Dokumentasi Asuhan Keperawatan ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GANGGUAN SENSORI

144 IMPLEMENTASI EVALUASI bercakap-cakap dengan pasien jika melihat klein termenung atau sendirian. 3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwali dan memberikan pujian RTL: Pasien Melakukan latihan mengontrol halusinasi sesuai jadwal Keluarga Memotivasi dan membimbing pasien untuk mengontrol halusinasi Nurhalimah Latihan 1 Sebutkan jenis-jenis halusinasiJelaskan faktor predisposisi dan presipitasi halusinasi 2 Jelaskan tanda dan gejala halusinasi 3 Jelaskan tahapan halusinasi Petunjuk Jawaban Latihan 1 Untuk menjawab pertanyaan no 1 pelajarilah kembali mengenai jenis-jenis halusinasi 2 Untuk menjawab pertanyaan no 2 pelajarilah kembali faktor predisposisi dan presipitasi halusinasi 3 Untuk menjawab pertanyaan no 3 pelajarilah kembali mengenai tahapan halusinasi Ringkasan 1. Halusinasi adalahi suatu tanggapan dari panca indera tanpa adanya rangsangan stimulus eksternal 2. Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana pasien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. 3. Ada lima jenis yaitu halusinasi yaitu pendengaran, penglihatan, penghidu, pengecapan dan perabaan. Halusinasi pendengaran merupakan jenis halusinasi yang paling banyak ditemukan terjadi pada 70 pasien,kemudian halusinasi penglihatan20, dan sisanya 10 adalah halusinasi penghidu, pengecapan dan perabaan. 4. Faktor Predisposisi: Faktor Biologis, Adanya riwayat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa herediter, riwayat penyakit atau trauma kepala, dan riwayat penggunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain NAPZA. Faktor Psikologis: Memiliki riwayat kegagalan yang berulang, korban, pelaku maupun saksi dari perilaku kekerasan, kurangnya kasih sayang dari orang-orang disekitar atau overprotektif. Sosiobudaya dan lingkungan.Sebahagian besar pasien halusinasi berasal 145 dari keluarga dengan sosial ekonomi rendah,adanya riwayat penolakan dari lingkungan pada usia perkembangan anak, tingkat pendidikan rendah dan mengalami kegagalan dalam hubungan sosial perceraian, hidup sendiri, serta tidak bekerja.

5. Faktor Presipitasi

Stressor presipitasi ditemukan adanya riwayat penyakit infeksi, penyakit kronis atau kelainan struktur otak, kekerasan dalam keluarga, atau adanya kegagalan-kegagalan dalam hidup, kemiskinan, adanya aturan atau tuntutan dikeluarga atau masyarakat yang sering tidak sesuai dengan pasien serta konflik antar masyarakat.

6. Tahapan Halusinasi

Tahap I : Halusinasi bersifat menenangkan, tingkat ansietaskecemasan pasien sedang. Pada tahap ini halusinasi secara umum menyenangkan. Tahap II : Halusinasi bersifat menyalahkan, ansietas tingkat berat dan halusinasi menjijikkan pasien. Tahap III :Halusinasi bersifat mengendalikan perilaku pasien, pasien berasda pada tingkat ansietas berat. Pengalaman sensori menjadi menguasai pasien. Tahap IV : Halusinasi pada saat ini, sudah sangat menaklukkan dan tingkat ansietas berada pada tingkat panik. Secara umum halusinasi menjadi lebih rumit dan saling terkait dengan delusi. 7. Jenis Halusinasi Jenis halusinasi Data Obyektif Data Subyektif Halusinasi Pendengaran Bicara atau tertawa sendiri Marah-marah tanpa sebab Menyedengkan telinga ke arah tertentu Menutup telinga Mendengar suara-suara atau kegaduhan. Mendengar suara yang mengajak bercakap-cakap Mendengar suara menyuruh melakukan sesuatu yang berbahaya. Halusinasi Penglihatan Menunjuk-nunjuk ke arah Tertentu Ketakutan pada sesuatu yang tidak jelas. Melihat bayangan, sinar, bentuk geometris, bentuk kartoon, melihat hantu atau monster. Halusinasi Penghidu Mengisap-isap seperti sedang membaui bau-bauan tertentu. Menutup hidung. Membaui bau-bauan seperti bau darah, urin, feses, kadang-kadang bau itu menyenangkan. Halusinasi Pengecapan Sering meludah Muntah Merasakan rasa seperti darah, urin atau feses Halusinasi Perabaan Menggaruk-garuk permukaan kulit Mengatakan ada serangga di permukaan kulit Merasa seperti tersengat listrik 146 Tes 1 1 Ny Y datang diantar oleh keluarganya karena menolak makan dan mengatakan makan yang disajikan terasa seperti muntahan, nanah dan terasa amis darah. Berdasarkan data diatas Ny Y mengalami halusinasi: A. Pendengaran B. Penglihatan C. Penciuman D. Pengecapan E. Perabaan 2 Pengkajian halusinasi yang dilakukan pada terdiri dari unsur-unsur berikut: kecuali A. Isi halusinasi B. Waktu terjadinya halusinasi C. Frekuensi terjadinya halusinasi D. Situasi yang menimbulkan halusinasi E. Obat yang sering diminum oleh pasien 3 Pada intervensi keperawatan, perawat melatih Ny Yuni untuk mengatakan, “Saya tidak mau dengar Kamu tidak ada” adalah salah satu cara mengontrol halusinasi dengan : A. Menghardik halusinasi B. Bercakap-cakap dengan orang lain C. Melakukan aktivitas yang terarah D. Menggunakan obat secara teratur E. Meningkatkan kontak dengan realita 4 Sejak Kecil Tn A mengatakan tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari orang tua, orang tua selalu membeda-bedakan Tn A dengan kakak dan adiknya serta selalu dikatakan bahwa Tn A anak yang membawa sial bagi keluarga. Berdasarkan data diatas, predisiposisi Tn A mengalami gangguan Jiwa karena faktor: A. Genetik B. Biologis C. Psikologis D. Neurobiologis E. Neuro Transmiter 5 Tindakan keperawatan yang pertama harus dilakukan oleh perawat ketika bertemu dengan Ny I dan keluarga adalah A. Mengajarkan aktifitas yang dapat dilakukan pasien untuk mengontrol halusinasi B. Menjelaskan tentang system pendukung yang ada di lingkungan C. Mengajarkan keluarga tentang halusinasi 147 D. Menjelaskan tentang cara menghardik E. Menjelaskan tentang obat