○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si.
perlindungan pegawai. Dengan adanya undang-undang ini diharapkan akan tercipta pengelolaan sumber daya manusia yang memiliki integritas,
profesional, netral dan bebas dari intervensi politik,bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Ketentuan yang ada dalam regulasi tersebut masih memuat dan mengatur hal-hal yang bersifat umum dan hanya prinsip-prinsipnya saja
sehingga perlu ditindaklanjuti dengan berbagai peraturan pelaksanaan untuk melengkapi perangkat dalam implementasinya. Dibentuk dan
dirumuskannya suatu undang-undang pasti telah melalui serangkaian tahapan yang panjang mulai dari usulan dari kementerian, pembahasan
di DPR hinga ditetapkannya menjadi undang-undang. Dari seluruh rangkaian proses tersebut sesuai dengan Undang-undang No. 12 tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan disebutkan bahwa peraturan perundangan yang akan ditetapkan harus mempunyai
dasar kajian akademik terlebih dahulu. Di dalam kajian akademik tentu saja dapat diturut paradigma, teori
dan konsep apa yang melatar belakangi dirumuskannya aturan-aturan yang tertuang dalam pasal per pasal dari undang-undang tersebut.
Mengingat bahwa lingkup yang diatur dalam undang-undang tersebut juga menggunakan pendekatan manajemen maka pembahasan teori
dan konsep bisa dilakukan dengan melalui manajemen SDM secara umum. Konsep manajemen SDM secara keseluruhan berkaitan dengan
pengelolaan pegawai mulai dari pemilihan pegawai untuk mengisi formasi jabatan tertentu sampai selesainya masa bakti pegawai berupa
pemutusan hubungan kerja atau pensiun. Ada serangkain teori dan
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○
Manajemen SDM di Pemerintahan
konsep yang bisa dijadikan sebagai acuan dalam menyusun regulasi manajemen SDM, sehubungan dengan hal itu dalam buku ini akan
dipaparkan dan dijelaskan berbagai teori dan konsep manajemen SDM yang akan memperkaya dalam pemahaman kita terhadap regulasi yang
telah ditetapkan oleh pemerintah. Disamping itu untuk memperkaya pemahaman kita terhadap
implementasi dari berbagai konsep manajemen SDM yang telah dikemukakan maka perlu adanya eksplorasi dan identifikasi implemen-
tasi dari berbagai konsep tersebut dalam praktek penyelenggaraan pengelolaan SDM di pemerintahan. Implementasi peraturan dan aplikasi
dari berbagai konsep tersebut dapat berwujud praktek baik good prac- tice
mapun praktek buruk bad practice. Good practice tentu saja dapat dijadikan sebagai teladan untuk dikembangkan di unit organisasi yang
lain, sedangkan bad practice diharapkan dapat dijadikan pelajaran untuk tidak dilakukan dan diterapkan di organisasinya.
Sebelum membahas teori dan konsep manajemen SDM beserta aplikasinya di organisasi pemerintahan maka perlu diketahui terlebih
dahulu beberapa hal yang mendasar sebagai pengantar untuk memahami isi buku ini lebih lanjut. Beberapa hal tersebut menyangkut terminologi
dan pengertian manajemen sumberdaya manusia MSDM, perbedaan manajemen SDM di pemerintahan dan swasta, arti penting pengelolaan
SDM di pemerintahan, dan manajemen sumberdaya manusia sebagai basis reformasi birokrasi pemerintah.
A. TERMINOLOGI DAN PENGERTIAN MANAJEMEN SDM
Istilah manajemen SDM sering disepadankan dengan istilah manajemen personalia, manajemen sumberdaya insani, manajemen
kepegawaian, manajemen perburuhan, maanajemen tenaga kerja, admi- nistrasi personil, adaministrasi kepegawaian, dan berbagai istilah lainnya.
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si.
Untuk istilah tersebut sering dipergunakan saling menggantikan, bahakan lebih jauh, penggunaan istilah yang saling berganti tersebut
bisa menimbulkan berbagai macam kerancuan dan ketidak konsistenan dalam penggunaan istilah, apabila tidak diterapkan dalam konteks subyek
yang dikaji dengan benar Suwatno, 2011:28. Apa yang menjadi keraguan tersebut memang bisa kita rasakan, penggunaan istilah secara tepat dan
benar banyak tergantung dari kontek pembahasan. Dalam buku ini tidak sejauh itu untuk menggali terminologi dari menajemen SDM,
istilah manajemen SDM dipergunakan secara umum dan dibatasi pada sektor publik atau pemerintahan.
Dalam kontek secara umum istilah manajemen SDM telah dipakai di berbagai disiplin ilmu baik yang ada di sektor swasta maupun sektor
publik atau pemerintahan. Dari segi peristilahan dapat ditelusuri dari dua kata “manajemen” dan “sumberdaya manusia”. Manajemen diadopsi
dari kata management. Adapun asal kata management tersebut merupakan pengembangan dara kata asal bahasa Latin yaitu manus yang berarti
tangan, dan kemudian berkembang menjadi maneggiare yang berarti menangani Sulistiyani, 2003:7. Dalam kontek organisasi istilah
manajemen berarti melakukan pencapaian tujuan organisasi yang sudah ditentukan sebelumnya dengan mempergunakan bantuan orang lain
George. R. Terry,1960, sedangkan Harold Koontz dan Cyril 0. Donnel 1959 mengartikan manajemen sebagai penyelesaian pegawai melalui
orang lain, demikian juga John M. Pfifner 1960 masih menganggap bahwa manajemen berhubungan dengan pengarahan orang dan tugas-
tugasnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari ketiga pendapat tersebut maka dapat diketahui bahwa manajemen berhubu-
ngan dengan pengarahan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ketiga pendapat tersebut belum ada penjelasan bagaimana cara
melakukan pengarahan untuk mencapai tujuan organisasi, oleh karena
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○
Manajemen SDM di Pemerintahan
itu Stoner dan Freeman 1971 lebih lanjut menjelaskan bahwa manaje- men adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan
pengendalian upaya anggota organisasi dan proses penggunaan semua lain-lain sumber daya organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi yang
telah ditetapkan. Dari pendapat Stoner dan Freeman tersebut dapat diketahui bahwa pengelolaan sumberdaya dalam organisasi tidak hanya
sumberdaya manusia saja tetapi juga ada sumberdaya yang lain. Dengan demikian Sulistiyani 2003:8 menyimpulkan bahwa manajemen
hendaknya dipahami sebagai aktivitas untuk menggerakkan dan mense- rasikan sumberdaya manusia dan sumber daya lain dalam rangka mela-
kukan tugas dan fungsi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sumberdaya organisasi secara garis besar dapat dibedakan ke dalam
dua kelompok, yaitu: sumber daya manusia human resources, dan sumber daya non manusia non-human resources. Sumberdaya manusia meliputi
semua orang yang berstatus sebagai anggota dalam organisasi, yang masing-masing memiliki peran dan fungsi. Sumberdaya manusia adalah
potensi manusiawi yang melekat keberadaannya pada seseorang yang meliputi potensi fisik dan non fisik, potensi fisik adalah kemampuan
fisik yang terakumulasi pada seseorang dan potensi non fisik adalah kemampuan seorang yang terakumulasi baik dari latar belakang penge-
tahuan, intelegensia, keahlian, keterampilan dan human relations Sulistiyani, 2003:9. Sedangkan menurut H. Hadari Nawawi 2000 yang
dimaksudkan sebagai SDM adalah meliputi tiga pengertian yaitu: 1 Sumber Daya Manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu
organisasi disebut juga personil, tenaga kerja, pegawai atau karyawan, 2 Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak
organisasi dalam mewujudkan eksistensinya, dan 3 Sumber Daya Manusia adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai
modal material non-finansial di dalam organisasi, yang dapat