Biaya Usahatani Ternak Analisis Pendapatan Usahatani Ternak

dengan keadaan feses ternak yang serupa dengan pupuk kandang, tambahan penerimaan yang didapat ponpes hanya sebesar Rp 17.732.456,80.

7.2.2 Biaya Usahatani Ternak

Biaya produksi untuk usahatani ternak meliputi biaya tunai dan biaya tidak tunai. Biaya tunai usahatani ternak pada kondisi 1 terdiri atas biaya pakan konsentrat, inseminasi buatan, pemerahan, biaya pembuatan pupuk daun dan kompos Tabel 37. Sedangkan biaya tunai usahatani ternak pada kondisi 2 terdiri atas biaya pakan konsentrat, inseminasi buatan, dan pemerahan Tabel 38. Nilai biaya pakan merupakan hasil kali jumlah pakan konsentrat yang digunakan selama setahun dengan harga per kilogramnya. Inseminasi buatan adalah usaha pendukung yang dilakukan untuk menjaga produktivitas sapi. Selama 1 tahun inseminasi buatan yang dilakukan rata-rata adalah 50 kali, dengan biaya Rp 25.000,00 setiap kalinya. Biaya pemerahan merupakan biaya yang dikeluarkan untuk proses dan pasca pemerahan selama satu tahun, terdiri atas vaseline dan ongkos angkut. Nilai biaya pembelian vaseline merupakan hasil kali jumlah vaseline yang habis digunakan selama setahun dengan harga per cup-nya. Nilai biaya ongkos angkut merupakan biaya pembelian bensin yang dikeluarkan untuk mengantar susu ke koperasi selama satu tahun. Ongkos angkut telah dianggarkan sebesar Rp 300.000,00 tiap bulannya. Tabel 37 Biaya Total Usahatani Ternak Kondisi 1 di Pondok Pesantren Al- Ittifaq untuk Satu Tahun 2006-2007 Harga Jumlah Nilai No Komponen RpSatuan Sat. per Thn Rp per Tahun C BIAYA TUNAI 1 Biaya pakan konsentrat kg 800,00 18.250 14.600.000,00 2 Inseminasi buatan kali 25.000,00 50 1.250.000,00 3 Biaya pemerahan - Vaseline cup 30.000,00 24 720.000,00 - Ongkos angkut susu bulan 300.000,00 12 3.600.000,00 Total Biaya Pemerahan 4.320.000,00 4 Pembuatan pupuk daun - Daun kirinyuh kg 300,00 840 252.000,00 - Gula kg 2.000,00 56 112.000,00 - Terasi kg 6.000,00 56 336.000,00 - NPK kg 3.600,00 280 1.008.000,00 - MFA liter 20.000,00 56 1.120.000,00 Total B. Tunai Pembuatan P. Daun 2.828.000,00 5 Pembuatan pupuk kompos - MFA liter 20.000,00 203,10 4.062.000,00 Total Biaya Tunai 27.060.000,00 D BIAYA TIDAK TUNAI 1 Tenaga kerja santri JOK 2.500,00 3.467,50 8.668.750,00 2 Pembuatan pupuk daun - Pupuk kandang kg 100,00 1.680 168.000,00 - Tenaga kerja JOK 2.500,00 365 912.500,00 Total B. Tdk Tunai Pemb. P. Daun 1.080.500,00 3 Pembuatan pupuk kompos - Pupuk kandang kg 100,00 15.386,40 1.538.640,00 - Tenaga kerja JOK 2.500,00 365 912.500,00 Total B. Tdk Tunai Pemb. P. Kompos 2.451.140,00 4 Biaya pakan hijauan kg - Sayuran afkir 25,00 818,51 20.462,75 - Brangkasan 25,00 136.418,75 3.410.468,75 - Rumput hijauan 25,00 136.418,75 3.410.468,75 Total Biaya Pakan Hijauan 273.656,01 6.841.400,25 5 Biaya penyusutan 1.053.500,00 6 Sewa lahan milik Hektar 0,25 500.000 125.000,00 Total Biaya Tidak Tunai 20.220.290,25 TOTAL BIAYA 47.280.290,25 Biaya pembuatan pupuk organik pada kondisi 1 terdiri atas biaya tunai dan tidak tunai. Biaya yang dihitung tersebut merupakan biaya variabel yang dikeluarkan untuk memproduksi pupuk organik selama setahun. Biaya-biaya ini merupakan dasar penentuan harga transfer pupuk organik. Pada kondisi 2 diasumsikan tidak terdapat unit usaha pembuatan pupuk organik, karena itu biaya tunai maupun tidak tunai pembuatan pupuk-pupuk tersebut tidak ada. Biaya tidak tunai pada kondisi 1 terdiri atas biaya tenaga kerja, biaya pembuatan pupuk daun dan pupuk kompos, biaya pakan hijauan, biaya penyusutan, dan sewa lahan. Biaya tidak tunai pada kondisi 2 terdiri atas biaya tenaga kerja, biaya pakan hijauan, biaya penyusutan, dan sewa lahan. Tenaga kerja santri merupakan biaya tidak tunai karena tenaga santri tidak dibayar dengan uang tunai. Nilai tenaga kerja didapatkan dengan mengalikan jumlah jam kerja santri di kandang selama setahun dengan upah yang berlaku di daerah penelitian yaitu Rp 2.500,00 per JOK. Biaya tenaga kerja yang diperhitungkan adalah tenaga kerja efektif yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Biaya penyusutan alat usahatani ternak dihitung dengan metode garis lurus. Biaya penyusutan alat usahatani ternak selama satu tahun adalah Rp 1.053.500 , . Nilai ini merupakan nilai penyusutan alat usahatani ternak selama setahun. Biaya sewa lahan tidak tunai adalah biaya sewa lahan milik seluas 0,25 hektar yang penggunaannya juga diperhitungkan sebagai biaya, yaitu sebesar Rp 125.000,00. Biaya pakan hijauan pada kondisi 1 adalah sayuran afkir, brangkasan, dan rumput. Sayuran afkir dan brangkasan didapatkan dari limbah usahatani sayuran dan pengemasan, sedangkan rumput dapat dengan mudah didapatkan di sekitar ponpes. Namun pada kondisi 2, diasumsikan bahwa sayuran afkir dan brangkasan tidak ada sehingga kebutuhan akan pakan hijauan hanya dipenuhi dari rumput. Implikasi yang terjadi adalah bertambahnya jumlah rumput yang harus dibabat. Perubahan ini memang tidak berpengaruh pada biaya pakan hijauan yang dikeluarkan, tetapi akan berpengaruh terhadap jumlah tenaga kerja yang digunakan. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membabat rumput akan meningkat, sehingga ponpes harus menambah jumlah santri yang bekerja di usahatani ternak yang tentunya akan menambah biaya tenaga kerja. Pada kondisi 1, biaya tunai pembuatan pupuk daun terdiri atas daun kirinyuh, gula, terasi, pupuk NPK, dan bakteri MFA. Biaya tunai pembuatan pupuk kompos adalah bakteri MFA. Biaya tidak tunai pembuatan pupuk daun dan kompos adalah pupuk kandang dan tenaga kerja. Daun kirinyuh, gula, terasi, dan pupuk NPK dibeli dari pasar Ciwidey, sedangkan bakteri MFA dibeli dari koperasi ponpes. Pupuk kandang yang digunakan untuk membuat pupuk berasal dari feses ternak yang dihasilkan ponpes. Tabel 38 Biaya Total Usahatani Ternak Kondisi 2 di Pondok Pesantren Al- Ittifaq untuk Satu Tahun 2006-2007 Harga Jumlah Nilai No Komponen RpSatuan Sat. per Thn Rp per Tahun C BIAYA TUNAI 1 Biaya pakan konsentrat kg 800,00 18.250 14.600.000,00 2 Inseminasi buatan kali 25.000,00 50 1.250.000,00 3 Biaya pemerahan Vaseline cup 30.000,00 24 720.000,00 Ongkos angkut susu bulan 300.000,00 12 3.600.000,00 Total Biaya Pemerahan 4.320.000,00 Total Biaya Tunai 20.170.000,00 D BIAYA TIDAK TUNAI 1 Tenaga kerja santri JOK 2.500,00 577,92 1.444.800,00 2 Biaya pakan hijauan kg Rumput hijauan 75,00 273.656,01 20.524.200,75 Total Biaya Pakan 20.524.200,75 3 Biaya penyusutan 1.053.500,00 4 Sewa lahan milik Hektar 0,25 500.000 125.000,00 Total Biaya Tidak Tunai 23.147.500,75 TOTAL BIAYA 43.317.500,75

7.2.3 Pendapatan Usahatani Ternak

Dokumen yang terkait

Analisis Usahatani Pola Tumpang Sari di Lahan Kering Berdasarkan Skala Usaha(Studi Kasus: Desa Deram Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo)

3 53 99

Analisis Usahatani Jeruk Manis (Citrus)(Studi Kasus: Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo)

59 303 67

Keragaan dan Peranan Pengembangan Agribisnis Pada Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM 3) (Studi Kasus pada PP Al-Ittifaq Kampung Ciburial, Desa Alam Endah, Kec. Ciwidey, Kab. Bandung)

0 12 115

Analisis Proses Keputusan Konsumen Berkunjung Ke Agrowisata Stroberi Di Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung Jawa Barat

4 20 118

Analisis Pendapatan Usahatani dan Optimalisasi Pola Tanam Sayuran di Kelompok Tani Pondok Menteng Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

8 46 272

Analisis Pendapatan Usahatani Sayuran di Desa Panundaan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

10 42 80

STRATEGI PEMBENTUKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-ITTIFAQ KECAMATAN RANCABALI, KABUPATEN BANDUNG

1 37 126

DAMPAK PROGRAMPEMBERDAYAAN SANTRI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MELALUI KEGIATAN AGRIBISNIS : Studi Deskriptif Pesantren Al-Ittifaq Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung.

2 7 46

PENGUATAN ECONOMIC CIVIC DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN SANTRI SEBAGAI WUJUD GOOD GOVERNANCE : Studi Kasus Pondok Pesantren Al-Ittifaq Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung - repository UPI T PKN 1402409 Title

1 6 3

KORELASI POLA TANAM DAN PENDAPATAN USAHATANI SAYURAN DAUN DESA BALUNIJUK KECAMATAN MERAWANG KABUPATEN BANGKA SKRIPSI

0 0 18