Zaman Penjajahan Jepang 1942 – 1945 Zaman Kemerdekaan
7 memelihara kesehatan staf dan tentara Belanda. Jenderal Daendels juga mendirikan
rumah sakit di Jakarta, Surabaya dan Semarang, tetapi tidak diikuti perkembangan profesi keperawatan, karena tujuannya hanya untuk kepentingan tentara Belanda.
Sedangkan pada zaman penjajahan Jepang masalah kesehatan menjadi lebih buruk dibandingkan pada masa penjajahan Belanda dan Inggris.
3. Zaman Kemerdekaan
Empat tahun setelah kemerdekaan barulah dimulai pembangunan bidang kesehatan yaitu pendirian rumah sakit, balai pengobatan dan pendirian sekolah keperawatan
dimulai pertama kali tahun 1952.
Tes 1
1 Tujuan pemerintahan kolonial Belanda mendirikan rumah sakit adalah….
A. Memelihara kesehatan staf dan tentara Belanda.
B. Meningkatkan profesi keperawatan
C. Meningkatkan kesehatan masyarakat pribumi
D. Mendidik masyarakat pribumi untuk hidup sehat
E. Menurunkan tingkat kesehatan masyarakat pribumi
2 Siapakah yang pertama kali melakukan imunisasi cacar adalah….
A. Raffles
B. Dandles
C. Ratu Elisabeth
D. Yan Peter Soen Koen
E. Dewes Dekker
3 Kesehatan adalah milik setiap manusia. Adalah semboyan pada masa penjajahan….
A. Belanda
B. Jepang
C. Inggris
D. Portugis.
E. Cina
4 Pada zaman kapankah terjadi kemunduran perkembangan keperawatan di Indonesia….
A. Penjajahan Jepang
B. Penjajahan Belanda
C. Penjajahan Inggris
D. Penjajahan Portugis
E. Penjajahan Cina
8 5
Siapakah yang pertama kali mengadakan pelatihan cara merawat pasien gangguan jiwa….
A. Thomas Kirkbridge
B. William Ellis
C. Socrates
D. Rafles
E. Daendles
9
Topik 2 Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Untuk menjadi individu yang produktif dan mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitar, kita harus memiliki jiwa yang sehat. Individu dikatakan sehat jiwa apabila berada
dalam kondisi fisik, mental, dan sosial yang terbebas dari gangguan penyakit, tidak dalam kondisi tertekan sehingga dapat mengendalikan stres yang timbul. Kondisi ini akan
memungkinkan individu untuk hidup produktif, dan mampu melakukan hubungan sosial yang memuaskan. Dalam melakukan peran dan fungsinya seorang perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan harus memandang manusia sebagai mahluk biopsikososiospiritual sehingga pemilihan model keperawatan dalam menerapkan asuhan
keperawatan sesuai dengan paradigma keperawatan jiwa.
Manusia sebagai mahluk biopsikososiospiritual mengandung pengertian bahwa manusia merupakan makhluk yang utuh dimana didalamnya terdapat unsur biologis,
psikologis, sosial, dan spiritual.Sebagai makluk biologi, manusia tersusun dari berjuta-juta sel-sel hidup yang akan membentuk satu jaringan, selanjutnya jaringan akan bersatu dan
membentuk organ serta sistem organ. Sebagai makhluk psikologi,setiap manusia memiliki kepribadian yang unik serta memiliki struktur kepribadianyang terdiri dari id, ego, dan super
ego dilengkapi dengan daya pikir dan keceredasan, agar menjadi pribadi yang selalu berkembang. Setiap manusia juga memiliki kebutuhan psikologis seperti terhindar dari
ketegangan psikologis, kebutuhan akan kemesraan dan cinta, kepuasan alturistik kepuasan untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan, kehormatan serta kepuasan ego.
Sedangkan sebagai mahluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia selalu ingin hidup dengan orang lain dan membutuhkan orang lain. Selain itu manusia juga harus
menjalin kerja sama dengan manusia lain untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup. Manusia juga dituntut untuk mampu bertingkah laku sesuai dengan harapan dan norma
yang berlaku dilingkungan sosialnya. Sebagai makhluk spiritual manusia mempunyai keyakinan dan mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pandangan hidup,
doronngan hidup yang sejalan, dengan sifat religius yang dianutnya.