Input-input yang berputar di dalam tersebut dapat ditipologikan sebagai perputaran uang yang terjadi di dalam.
6.2 Usahatani Sayuran
Budidaya sayuran dataran tinggi dilakukan di atas lahan seluas 16 hektar dengan menggunakan sistem pola tanam atau pergiliran tanaman. Hal ini
dilakukan untuk menjaga kontinuitas produksi, guna memenuhi permintaan harian dari supermarket di Bandung dan Jakarta. Sayuran yang ditanam adalah
wortel, tomat, buncis, kubis, bawang daun dan cabai. Namun dalam keadaan tertentu komoditas yang ditanam dapat diubah sesuai keperluan.
6.2.1 Penggunaan Lahan Usahatani
Ponpes Al-Ittifaq memiliki kurang lebih 16 hektar lahan garapan, yang dibagi menjadi 7 kebun. Kebun I terletak di Warung Tungtung, kebun II di
Ciburial, kebun III di Cikarancang, kebun IV di Pasir Hoe, kebun V di PPLW, kebun VI di Batunamprak yang keenamnya merupakan lahan milik ponpes dan
Kebun VII di Gambung yang merupakan lahan sewa. Rincian luas lahan per kebun dapat dilihat pada Tabel 10 berikut.
Tabel 10 Rincian Luas Lahan Kebun-Kebun yang Digarap Oleh Pondok Pesantren Al-Ittifaq
No
Nama Kebun Komoditas yang Pernah Ditanam
Luas Lahan Ha
1 Warung Tungtung
Wortel, kentang, kubis 1
2 Ciburial
Tomat, cabai, wortel 3
3 Cikarancang
Wortel, buncis, sawi putih 3
4 Pasir Hoe
Bawang daun, Cabai 1
5 PPLW
Kubis, buncis 1
6 Batunamprak
Kubis, bawang daun 1
7 Gambung
Wortel, kubis, bawang daun, cabai 6
Total Luas Lahan 16
6.2.2 Pola Tanam Usahatani Sayuran
Pola tanam yang dilakukan ponpes beragam untuk tiap bedeng di tiap kebun. Tujuan dilakukannya pergiliran tanaman ini adalah untuk menjaga kontinuitas
produksi karena permintaan harian yang tinggi. Selain itu pola tanam ini dapat mengurangi resiko kegagalan panen. Apabila panen suatu bedeng gagal, dapat
digantikan oleh panen pada bedeng lain sehingga ponpes tetap dapat menghasilkan sayuran setiap hari. Penjualan pun dapat dapat dilakukan secara
kontinu. Hal ini sangat baik bagi likuiditas keuangan ponpes karena ponpes akan mendapatkan penerimaan tunai yang kontinu pula. Perencanaan
penggunaan lahan yang disusun oleh ponpes merupakan perencanaan yang dibuat oleh ponpes bersama-sama dengan Penyuluh Pertanian Ahli, Dinas
Pertanian Jawa Barat Lampiran 1. Berdasarkan pola tanam tersebut dapat dihitung total luas tanam per komoditas selama satu tahun. Total luas tanam
adalah penjumlahan dari luas tanam per komoditas pada tiap kebun untuk satu tahun, yaitu wortel 21 Ha, tomat 4,5 Ha, buncis 5 Ha, bawang daun 6 Ha,
cabai 7,5 Ha, dan kubis 8 Ha.
Waktu penanaman di satu kebun tidak dilakukan serentak, melainkan digilir per bedeng. Hal ini agar ponpes dapat memanen sayurannya setiap hari.
Sehingga dalam satu bulan, ponpes melakukan penanaman yang kontinu. Frekuensi penanaman harian ini dapat diketahui dari frekuensi panen harian.
Frekuensi panen harian dapat diketahui dari jumlah permintaan harian, karena jumlah sayuran yang dipanen setiap hari disesuaikan dengan jumlah
kebutuhan pada hari itu. Kebutuhan yang dimaksud adalah sayuran yang dijual ke swalayan dan sayuran afkir yang dikonsumsi dan dijadikan pakan. Tabel 11
menyajikan data permintaan harian dari rekap Purchase of Order PO. Daftar PO untuk pemesanan besok hari di swalayan Jakarta, diterima pada sore hari
sebelumnya.
Monogram pola tanam dapat dirubah dan disesuaikan dengan kondisi permintaan. Karena tidak setiap waktu pola tanam yang dirancang dapat
memenuhi permintaan aktual di lapangan. Jika sayuran yang dapat dipanen tidak dapat memenuhi permintaan, biasanya ponpes melakukan barter dengan
petani setempat atau pedagang Pasar Caringin.
Tabel 11 Jumlah Permintaan Sayuran dari Swalayan pada Bulan Maret 2007 untuk Pondok Pesantren Al-Ittifaq kg
Komoditas Sayuran Tanggal
Wortel Tomat
Bunci s
Cabai Kubis
Bawa ng
Daun
1 425,0
514,0 180,0
55,0 130,5
100,0 2
326,0 409,5
170,0 57,0
120,0 90,0
3 425,0
575,0 169,0
54,0 115,0
88,0 4
330,5 318,0
140,0 60,0
119,0 92,5
5 455,0
447,5 110,0
60,0 102,0
100,0
6 395,0
575,0 135,5
58,0 109,0
82,0 7
380,0 457,0
169,0 58,5
102,0 66,0
8 395,0
560,0 168,0
54,0 125,0
87,0 9
387,0 500,0
120,0 55,0
120,0 84,5
10 341,0
472,5 169,0
55,5 110,0
65,0 11
350,0 458,0
150,0 56,0
134,0 82,5
12 380,0
460,5 145,0
57,0 128,0
80,5 13
410,0 313,5
156,0 52,5
100,0 75,0
14 320,5
499,5 134,5
50,0 85,0
72,5 15
365,0 182,0
185,0 53,5
86,0 81,0
16 420,0
497,0 188,0
53,0 80,0
72,5 17
346,5 457,5
180,5 52,0
90,0 67,0
18 360,0
253,5 170,0
56,0 88,0
63,0 19
380,5 352,0
150,0 58,0
94,0 90,0
20 368,0
595,0 90,5
57,5 95,0
85,0 21
343,0 493,0
110,5 56,5
105,0 88,0
22 386,5
343,0 110,0
48,0 85,0
63,0 23
295,5 437,5
120,0 49,0
103,0 69,0
24 339,0
411,0 128,0
55,0 127,5
62,0 25
290,0 325,0
120,0 58,0
110,0 60,0
26 295,0
351,0 120,0
53,5 135,0
76,0 27
368,0 297,5
138,0 52,0
125,0 71,0
28 354,0
227,0 169,0
54,0 135,5
68,0 29
375,0 255,5
150,0 58,0
130,5 71,0
30 310,0
560,5 170,0
60,0 128,5
86,5 31
369,0 378,5
180,0 58,5
135,0 100,0
Total 11.285,0
12.539,0 4.595,5
1.715,0 3.452,5
2.366,0 Rata-rata
Harian 364,0
404,5 148,2
55,3 111,4
76,3 Total per
Tahun 132.871,77
147.636,61 54.108,31
20.192,74 40.650,40
27.857,74
Keterangan: 1 tahun = 365 hari
Sumber: Pondok Pesantren Al-Ittifaq, 2007 diolah
Dikarenakan ponpes tidak mendokumentasikan arsip-arsip PO selama ini,
maka diasumsikan penjualan harian selama satu tahun bernilai sama. Untuk memenuhi permintaan harian, setiap hari ponpes harus menyediakan sayuran
untuk dijual yaitu wortel 364 kg, tomat 404 kg, buncis 148,2 kg, cabai 55,3 kg,
kubis 111,4 kg, dan bawang daun 76,3 kg. Karena kuota ini ponpes telah menetapkan jumlah bedeng minimal yang harus dipanen dalam sehari, yaitu 14
bedeng wortel, 14 bedeng tomat, 7 bedeng buncis, 4 bedeng cabai, 3 bedeng kubis, dan 6 bedeng bawang daun.
6.2.3 Penggunaan Input Usahatani a.