Santri Pondok Pesantren Al-Ittifaq

Budidaya sayuran dataran tinggi dilakukan di atas lahan seluas ±16 ha dengan menggunakan sistem pola tanam atau pergiliran tanaman. Hal ini dilakukan untuk menjaga kontinuitas produksi, guna memenuhi permintaan harian dari supermarket di Bandung dan Jakarta. Sayuran yang ditanam adalah wortel, tomat, buncis, kubis, bawang daun dan cabai. Namun dalam keadaan tertentu komoditas yang ditanam dapat diubah sesuai keperluan. Kegiatan usaha peternakan meliputi ternak sapi perah dan domba. Tujuan diadakan ternak ini adalah untuk memanfaatkan limbah sayuran yang dihasilkan setiap hari oleh ponpes. Dengan adanya ternak, limbah pertanian sayuran dapat dimanfaatkan sebagai pakan, dan sebaliknya limbah ternak dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Berbeda dengan sapi perah, usaha penggemukan domba tidak setiap saat di komersilkan, namun hanya pada situasi tertentu, misalnya pada saat Hari Raya Idul Adha atau keperluan aqiqah masyarakat sekitar. Selain kompos, ponpes menggunakan input usahatani buatan sendiri dalam usahatani yang dijalankannya. Obat-obatan yang digunakan merupakan obat-obatan alami yang diramu sendiri, menggunakan bahan-bahan yang tersedia di sekitar ponpes. Obat-obatan tersebut telah terbukti penggunaannya dalam memproduksi sayuran yang berkualitas dan terbebas dari hama penyakit.

5.4 Santri Pondok Pesantren Al-Ittifaq

Santri di Ponpes Al-Ittifaq terdiri atas dua yaitu santri mukim dan santri kobong. Santri mukim adalah santri yang sudah berkeluarga dan hidup mandiri tetapi masih ada di lingkungan ponpes dan membantu kegiatan-kegiatan di ponpes. Sedangkan santri kobong adalah santri yang masih tinggal di asrama kobong ponpes dan masih memiliki kewajiban untuk menuntut ilmu. Sebagian santri yang tidak membawa bekal uang saku memiliki kewajiban untuk bekerja di ponpes sebagai penggantian biaya yang dikeluarkan ponpes untuk mencukupi kebutuhan harian mereka, yaitu makan dua kali sehari, pakaian yang diberika pada saat hari Raya Idul Fitri dan perlengkapan sekolah. Santri-santri ponpes yang memiliki dana mandiri untuk bersekolah dimasukkan ke madrasah binaan ponpes, sedangkan bagi yang tidak memiliki dana mandiri diikutsertakan pada sekolah terbuka yang juga dibina oleh ponpes bekerjasama dengan pemerintah daerah. Jumlah santri kobong yang bekerja di ponpes adalah 247 orang, terdiri dari 193 orang santri putera dan 54 orang santri puteri. Jumlah santri mukim yang masih aktif membantu di ponpes sebagai mandor kebun, tenaga pemasaran dan humas ponpes berjumlah sekitar 26 orang. Jumlah santri kobong yang bekerja di kebun dan kandang ternak adalah 157 orang, dengan proporsi 150 orang di kebun dan 7 orang di kandang ternak. Santri yang bekerja di kebun dibagi menjadi tujuh kelompok kebun, dimana setiap kelompok menggarap kebun tertentu dan dipimpin oleh seorang mandor. Santri yang bekerja di kebun adalah santri yang tidak bersekolah atau hanya lulusan Sekolah Dasar SD. Santri yang lulus Sekolah Menengah Pertama SMP ditempatkan di gudang pengemasan karena bagian ini membutuhkan tenaga kerja yang dapat membaca. Sedangkan santri yang lulus Sekolah Menengah Umum SMU ditempatkan sebagai pemasar karena bagian ini membutuhkan tenaga kerja yang dapat berkomunikasi dan bernegosiasi dengan baik. Santri yang tidak bekerja di kebun, di gudang pengemasan, ataupun membantu pemasaran biasanya membantu di dapur, menjaga kantin dan waserda, koperasi, dan tempat-tempat lainnya yang membutuhkan santri. Rincian pembagian kerja santri dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Pembagian Kerja Santri Kobong dan Santri Mukim Pondok Pesantren Al-Ittifaq Data terakhir, April 2007 Keterangan Jumlah TK Pria orang Jumlah TK Wanita orang Total TK orang Persentase Total TK Santri Mukim Mandor kebun 20 - 20 76,92 Mandor kandang 1 - 1 3,85 Pemasaran 4 - 4 15,38 Humas 1 - 1 3,85 Total Santri Mukim 26 - 26 100,00 Santri Kobong Tenaga kerja kebun 150 - 150 60,73 Tenaga kerja kandang 7 - 7 2,83 Tenaga kerja kolam - 1 1 0,40 Gudang pengemasan 15 28 43 17,41 Lain-lain 21 25 46 18,62 Total Santri Kobong 247 100,00 Sumber: Pondok Pesantren Al-Ittifaq diolah VI KERAGAAN USAHATANI INTEGRASI PONPES AL-ITTIFAQ

6.1 Usahatani Integrasi Sayuran-Ternak-Ikan

Dokumen yang terkait

Analisis Usahatani Pola Tumpang Sari di Lahan Kering Berdasarkan Skala Usaha(Studi Kasus: Desa Deram Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo)

3 53 99

Analisis Usahatani Jeruk Manis (Citrus)(Studi Kasus: Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo)

59 303 67

Keragaan dan Peranan Pengembangan Agribisnis Pada Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM 3) (Studi Kasus pada PP Al-Ittifaq Kampung Ciburial, Desa Alam Endah, Kec. Ciwidey, Kab. Bandung)

0 12 115

Analisis Proses Keputusan Konsumen Berkunjung Ke Agrowisata Stroberi Di Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung Jawa Barat

4 20 118

Analisis Pendapatan Usahatani dan Optimalisasi Pola Tanam Sayuran di Kelompok Tani Pondok Menteng Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

8 46 272

Analisis Pendapatan Usahatani Sayuran di Desa Panundaan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

10 42 80

STRATEGI PEMBENTUKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-ITTIFAQ KECAMATAN RANCABALI, KABUPATEN BANDUNG

1 37 126

DAMPAK PROGRAMPEMBERDAYAAN SANTRI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MELALUI KEGIATAN AGRIBISNIS : Studi Deskriptif Pesantren Al-Ittifaq Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung.

2 7 46

PENGUATAN ECONOMIC CIVIC DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN SANTRI SEBAGAI WUJUD GOOD GOVERNANCE : Studi Kasus Pondok Pesantren Al-Ittifaq Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung - repository UPI T PKN 1402409 Title

1 6 3

KORELASI POLA TANAM DAN PENDAPATAN USAHATANI SAYURAN DAUN DESA BALUNIJUK KECAMATAN MERAWANG KABUPATEN BANGKA SKRIPSI

0 0 18