PENDOKUMENTASIAN Keperawatan Jiwa Komprehensif
92
Ringkasan
1. Citra tubuh merupakan salah satu komponen dari konsep diri dimana konsep diri
adalah semua pikiran, keyakinan dan kepercayaan yang membuat seseorang mengetahui tentang dirinya dan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain.
2. Data obyektif yang dapat diobservasi pada pasien dengan gangguan citra tubuh adalah
perubahan dan hilangnya anggota tubuh, baik struktur, bentuk dan fungsi, menyembunyikan atau memamerkan bagian tubuh yang terganggu,menolak melihat
bagian tubuh, menolak menyentuh bagian tubuh, aktifitas social menurun.
3. Sedangkan data obyektif yang diungkapkan pasien dengan gangguan citra tubuh adalah
mengungkapkan penolakkan terhadap prubahan anggota tubuh saat ini, misalnya tidak puas dengan hasil operasi, anggota tubuhnya yang tidak berfungsi. Menolak
interaksi dengan orang lain, dan mengungkapkan perasaan tidak berdaya, tidak berharga dan keputusasaan. Mengungkapkan keinginan yang terlalu tinggi terhadap
bagian tubuh yang terganggu. Sering mengulang-ulang mengatakan kehilangan yang terjadi. Merasa asing terhadap bagian tubuh yang hilang
4. Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan
kesehatan jiwa yang terdiri atas pengumpulan data dan perumusan kebutuhan dengan pendekatan menggunakan teknik komunikasi terapeutik. Dari kelompok data yang
terkumpul, baik data subjektif maupun data objektif, selanjutnya masalah dirumuskan.Dalam kaitan ini perlu dibuat daftar masalah keperawatan kesehatan jiwa
sesuai dengan pengkajian, pohon masalah, dan menegakkan diagnosa keperawatan dengan menyimpulkan core problem masalah utama langkah selanjutnya adalah
Menegakkan diagnosa dilakukan berdasarkan perioritas, melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana tindakan, mengevaluasi keberhasilan klien dan
keluarga danmenuliskan pendokumentasian pasien sesuai dengan format yang ada.
Tes 1
1 Berikut ini adalah data subyektif yang Anda temukan pada pasien dengan gangguan
citra tubuh kecuali…. A.
Mengungkapkan penolakkan terhadap perubahan anggota tubuh saat ini. B.
Tidak mau berinteraksi dengan orang lain C.
Mengungkapkan perasaan tidak berdaya, tidak berharga dan keputusasaan D.
Mengungkapkan keinginan yang terlalu tinggi terhadap bagian tubuh yang terganggu
E. Sering mengulang-ulang mengatakan kehilangan yang terjadi
93 2
Tujuan tindakkan keperawatan pada pasien dengan gangguan citra tubuh adalah…. A.
Pasien dapat mengidentifikasi citra tubuhnya B.
Pasien dapat meningkatkan penerimaan terhadap citra tubuhnya C.
Pasien dapat mengidentifikasi aspek positif diri D.
Pasien dapat mengetahui cara-cara untuk meningkatkan citra tubuh E.
Pasien tidak dapat melakukan cara-cara untuk meningkatkan citra tubuh 3
Data obyektif yang dapat diobservasi pada pasien dengan gangguan citra tubuh adalah….
A. Perubahan dan hilangnya anggota tubuh, baik struktur, bentuk dan fungsi
B. Menyembunyikan atau memamerkan bagian tubuh yang terganggu
C. Menolak melihat bagian tubuh
D. Menolak menyentuh bagian tubuh
E. Pasien mengatakan malu dengan dirinya
4 Tindakan keperawatan pada pasien dengan gangguan citra tubuh kecuali….
A. Diskusikan persepsi Pasien tentang citra tubuhnya, dulu dan saat ini., perasaan
tentang citra tubuhnya dan harapan tentang citra tubuhnya saat ini B.
Motivasi Pasien untuk melihatmeminta bantuan keluarga dan perawat untuk melihat dan menyentuh bagian tubuh yang mengalami cancer secara bertahap
C. Diskusikan aspek positif diri
D. Bantu Pasien untuk meningkatkan fungsi bagian tubuh yang terganggu misalnya
menggunakan anus buatan dari hasil kolostomi E.
Anjurkan pasien untuk berkenalan dengan orang lain dilingkungan sekitarnya 5
Keberhasilan tindakan keperawatan pada pasien dengan gangguan citra tubuh ditAndai dengan: Kecuali….
A. Mengungkapkan persepsi tentang citra tubuhnya, dulu dan saat ini.
B. Mengungkapkan perasaan tentang citra tubuhnya dan harapan tentang citra
tubuhnya saat ini C.
Meminta bantuan keluarga dan perawat untuk melihat dan menyentuh bagian tubuh secara bertahap
D. Mendiskusikan aspek positif diri
E. Tidak mau menggunakan alat bantu yang disediakan untuk meningkatkan fungsi
bagian tubuh yang terganggu misalnya menggunakan anus buatan dari hasil kolostomi
94
Topik 2 Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kehilangan
Seringkali Anda mendengar pasien mengatakan saya merasa sendiri didunia ini suster saya tidak mampu berbuat apa-apa suster. Saya telah gagal suster karena kecacatan ini.
bagaimana saya harus melanjutkan hidup ini suster. Bila Anda menemukan kasus diatas, diagnosa apa yang terlintas dalam benak Anda, benar sekali pasien Anda mengalami
kehilangan. Setelah Anda mengetahui diagnosis pasien, tentu Anda harus melakukan intervensi keperawatan agar pasien Anda mengetahui cara-cara untuk mengatasi
kehilangan. Tapi bagaimana saya harus melakukan intervensi keperawatan sementara saya belum memiliki pengetahuan tentang asuhan keperawatan pada pasien kehilangan? Untuk
menjawab pertanyaan Anda pelajarilah Topik 2 ini dengan sebaik-baiknya. Saya yakin Anda mampu mempelajarinya dengan baik, karena materi kegiatan belajar ini sangat lengkap
sehingga mampu membantu Anda untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien kehilangan. Selamat belajar sukses untuk Anda.