Terapi Perilaku TERAPI MODALITAS

35 adanya perasaan puas dan pengalaman kelompok akan digunakan secara individual pada kehidupan sehari-hari. Terminasi dapat bersifat sementara temporal atau akhir. Tes 1 1 Berikut ini adalah Jenis terapi modalitas pada klien pada gangguan jiwa…. A. Intervensi nutrisi, B. electro convulsive therapy ECT, C. foto terapi, D. bedah otak. E. Terapi bermain. 2 Tujuan Terapi keluarga…. A. Agar keluarga mampu melaksanakan fungsinya dalam merawat klien dengan gangguan jiwa. B. Diberikan hanya kepada klien C. Fungsi keluarga berjalan dengan baik D. Anggota keluarga menjadi nyaman E. Keluarga menjadi lebih harmonis 3 Pemberian terapi kognitif bertujuan untuk, kecuali…. A. Mengembangkan pola berfikir yang rasional. B. Mengubah pola berfikir tak rasional menjadi pola berfikir rasional berdasarkan fakta dan informasi yang actual. C. Membiasakan diri selalu menggunakan cara berfikir realita dalam menanggapi setiap stimulus sehingga terhindar dari distorsi pikiran. D. Membentuk perilaku baru dengan pesan internal. E. Mempertahankan Perilaku yang belum dimodifikasi. 4 Teknik role model adalah …. A. Strategi mengubah perilaku dengan memberi contoh perilaku adaptif untuk ditiru klien. B. Memberikan penguatan positif di mana terapis memberi penghargaan kepada klien terhadap perilaku yang positif yang telah ditampilkan oleh klien. C. Mengubah kata-kata negatif menjadi kata-kata positif. D. Kemampuan untuk mengendalikan perilaku sehingga menghasilkan terjadinya penurunan tingkat distress klien tersebut. E. Mengubah perilaku dapat juga dilakukan dengan memberi penguatan negatif. 36 Topik 2 Konsep Psikofarmaka Tentu Anda bertanya mengapa saya harus mempelajari psikofarmaka? Anda harus mempelajari psikofarmaka karena salah satu peran yang Anda lakukan sehari-hari adalah pemberian obat. Untuk mampu menjalankan peran tersebut, Anda harus mengetahui penggolongan, efek samping dan gejala putus zat akibat penggunaan obat psikofarmaka.

A. PENGERTIAN PSIKOFARMAKA

Obat psikofarmaka disebut juga sebagai obat psikotropika, atau obat psikoaktif atau obat psikoteraputik. Penggolonganobat ini didasarkan atas adanya kesamaan efek obat terhadap penurunan aatau berkurangnya gejala.Kesamaan dalam susunan kimiawi obat dan kesamaan dalam mekanisme kerja obat. Obat psikofarmaka adalah obat yang bekerja pada susunan saraf pusat SSP dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan perilaku mind and behavior altering drugs,digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik psychotherapeutic medication. Obat psikofarmaka, sebagai salah satu zat psikoaktif bila digunakan secara salah misuse atau disalahgunakan abuse beresiko menyebabkan gangguan jiwa. Menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa III PPDGJ III penyalahgunaan obat psikoaktif digolongkan kedalam gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif. Gangguan mental dan perilaku tersebut dapat bermanifestasi dalam bentuk:

1. Intoksikasi akut tanpa atau dengan komplikasi

Kondisi ini berkaitan dengan dosis zat yang digunakan efek yang berbeda pada dosis yang berbeda. Gejala intoksikasi tidak selalu mencerminkan aksi primer dari zat dan dapat terjadi efek paradoksal.

2. Penggunaan yang merugikan harmful use

Kondisi ini merupakan pola penggunaan zat psikoaktif yang merusak kesehatan dapat berupa fisik dan atau mental. Pada kondisi ini belum menunjukkan adanya sindrom ketergantungan tetapi sudah berdampak timbulnya kelemahanhendaya psikososial sebagai dampaknya.

3. Sindrom ketergantungan dependence syndrome

Kondisi ini ditAndai dengan munculnya keinginan yang sangat kuat dorongan kompulsif untuk menggunakan zat psikoaktif secara terus menerus dengan tujuan memperoleh efek psiko aktif dari zat tersebut. Pada kondisi ini individu tidak mampu menguasai keinginan untuk menggunakan zat, baik mengenai mulainya, menghentikannya, ataupun membatasi jumlahnya loss of control.Pengurangan dan penghentian penggunaan zat ini, akan menimbulkan keadaan putus zat, yang akan mengakibatkan perubahan