38 Indikasi penggunaan obat ini adalah syndrome psikosis yang ditAndai dengan adanya
hendaya berat dalam kemampuan daya menilai realitas, fungsi mental, dan fungsi kehidupan sehari-hari.
a. Sindrom psikosis dapat terjadi pada sindrom psikosis fungsional seperti skozofrenia,
psikosis paranoid, psikosis afektif dan psikosis reaktif singkat. Dan pada b.
Sindrom psikosis organic seperti, sindrom delirium, dementia, intoksikasi alkohol, dan lain-lain.
2. Obat anti-depresi
Obat anti-depresi sinonim dari thymoleptic, psychic energizers, anti depressants, anti depresan. Sediaan obat anti-depresi di Indonesia adalah amitriptyline, amoxapine,
amineptine, clomipramine, imipramine, moclobemide, maprotiline, mianserin, opipramol, sertraline, trazodone, paroxetine, fluvoxamine, fluoxetine. Jenis obat anti-depresi adalah
anti-depresi trisiklik, anti-depresi tetrasiklik, obat anti-depresi atipikal, selective serotonin reuptake inhibitor SSRI, dan inhibitor monoamine okside MAOI. Indikasi klinik primer
penggunaan obat-obat anti-depresi adalah sindrom depresi yang dapat terjadi pada a.
Sindrom depresi panic, gangguan afektif bipolar dan unipolar. Gangguan distimik dan gangguan siklotimik.
b. Sindrom depresi organik seperti hypothyroid induced depression, brain injury
depression dan reserpine. c.
Sindrom depresi situasional seperti gangguan penyesuaian dengan depresi, grief reaction, dll; dan sindrom depresi penyerta seperti gangguan jiwa dengan depresi
gangguan obsesi kompulsi, gangguan panic, dimensia, gangguan fisik dengan depresi stroke, MCI, kanker, dan lain-lain.
3. Obat anti-mania
Obat anti-mania merupakan sinonim dari mood modulators, mood stabilizers, antimanics. Sediaan obat anti-mania di Indonesia adalah litium carbonate, haloperidol,
carbamazepine. Indikasi penggunaan obat ini adalah sindrom mania ditAndai adanya keadaan afek yang meningkat hampir setiap hari selama paling sedikit satu minggu. Keadaan
tersebut disertai paling sedikit 4 gejala berikut:Peningkatan aktivitas, lebih banyak berbicara dari lazimnya, lompat gagasan, rasa harga diri yang melambung, berkurangnya kebutuhan
tidur, mudah teralih perhatian, keterlibatan berlebih dalam aktivitas. Hendaya dalam fungsi kehidupan sehari-hari, bermanifestasi dalam gejala seperti penurunan kemampuan bekerja,
hubungan sosial dan melakukan kegiatan rutin.
4. Obat anti-ansietas
Obat anti-ansietas merupakan sinonim psycholeptics, minor transqualizers, anxiolytics, antianxiety drugs, ansiolitika. Obat anti-ansietas terdiri atas golongan benzodiazepine dan
nonbenzodiazepin. Sediaan obat anti-ansietas jenis benzodiazepine adalah diazepam, chlordiazepoxide, lorazepam, clobazam, bromazepam, oxasolam, clorazepate, alprazolam,
39 prazepam. Sedangkan jenis non benzodiazepine adalah sulpiride dan buspirone. Indikasi
penggunaan obat ini adalah sindrom ansietas seperti : a.
Sindrom ansietas psikik seperti gangguan ansietas umum, gangguan panik, gangguan fobik, gangguan obsesif kompulsif, gangguan stress paska trauma
b. Sindrom ansietas organic seperti hyperthyroid, pheochromosytosis, dll; sindrom
ansietas situasional seperti gangguan penyesuaian dengan ansietas dan gangguan cemas perpisahan
c. Sindrom ansietas penyerta seperti gangguan jiwa dengan ansietas skizofrenia,
gangguan paranoid, dll, d.
Penyakit fisik dengan ansietas seperti pada klien stroke, Myocard Cardio Infac MCI dan kanker dll
5. Obat anti-insomnia
Obat anti-insomnia merupakan sinonim dari hypnotics, somnifacient, hipnotika. Sediaan obat anti-insomnia di Indonesia adalah nitrazepam, triazolam, estazolam, chloral
hydrate. Indikasi penggunaan obat ini adalah sindrom insomnia yang dapat terjadi pada a.
Sindrom insomnia psikik seperti gangguan afektif bipolar dan unipolar episode mania atau depresi, gangguan ansietas panic, fobia; sindrom insomnia organic seperti
hyperthyroidism, putus obat penekan SSP benzodiazepine, phenobarbital, narkotika, zat perangsang SSP caffeine, ephedrine, amphetamine;
b. Sindrom insomnia situasional seperti gangguan penyesuaian dengan ansietasdepresi,
sleep, wake schedule jet lag, workshift, stres psikososial; c.
Sindrom insomnia penyerta seperti gangguan fisik dengan insomnia pain producing illness, paroxysmal nocturnal dyspnea,
d. Gangguan jiwa dengan insomnia skizofrenia, gangguan paranoid.
6. Obat anti-obsesif kompulsif
Obat anti-obsesif kompulsif merupakan persamaan dari drugs used in obsessive- compulsive disorders. Sediaan obat anti-obsesif kompulsif di Indonesia adalah clomipramine,
fluvoxamine, sertraline, fluoxetine, paroxetine. Indikasi penggunaan obat ini adalah sindrom obsesif kompulsi. Diagnostik obsesif kompulsif dapat diketahui bila individu sedikitnya dua
minggu dan hampir setiap hari mengalami gejala obsesif kompulsif, dan gejala tersebut merupakan sumber penderitaan distress atau mengganggu aktivitas sehari-hari disability.
7. Obat anti-panik
Obat anti-panik merupakan persamaan dari drugs used in panic disorders. Sediaan obat anti-panik di Indonesia adalah imipramine, clomipramine, alprazolam, moclobemide,
sertraline, fluoxatine, parocetine, fluvoxamine. Penggolongan obat anti-panik adalah obat anti-panik trisiklik impramine, clomipramine, obat anti-panik benzodiazepine alprazolam
dan obat anti-panik RIMAreversible inhibitors of monoamine oxydase-A moclobmideserta obat anti-panik SSRI sertraline, fluoxetine,paroxetine, fluvoxamine. Indikasi penggunaan