○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si.
f. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif; g. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
h. mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik; i. memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah; j. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun; k. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
l. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama; m. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
n. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan o. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karier. Kode etik meliputi:
Kode etik dan kode perilaku bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perila-
ku agar Pegawai ASN: b. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berin-
tegritas tinggi; c. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
d. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan; e. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perun-
dang-undangan; f. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan pera- turan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
g. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara; h. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○
Manajemen SDM di Pemerintahan
jawab, efektif, dan efisien; i. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya; j. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedi- nasan;
k. tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, ke- kuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain; l. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN; dan m. melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan mengenai
disiplin Pegawai ASN.
C. LINGKUP MSDM DALAM REGULASI PEMERINTAH
Bila ditinjau dari ruang lingkupnya maka MSDM lebih bersifat makro, MSDM mempersoalkan hal-hal yang berkaitan dengan pembinaan,
penggunaan dan perlindungan sumber daya manusia yang bekerja pada sektor modern atau yang terikat hubungan kerja, seperti sumber daya
manusia yang bekerja di perusahaan-perusahaan, di sektor pemerintah dan sektor publik lainnya, serta mempersoalkan hal-hal yang berkaitan
dengan sumber daya manusia yang bekerja sendiri atau yang tidak terikat hubungan kerja seperti sumber daya manusia yang bekerja pada sektor
informal. Manajemen SDM mempersoalkan hal-hal yang berkaitan dengan
sumber daya manusia yang bekerja di sektor formal, mulai dari analisis jabatan, rekruitmen sumber daya manusia, seleksi sumber daya manusia,
penempatan, penilaian prestasi kerja, promosi dan mutasi, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, serta pelepasan kembali
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si.
sumber daya manusia Pemutusan Hubungan Kerja PHK kepada masyarakat dalam keadaan yang sebaik-baiknya.
Secara tegas dalam undang-undang ASN khususnya pada pasal 55 disebutkan bahwa ruang lingkup dari manajemen aparatur meliputi:
a. penyusunan dan penetapan kebutuhan; b. pengadaan;
c. pangkat dan jabatan; d. pengembangan karier;
e. pola karier; f. promosi;
g. mutasi; h. penilaian kinerja;
i. penggajian dan tunjangan; j. penghargaan;
k. disiplin; l. pemberhentian;
m. jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan n. perlindungan.
D. JENIS, STATUS DAN KEDUDUKAN
Ada beberapa hal yang baru dalam pengaturan mengenai jenis, sta- tus dan kedudukan dari pegawai. Jenis pegawai ASN terdiri dari dua
yaitu pegawai negeri sipil PNS dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja PPPK. PNS merupakan Pegawai ASN yang diangkat
sebagai pegawai tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional, sedangkan PPPK merupakan
Pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai dengan perjanjian kerja oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan kebutuhan Instansi
Pemerintah dan ketentuan Undang-Undang ini. Pegawai ASN berkedu-
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○
Manajemen SDM di Pemerintahan
dukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan Instansi Pemerintah dan harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Selengkapnya dapat dilihat pada matrik berikut:
GAMBAR 3.1. JENIS, STATUS KEDUDUKAN ASN
E. KELEMBAGAAN
Presiden merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam kebijakan, pembinaan profesi, dan Manajemen ASN, mendelegasikan sebagian
kekuasaannya kepada: a. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Biro-
krasi PANRB yang bertugas menyelenggarakan urusan peme- rintahandi bidang pendayagunaan aparatur negara, berkaitan de-
ngan kewenangan perumusan dan penetapan kebijakan, koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, serta pengawasan atas pelaksanaan
kebijakan ASN;