Penerimaan Usahatani Ternak Analisis Pendapatan Usahatani Ternak

yang diintegrasikan dengan hewan ternak dan ikan lebih efisien dibandingkan jika usahatani sayuran berdiri sendiri atau tidak terintegrasi.

6.2 Analisis Pendapatan Usahatani Ternak

Pendapatan usahatani ternak diperoleh dari selisih antara penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan usahatani ternak. Analisis pendapatan usahatani ternak meliputi analisis pendapatan atas biaya total dan atas biaya tunai. Untuk komponen biaya, biaya yang dikeluarkan terdiri atas biaya tunai dan biaya tidak tunai. Sedangkan penerimaan terdiri atas penerimaan tunai dan tidak tunai.

7.2.1 Penerimaan Usahatani Ternak

Penerimaan tunai kondisi 1 berasal dari penjualan susu sapi dan ternak Tabel 35. Penerimaan tunai pada kondisi 2 terdiri atas penjualan susu sapi, ternak dan pupuk kandang Tabel 36. Nilai penjualan susu sapi didapatkan dengan mengalikan jumlah produksi susu sapi per tahun dengan harga per liternya. Nilai penjualan ternak didapatkan dengan mengalikan jumlah ternak yang dijual selama satu tahun April 2006-Maret 2007 dengan harga per ekornya. Ternak-ternak tersebut dijual kepada masyarakat sekitar untuk keperluan aqiqah, hajatan, dan Hari Raya Idul Adha. Pupuk kandang yang dimaksud pada kondisi 2 adalah feses produk sampingan yang diasumsikan dijual ke luar ponpes. Pupuk kandang yang dimaksud pada kondisi 2 adalah feses produk sampingan yang telah mengalami penyusutan sebesar 20 persen. Jumlah feses yang dihasilkan adalah 221.655,71 kg, sehingga jumlah pupuk kandang yang dijual adalah 177.324,57 kg. Nilai penjualan pupuk kandang didapatkan dengan mengalikan jumlah pupuk kandang dengan harga per satuan yang berlaku di daerah penelitian Tabel 36. Tabel 35 Penerimaan Total Usahatani Ternak Kondisi 1 di Pondok Pesantren Al-Ittifaq untuk Satu Tahun 2006-2007 Harga Jumlah Nilai No Komponen RpSatuan Sat. per Thn Rp per Tahun A PENERIMAAN TUNAI 1 Penjualan susu liter 1.500,00 30.300 45.450.000,00 2 Penjualan ternak ekor - Penjualan sapi afkir 6.000.000,00 5 30.000.000,00 - Penjualan sapi pedet 3.000.000,00 5 15.000.000,00 - Penjualan domba 350.000,00 20 7.000.000,00 Total Penjualan Ternak 52.000.000,00 Total Penerimaan Tunai 97.450.000,00 B PENERIMAAN TIDAK TUNAI 1 Susu yang dikonsumsi pedet lt 1.500,00 360 540.000,00 2 Pupuk organik - Pupuk kompos 56,63 65.577,60 3.713.659,49 - Pupuk daun 1.395,89 2.827,44 3.946.795,22 - Pupuk kandang 100,00 170.005,80 17.000.580,00 Total Pupuk Organik 24.661.034,71 Total Penerimaan Tidak Tunai 25.201.034,71 TOTAL PENERIMAAN 122.651.034,71 Penerimaan tidak tunai pada kondisi 1 terdiri atas susu yang dikonsumsi pedet dan pupuk organik yang dihasilkan ponpes. Penerimaan tidak tunai pada kondisi 2 hanya terdiri atas susu yang dikonsumsi pedet. Pada kondisi ini diasumsikan usahatani ternak ponpes tidak memproduksi pupuk organik, sehingga tidak terdapat komponen penerimaan dari pupuk organik. Nilai susu yang dikonsumsi pedet didapatkan dengan mengalikan jumlah susu yang dikonsumsi pedet selama satu tahun dengan harga per liternya yaitu Rp 1.500,00. Rata-rata kelahiran pedet setiap tahunnya adalah 6 ekor. Pedet diberikan susu induknya sebanyak 6 liter per hari selama 10 hari. Setelah itu pedet bisa mengkonsumsi konsentrat yang dihaluskan dan pada usia remaja dapat mulai mengkonsumsi hijauan. Produksi pupuk organik adalah unit usaha kecil yang diusahakan pada usahatani ternak. Hasil produksi unit ini masih sedikit sehingga hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan ponpes. Nilai biaya pupuk kompos dan pupuk daun didapat dengan mengalikan jumlah pupuk yang digunakan selama setahun dengan harga transfer per satuannya. Harga pokok produksi pupuk organik merupakan harga transfer dari usahatani ternak divisi penjual ke usahatani sayuran usahatani pembeli. Harga transfer ini ditentukan atas dasar biaya variabel yang dikeluarkan untuk memproduksi masing-masing pupuk Tabel 37. Tabel 36 Penerimaan Total Usahatani Ternak Kondisi 2 di Pondok Pesantren Al-Ittifaq untuk Satu Tahun 2006-2007 Harga Jumlah Nilai No Komponen RpSatuan Sat. per Thn Rp per Tahun A PENERIMAAN TUNAI 1 Penjualan susu liter 1.500,00 30.300 45.450.000,00 2 Penjualan ternak ekor - Penjualan sapi afkir 6.000.000,00 5 30.000.000,00 - Penjualan sapi pedet 3.000.000,00 5 15.000.000,00 - Penjualan domba 350.000,00 20 7.000.000,00 Total Penjualan Ternak 30 52.000.000,00 3 Pupuk kandang kg 100,00 177.324,57 17.732.456,80 Total Penerimaan Tunai 115.182.456,80 B PENERIMAAN TIDAK TUNAI 1 Susu yang dikonsumsi pedet lt 1.500,00 360 540.000,00 Total Penerimaan Tidak Tunai 540.000,00 TOTAL PENERIMAAN 115.722.456,80 Total penerimaan pada kondisi 1 bernilai lebih tinggi dibandingkan kondisi 2. Hal ini disebabkan adanya tambahan penerimaan akibat feses yang diolah kembali menjadi pupuk organik, sehingga feses tersebut mendapatkan nilai tambah. Nilai pupuk organik tersebut adalah Rp 24.661.034,71. Pada kondisi 2, feses ternak yang dihasilkan tidak diolah kembali menjadi pupuk organik melainkan dijual keluar ponpes dalam bentuk pupuk kandang. Sehingga dengan keadaan feses ternak yang serupa dengan pupuk kandang, tambahan penerimaan yang didapat ponpes hanya sebesar Rp 17.732.456,80.

7.2.2 Biaya Usahatani Ternak

Dokumen yang terkait

Analisis Usahatani Pola Tumpang Sari di Lahan Kering Berdasarkan Skala Usaha(Studi Kasus: Desa Deram Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo)

3 53 99

Analisis Usahatani Jeruk Manis (Citrus)(Studi Kasus: Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo)

59 303 67

Keragaan dan Peranan Pengembangan Agribisnis Pada Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM 3) (Studi Kasus pada PP Al-Ittifaq Kampung Ciburial, Desa Alam Endah, Kec. Ciwidey, Kab. Bandung)

0 12 115

Analisis Proses Keputusan Konsumen Berkunjung Ke Agrowisata Stroberi Di Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung Jawa Barat

4 20 118

Analisis Pendapatan Usahatani dan Optimalisasi Pola Tanam Sayuran di Kelompok Tani Pondok Menteng Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

8 46 272

Analisis Pendapatan Usahatani Sayuran di Desa Panundaan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

10 42 80

STRATEGI PEMBENTUKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-ITTIFAQ KECAMATAN RANCABALI, KABUPATEN BANDUNG

1 37 126

DAMPAK PROGRAMPEMBERDAYAAN SANTRI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MELALUI KEGIATAN AGRIBISNIS : Studi Deskriptif Pesantren Al-Ittifaq Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung.

2 7 46

PENGUATAN ECONOMIC CIVIC DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN SANTRI SEBAGAI WUJUD GOOD GOVERNANCE : Studi Kasus Pondok Pesantren Al-Ittifaq Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung - repository UPI T PKN 1402409 Title

1 6 3

KORELASI POLA TANAM DAN PENDAPATAN USAHATANI SAYURAN DAUN DESA BALUNIJUK KECAMATAN MERAWANG KABUPATEN BANGKA SKRIPSI

0 0 18