Obat anti-insomnia JENIS OBAT PSIKOFARMAKA

41 tenggorokan,ulserativa, leukopenia. Dermatosis sistemik, yaitu adanya makupopapular, eritematosa, ruam gatal pada wajah-leher-dada-ekstrimitas, dermatitis kontak jika menyentuh obat, fotosensitifitas yaitu adanya surbun hebat. Ikterik dengan adanya demam, mual, nyeri abdomen, malaise, gatal, uji fungsi lever abnormal. g. Efek Samping Jangka Panjang 1 Efek samping jangka panjang yang umum terjadi gejala-gejala eksrapiramidal. Diskinesia tardif merupakan efek samping jangka panjang yang umum terjadi yaitu adanya protrusi lidahkekakuan lidah, mengecapkan bibir, merengut, menghisap, mengunyah, berkedip, gerakan rahang lateral, meringis; anggota gerak, bahu melorot, “pelvic thrusting”, rotasi atau fleksi pergelangan kaki, telapak kaki geplek, gerakan ibu jari kaki. 2 Efek samping jangka pendek atau jangka panjang yang jarang terjadi tetapi mengancam jiwa adalah adanya sindrom malignan neuroleptik yang ditAndai dengan adanya demam tinggi, takikardia, rigiditas otot, stupor, tremor, inkontinensia,, leukositosis, kenaikan serum CPK, hiperkalemia, gagal ginjal, peningkatan nadi-pernapasan dan keringat.

2. Anti-depresi

a. Efeksedasi seperti rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor berkurang, kemampuan kognitif menurun; b. Efek antikolinergik seperti mulut kering, retensi urin, penglihatan kabur, konstipasi, sinus takikardia; c. Efek anti-adrenergik alfa seperti perubahan hantaran elektrokardiografi, hipotensi; d. Efek neurotoksis seperti tremor halus, gelisah, agitasi, insomnia. Efek samping ringan mungkin timbul akibat penggunaaan obat jenis ini tergantung daya toleransi dari klien, biasanya berkurang setelah 2-3 minggu bila tetap diberikan dengan dosis yang sama. Pada keadaan overdosis intoksikasi trisiklik dapat timbul atropine toxic syndrome dengan gejala eksitasi susunan saraf pusat, hipertensi, hiperpireksia, konvulsi, “toxic convulsional state” confusion, delirium dan disorientasi.

3. Anti-mania

Efek samping penggunaan lithium erat hubungan dengan dosis dan kondisi fisik klien. Gejala efek samping yang dini pada pengobatan jangka lama seperti mulut kering, haus, gastrointestinal distress mual, muntah, diare, feses lunak, kelemahan otot, poli uria, tremor halus. Efek samping lain hipotiroidisme, peningkatan berat badan, perubahan fungsi tiroid penurunan kadar tiroksin dan peningkatan kadar TSHthyroid stimulating hormone, odem pada tungkai, seperti mengecap besi, lekositosis, gangguan daya ingat dan konsentrasi pikiran menurun.