalankan tugas karena perbuatan anasir yang tidak bertanggung jawab ataupun sebagai akibat tindakan terhadap anasir itu. d. Kenaikan pangkat pengabdian Diberikan kepada PNS yang meninggal dunia atau akan diberhentkan dengan hormat karena telah mencapai batas usia pensiun. Kenaikan pangkat pengabdian setingkat lebih tinggi diberikan apabila, PNS telah memilki masa kerja sekurang-kurangnya 30, 20 atau 10 tahun secara terus menerus dan sekurang-kurangnya telah 1 satu bulan dalam pangkat terakhir.

5. Penghargaan PNS

Pasal 33 Undang-undang Nomor 43 tahun 1999, menyatakan bahwa kepada PNS yang telah menunjukkan kesetiaan atau telah berjasa kepada Negara pemerintah atau telah menunjukkan prestasi kerja yang luar biasa baiknya, dapat diberikan penghargaan. Pemberian penghargaan tersebut sangat penting untuk mendorong dan meningkatkan prestasi kerja, untuk memupuk kesetiaan kepada negara dan pemerintah serta yang bersangkutan telah menunjukkan pelayanan prima kepada masyarakat yang dibuktikan dengan prestasi kerja yang luar biasa.Bentuk penghargaan yang diberikan oleh peemrintah, lembaga kemasyarakatan, instansi dan lain-lain kepada PNS yang telah berprestasi antara lain: 1. Bintang jasa · Satya kencana karya satya sepuluh tahun terbuat dari perunggu ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si. diberikan kepada PNS yang telah bekerja secara terus menerus tanpa cacat selama 10 tahun. · Satya kencana karya satya dua puluh tahun terbuat dari perak diberikan kepad PNS yang telah bekerja secara terus menerus tanpa cacat selama 20 tahun. · Satya kencana karya satya tiga puluh tahun terbuat dari perak diberikan kepad PNS yang telah bekerja secara terus menerus tanpa cacat selama 30 tahun 2. Piagam penghargaan, medalipiala, kenaikan gaji istimewa, barang cincin, lambang korpri terbuat dari emas, uang, dll

6. Pelaksanaan Sistem Kompensasi Di Pemerintah Daerah

Kompensasi adalah penilaian individu sebagai pegawai terhadap keseimbangan semua bentuk balas jasa langsung dan tidak langsung yang diterima atau didapatkan pegawai dan muncul dari pekerjaannya. Secara formal sistem kompensasi yang diterapkan pada BKD kabupaten Lombok Tengah http:theeya-tia.blogspot.com201107kompensa- si.html telah sesuai dengan sistem kompensasi yang diterapkan secara nasional terhadap Pegawai negeri Sipil. 1. Kompensasi dan kehadiran kerja Gaji dapat menajdi faktor penting dalam penentuan seorang karyawan akan masuk kerja atau tidak. Ketidakhadiran dapat dise- babkan oleh keinginan menghindari ketidaknyamanan suatu lingkungan kerja pekerjaan, rekan sejawat, atasan, kondisi kerja atau struktur balas jasa organisasi gaji, promosi, pengakuan karya- wan. Sejauh pengamatan dan apa yang diarasakan penulis, tingkat kehadiran dapat dikatakan stabil. Dalam hal ini stabil dimaksud adalah, tidak terjadi kecenderungan angka ketidakhadiran yang tinggi, namun