○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○
Manajemen SDM di Pemerintahan
kinerjanya dan menerapkan prinsip merit dalam pelaksanaan manaje- men aparatur sipil negara.
Hal ini dilakukan mengingat bahwa pelaksanaan manajemen apara- tur sipil negara belum berdasarkan pada perbandingan antara kompe-
tensi dan kualifikasi yang diperlukan oleh jabatan dengan kompetensi dan kualifikasi yang dimiliki calon dalam rekrutmen, pengangkatan,
penempatan, dan promosi pada jabatan sejalan dengan tata kelola pemerintahan yang baik.
Produk kebijakan yang harus ditetapkan agar undang-undang ini dapat diberlakukan antara lain:
1. Peraturan Pemerintah, meliputi: 1. Jabatan Administrasi dan kompetensi
2. Jabatan Fungsional 3. Ketentuan lebih lanjut mengenai penetapan syarat kompetensi,
kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan pelatihan, rekam jejak jabatan dan integritas, serta persyaratan lain yang dibutuhkan
Jabatan Pimpinan Tinggi 4. Jabatan ASN tertentu yang berasal dari prajurit Tentara Nasional
Indonesia dan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dan tata cara pengisian jabatan ASN
5. Hak PNS, hak PPPK, dan kewajiban Pegawai ASN 6. tata cara penyusunan dan penetapan kebutuhan
7. pengadaan PNS dan tata cara sumpahjanji PNS 8. pangkat, tata cara pengangkatan PNS dalam jabatan, kompetensi
jabatan, klasifikasi jabatan, dan tata cara perpindahan antar Jabatan Administrasi dan Jabatan Fungsional
9. pengembangan karier, pengembangan kompetensi, pola karier, promosi, dan mutasi
10.penilaian kinerja
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si.
11.gaji, tunjangan kinerja, tunjangan kemahalan, dan fasilitas 12.disiplin
13.tata cara pemberhentian, pemberhentian sementara, dan peng- aktifan kembali PNS
14.pengelolaan program jaminan pensiun dan jaminan hari tua PNS 15.perlindungan
16.manajemen PPPK 17. pengangkatan, pemberhentian, pengaktifan kembali, dan hak
kepegawaian PNS yang diangkat menjadi pejabat negara dan pim- pinan atau anggota lembaga nonstruktural
18.upaya administratif danbadan pertimbangan ASN 2 Peraturan Presiden
1. kedudukan, susunan organisasi, fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawab sekretariat, tata kerja, sistem dan manajemen sum-
ber daya manusia, serta tanggung jawab dan pengelolaan keuangan KASN
2. fungsi, tugas, dan kewenangan LAN 3. fungsi, tugas, dan kewenangan BKN
3 Peraturan Menteri seleksi dan tata cara pembentukan tim seleksi KASN
B. AZAS, PRINSIP, NILAI DASAR DAN KODE ETIK
Setiap peraturan yang bersifat umum pasti mempunyai azas, prinsip, dan nilai dasar; didalam kebijakan pengelolaan SDM aparatur juga
menggunakan aturan dasar yang berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai. Penyelenggaraan kebijakan dan Manajemen ASN berdasarkan
pada asas: a. kepastian hukum;
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○
Manajemen SDM di Pemerintahan
b. profesionalitas; c. proporsionalitas;
d. keterpaduan; e. delegasi;
f. netralitas; g. akuntabilitas;
h. efektif dan efisien; i. keterbukaan;
j. nondiskriminatif; k. persatuan dan kesatuan;
l. keadilan dan kesetaraan; dan m. kesejahteraan. ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip sebagai berikut:
a. nilai dasar; b. kode etik dan kode perilaku;
c. komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik;
d. kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; e. kualifikasi akademik;
f. jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas; dan g. profesionalitas jabatan.
Nilai dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a meliputi: a. memegang teguh ideologi Pancasila;
b. setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah;
c. mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia; d. menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
e. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
Drs. MUCHAMAD ZAENURI, M.Si.
f. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif; g. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
h. mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik; i. memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah; j. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun; k. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
l. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama; m. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
n. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan o. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karier. Kode etik meliputi:
Kode etik dan kode perilaku bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perila-
ku agar Pegawai ASN: b. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berin-
tegritas tinggi; c. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
d. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan; e. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perun-
dang-undangan; f. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan pera- turan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
g. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara; h. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung