1.2 Perumusan Masalah
Berbagai penelitian yang dilakukan pada usahatani integrasi memberikan gambaran bahwa dengan integrasi komoditas yang dilakukan dapat memberikan
tambahan manfaat bagi petani. Integrasi antara usaha peternakan dan usahatani tanaman telah terbukti memberikan manfaat yang berarti. Manfaat nyata
tangible yang dapat dirasakan adalah penambahan pendapatan usahatani, sedangkan manfaat yang tidak nyata intangible adalah berupa penghematan
belanja input usahatani, perbaikan unsur hara tanah serta manfaat tak terlihat lainnya.
Pondok Pesantren ponpes Al-Ittifaq merupakan salah satu pelaku agribisnis yang menerapkan sistem pertanian integrasi. Integrasi yang dilakukan
ponpes adalah integrasi tiga komoditas yaitu Sayuran-Ternak-Ikan STI. Ketiga usaha ini saling terintegrasi satu sama lain. Sayuran menghasilkan limbah yang
dapat dijadikan pakan untuk ternak dan ikan, sebaliknya ternak menghasilkan kotoran yang dapat digunakan sebagai pupuk tanaman dan kolam ikan.
Usahatani yang dilakukan merupakan tulang punggung keberlangsungan ponpes, karena unit inilah yang memberikan pemasukan terbesar kepada Al-
Ittifaq untuk mengelola pondokan dan membiayai para santri. Walaupun usahatani yang dilakukan ponpes termasuk skala besar, tetapi ponpes belum
melakukan pembukuan usahatani secara rinci. Hal ini membuat ponpes kesulitan mengidentifikasi penerimaan dan biaya serta pendapatan yang diterimanya dari
ketiga cabang usahatani tersebut. Karena kesulitan ini ponpes tidak mengetahui secara pasti apakah usahatani integrasi yang dijalankannya telah menguntung-
kan atau tidak. Selain itu ponpes ingin mengetahui apakah keputusan ponpes untuk mengolah limbah daripada menjualnya keluar adalah keputusan yang tepat
atau tidak. Karena itu perlu dilakukan analisis pendapatan usahatani pada ketiga cabang usahatani yang dijalankan ponpes. Analisis yang dilakukan harus dapat
menggambarkan pendapatan yang diterima apabila menerapkan usahatani integrasi. Analisis pendapatan yang dilakukan juga harus dapat menggambarkan
perbedaan pendapatan antara keputusan mengolah limbah dan keputusan menjual limbah.
Berdasarkan pada latar belakang dan permasalahan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana keragaan usahatani integrasi pola STI di Ponpes Al-Ittifaq?
2. Apakah usahatani integrasi pola STI yang dilakukan Ponpes Al-Ittifaq
menguntungkan bila dibandingkan dengan usahatani yang tidak terintegrasi? Berapa kontribusi pendapatan dari tiap cabang usahatani?
3. Apakah usahatani integrasi yang dilakukan ponpes sejauh ini telah
efisien?
1.3 Tujuan Penelitian