Faktor Predisposisi KONSEP ANSIETAS

72 3 Pemindahan Displacemen.Pengalihan emosi yag semula ditujukan pada seseorangbenda tertentu yang biasanya netral atau kurang mengancam terhadap dirinya. 4 Disosiasi.Pemisahan dari setiap proses mental atau prilaku dari kesadaran atau identitasnya. 5 Identifikasi Identification.Proses dimana seseorang mencoba menjadi orang yang ia kagumi dengan mengambilmenirukan pikiran-pikiran,prilaku dan selera orang tersebut. 6 Intelektualisasi Intelektualization.Penggunaan logika dan alasan yang berlebihan untuk menghindari pengalaman yang mengganggu perasaannya. 7 Introjeksi Intrijection.Mengikuti norma-norma dari luar sehingga ego tidak lagi terganggu oleh ancaman dari luar pembentukan superego 8 Fiksasi.Berhenti pada tingkat perkembangan salah satu aspek tertentu emosi atau tingkah laku atau pikirans ehingga perkembangan selanjutnya terhalang. 9 Proyeksi.Pengalihan buah pikiran atau impuls pada diri sendiri kepada orang lain terutama keinginan. Perasaan emosional dan motivasi tidak dapat ditoleransi. 10 Rasionalisasi.Memberi keterangan bahwa sikaptingkah lakunya menurut alasan yang seolah-olah rasional,sehingga tidak menjatuhkan harga diri. 11 Reaksi formasi.Bertingkah laku yang berlebihan yang langsung bertentangan dengan keinginan-keinginan,perasaan yang sebenarnya. 12 Regressi.Kembali ketingkat perkembangan terdahulu tingkah laku yang primitif, contoh; bila keinginan terhambat menjadi marah, merusak, melempar barang, meraung, dsb. 13 Represi.Secara tidak sadar mengesampingkan pikiran, impuls, atau ingatan yang menyakitkan atau bertentangan, merupakan pertahanan ego yang primer yang cenderung diperkuat oleh mekanisme ego yang lainnya. 14 Acting Out.Langsung mencetuskan perasaan bila keinginannya terhalang. 15 Sublimasi.Penerimaan suatu sasaran pengganti yang mulia artinya dimata masyarakat untuk suatu dorongan yang mengalami halangan dalam penyalurannya secara normal. 16 Supresi.Suatu proses yang digolongkan sebagai mekanisme pertahanan tetapi sebetulnya merupakan analog represi yang disadari;pengesampingan yang disengaja tentang suatu bahan dari kesadaran seseorang;kadang-kadang dapat mengarah pada represif berikutnya. 17 Undoing.Tindakanperilaku atau komunikasi yang menghapuskan sebagian dari tindakanperilaku atau komunikasi sebelumnya merupakan mekanisme pertahanan primitif.

4. Data yang perlu dikaji :

Agar Anda mampu mendiagnosa pasien dengan ansietas. Maka Anda harus melakukan pengkajian. Berikut adalah data yang harus dikaji pada pasien ansietas. 73 a. Perilaku. Ditandai dengan produktivitas menurun, mengamati dan waspada, kontak mata minimal, gelisah, pergerakan berlebihan seperti; foot shuffling, pergerakan lengan tangan, insomnia dan perasaan gelisah. b. Afektif Menyesal, iritabel, kesedihan mendalam, takut, gugup, sukacita berlebihan, nyeri dan ketidakberdayaan meningkat secara menetap, ketidakpastian, kekhawatiran meningkat, fokus pada diri sendiri, perasaan tidak adekuat, ketakutan, khawatir, prihatin dan mencemaskan c. Fisiologis Respon fisiologis pada pasien kecemasan tampak dengan adanya suara bergetar, gemetar tremor tangan atau bergoyang-goyang.refleks-refleks meningkatEksitasi kardiovaskuler seperti peluh meningkat, wajah tegang, mual, jantung berdebar-debar, mulut kering, kelemahan, sukar bernafas vasokonstriksi ekstremitas, kedutanmeningkat, nadi meningkat dan dilatasi pupil. Sedangkan perilaku pasien akibat respon fisiologis pada sistem parasimpatis yaitu sering berkemih, nyeri abdomen dan gangguan tidur. perasaan geli pada ekstremitas, diarhea, keragu-raguan,kelelahan, bradicardia,tekanan darah menurun, mual, keseringan berkemih pingsan dan tekanan darah meningkat. d. Kognitif Respon kognitif pada pasien ansietas yaitu hambatan berfikir, bingung, pelupa, konsentrasi menurun, lapang persepsi menurun, Takut terhadap sesuatu yang tidak khas, cenderung menyalahkan orang lain., sukar berkonsentrasi, Kemampuan berkurang untuk memecahkan masalah dan belajar.

5. Faktor yang Mempengaruhi Ansietas

Ansietas dapat disebabkan karena individu terpapar zat bebahayaracun toksin, konflik tidak disadari tentang tujuan hidup, hambatan hubungan dengan kekeluargaan keturunan, adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi, gangguan dalam hubungan interpersonal, krisis situasional maturasi, ancaman kematian, ancaman terhadap konsep diri, stress, penyalahgunaan zat, perubahan dalam status peran, status kesehatan, pola interaksi, fungsi peran, perubahan lingkungan dan perubahan status ekonomi. NANDA 2005

B. PROSES KEPERAWATAN ANSIETAS

1. Pengkajian

Pengkajian pasien ansietas dapat dilakukan melalui wawancara dan observasi kepada pasien dan keluarga. Tanda dan gejala ansietas dapat ditemukan dengan wawancara, melalui bentuk pertanyaan sebagai berikut: a. Coba ibubapak ceritakan masalah yang menghantui fikiran ibu setelah operasi ?