Pengertian KONSEP PERILAKU KEKERASAN

150

6. Rentang Respon Marah

Marah yang dialami setiap individu memiliki rentang dimulai dari respon adaptif sampai maladaftif. Sekarang marilah kita bersama-sama mempelajarinya untuk mempermudah pemahaman Anda dibawah ini akan digambarkan rentang respon perilaku kekerasan Respon adaptif Respon maladaptif Asertif Frustasi Pasif Agresif Amuk Keterangan Asertif : Kemarahan yang diungkapkan tanpa menyakiti orang lain Frustasi : Kegagalan mencapai tujuan karena tidak realistis terhambat Pasif : Respon lanjutan dimana pasien tidak mampu mengungkapkan perasaannya Agresif : Perilaku destruktif tapi masih terkontrol Amuk : Perilaku destruktif dan tidak terkontrol a. Hierarki Perilaku Kekerasan Setelah Anda memahami rentang respon marah, sekarang marilah kita mempelajari mengenai hirarki agresif seperti dibawah ini. Telah kita pelajari bersama mengenai rentang respon marah serta hirarki agrsif. Selanjutnya kita akan mempelajari mengenai bagaimana skema proses marah yang dialami Gambar6 .2 Rentang respon 1. Memperlihatkan permusuhan rendah 2. Keras menuntut 3. Mendekati orang lain dengan ancaman 4. Memberi kata-kata ancaman tanpa niat melukai 5. Menyentuh orang lain dengan cara yang menakutkan 6. Memberi kata-kata ancaman dengan rencana melukai 7. Melukai dalam tingkat ringan tanpa membutuhkan perawatan medis 8. Melukai dalam tingkat serius dan memerlukan perawatan medis Rendah Tinggi 151 setiap orang.Bila seseorang tidak mampu menangani perasaan marah secara asertif dapat mengakibatkan amuk atau perilaku kekerasan . b. Perbandingan Perilaku Pasif, Agresif dan Asertif Berdasarkan konsep yang telah sama-sama kita pelajari, maka dapat kita simpulkan perbedaan antara perilaku agresif, asertif dan pasif seperti bagan dibawah ini. Tabel 6.4 Tanda dan gejala perilaku kekerasan Pasif Asertif Agresif Isi bicara • Negatif • menghina • dapatkah saya lakukan • dapatkah ia lakukan • positif • menghargai diri sendiri • saya dapatakan lakukan • berlebihan • menghina orang lain • Anda selalu tidak pernah Nada suara • diam • lemah • merengek • diatur • tinggi • menuntut Posture sikap tubuh • melotot • menundukkan kepala • tegak • rileks • tenang • bersandar ke depan Personal space • orang lain dapat masuk pada teritorial pribadinya • Menjaga jarak yang menyenangkan • Mempertahankan hak tempat territorial • Memasuki teritorial orang lain Gerakan • Minimal • Lemah • Resah • Memperlihatkan gerakan yang sesuai • Mengancam, ekspansi gerakan Kontak mata • Sedikit atau tidak • Sekali-sekali • Sesuai dengan kebutuhan interaksi • Melotot

7. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala perilaku kekerasan dapat dinilai dari ungkapan pasien dan didukung dengan hasil observasi. a. Data Subjektif: 1 Ungkapan berupa ancaman 2 Ungkapan kata-kata kasar 3 Ungkapan ingin memukul melukai b. Data Objektif: 1 Wajah memerah dan tegang 2 Pandangan tajam 152 3 Mengatupkan rahang dengan kuat 4 Mengepalkan tangan 5 Bicara kasar 6 Suara tinggi, menjerit atau berteriak 7 Mondar mandir 8 Melempar atau memukul bendaorang lain

B. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN RESIKO PERILAKU

KEKERASAN

1. Pengkajian

Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara dan observasi pada pasien dan keluarga. Tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan dapat ditemukan dengan wawancara melalui pertanyaan sebagai berikut: a. Coba ceritakan ada kejadian apaapa yang menyebabkan Anda marah? b. Coba Anda ceritakan apa yang Anda rasakan ketika marah? c. Perasaan apa yang Anda rasakan ketika marah? d. Sikap atau perilaku atau tindakan apa yang dilakukan saat Anda marah? e. Apa akibat dari cara marah yang Anda lakukan? f. Apakah dengan cara yang digunakan penyebab marah Anda hilang? g. Menurut Anda apakah ada cara lain untuk mengungkapkan kemarahan Anda Tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan yang dapat ditemukan melalui observasi adalah sebagai berikut: a. Wajah memerah dan tegang b. Pandangan tajam c. Mengatupkan rahang dengan kuat d. Mengepalkan tangan e. Bicara kasar f. Mondar mandir g. Nada suara tinggi, menjerit atau berteriak h. Melempar atau memukul bendaorang lain Data hasil observasi dan wawancara didokumentasikan pada status. Contoh pendokumentasian hasil pengkajian pada Tn Z sebagai berikut: