Analisis Efisiensi Rasio RC Teknologi Baru: Inovasi Produksi

4. Pendapatan keluarga Pendapatan keluarga diperoleh dengan menghitung pendapatan dari sumber lain yang diterima bersama keluarganya di samping kegiatan usahatani. Cara ini dipakai apabila petani tidak membedakan sumber-sumber pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Keberhasilan usahatani dapat dilihat dari pendapatan yang diterima. Salah satu ukuran efisiensinya adalah analisis rasio RC. Dalam analisis ini akan diuji seberapa jauh nilai rupiah yang dipakai dalam kegiatan usahatani yang bersangkutan dapat memberikan sejumlah nilai penerimaan sebagai manfaatnya. Semakin tinggi nilai rasio RC menunjukkan semakin besarnya penerimaan yang diperoleh dari setiap rupiah yang dikeluarkan, yang mengindikasikan tingkat efisiensi pendapatan juga semakin tinggi Soeharjo Patong 1973.

4.1.4 Analisis Efisiensi Rasio RC

RC adalah singkatan dari Return Cost Ratio, atau dikenal sebagai perbandingan penerimaan dengan biaya. Secara teoritis dengan rasio RC=1 artinya tidak untung dan juga tidak rugi. Pada Gambar 1 dapat dilihat pada tingkat produksi berapa suatu usahatani mencapai titik impas atau Break Even Point BEP. Bila produksi ada di daerah 0X, maka usahatani itu rugi karena RTC, sebaliknya bila produksi berada di daerah X maka usahatani itu untung karena RTC. Jika produksi berada di titik X maka petani mengalami BEP produksi. Nilai biaya dan penerimaan yang menunjukkan BEP ada di titik a. Gambar 2 Titik Impas Break Even Point Usahatani

4.1.5 Teknologi Baru: Inovasi Produksi

Menurut Halcrow 1992 teknologi baru dapat 1Menaikkan fungsi produksi sehingga output yang lebih tinggi dapat diproduksikan dengan menggunakan input yang sama, dan 2Teknologi baru dapat menggeser kurva produk fisik total ke kiri, yaitu jumlah output yang sama dapat diperoleh dengan menggunakan sumberdaya yang lebih sedikit Gambar 3b. Alternatif-alternatif ini digambarkan pada Gambar 3a, 3b dan 3c. Teknologi baru dapat menghasilkan output yang lebih besar dengan input yang sama atau bahkan lebih kecil Gambar 3a. Peningkatan yang dimaksud adalah peningkatan kuantitas dan kualitas, baik kualitas input maupun output. Contohnya adalah pemanfaatan limbah pertanian pada usahatani integrasi sayuran dengan ternak. Limbah ternak dapat dijadikan pupuk organik untuk sayuran, sehingga biaya pembelian input pupuk kimia usahatani sayuran dapat dikurangi dan menghemat sumberdaya modal. Implikasi pada produksi adalah adanya peningkatan kualitas output, yaitu minimnya residu kimia pada hasil sayuran. Produksi Y Biaya Tetap FC Penerimaan R Biaya Variabel VC Biaya Total TC Rp X a Teknologi baru alternatif juga dapat meningkatkan produk fisik total tetapi diperlukan usahatani dalam skala besar untuk mencapainya Gambar 3c. Fungsi produksi dengan teknologi baru biasanya selalu terletak di atas teknologi lama pada berbagai tingkat penggunaan input. Tetapi pada kondisi tertentu fungsi produksi teknologi baru akan berada di atas teknologi lama, pada tingkat penggunaan input yang sangat tinggi. Sehingga teknologi baru akan merugikan jika diterapkan pada usahatani skala kecil dan menguntungkan jika diterapkan pada usahatani skala besar. Contohnya adalah seperti pada usahatani ternak sapi perah. Data Gabungan Koperasi Susu Indonesia GKSI, diacu dalam Yusdja 2005 mengenai hubungan antara skala usaha dengan nilai rasio BC sapi perah, memperlihatkan bahwa dari skala usaha 1-9 ekor terdapat marjin keuntungan yang positif dengan kecenderungan tidak berbeda diantara skala usaha tersebut. Pada skala usaha 10 dan 11 ekor marjin keuntungan meningkat sesuai dengan asas rasional dan teori ekonomi, bahwa apabila semakin besar skala usaha semakin tinggi keuntungan yang didapat. Pada skala usaha 12-21 ekor terjadi hubungan yang bertentangan yakni arah perubahan pendapatan diikuti oleh arah perubahan biaya yang semakin menurun, bahkan pada skala usaha 16 ekor marjin keuntungan mencapai minus. Hal ini disebabkan semakin tinggi skala usaha semakin sulit memperoleh bahan pakan baik dalam jumlah maupun konsistensi mutunya dari hari ke hari, dan menyebabkan peternak harus mencari alternatif yang lebih mahal. Teknologi baru selain menghemat sumberdaya juga dapat meningkatkan output yang dihasilkan. Sebagai contoh, penggunaan traktor selain dapat menghemat tenaga kerja ternak dan manusia juga dapat meningkatkan ouutput, karena penggunaan traktor akan menghasilkan pengolahan tanah yang lebih baik. a b Gambar 3 Pengaruh Teknologi Baru Terhadap Produksi a. teknologi baru menyebabkan kenaikan produksi b. teknologi baru dapat menghemat sumberdaya c. teknologi baru menaikkan output pada usahatani skala besar Sumber: Halcrow, 1992 TP old technology TP new technology Input Variabel X O u tp u t V a ri a b e l T o n Y Input Variabel X O u tp u t V a ri a b e l T o n Y TP old technology TP new technology TP old technology TP new technology Input Variabel X O u tp u t V a ri a b e l T o n Y TP alternative new technology

4.1.6 Keputusan dalam Produksi Pertanian

Dokumen yang terkait

Analisis Usahatani Pola Tumpang Sari di Lahan Kering Berdasarkan Skala Usaha(Studi Kasus: Desa Deram Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo)

3 53 99

Analisis Usahatani Jeruk Manis (Citrus)(Studi Kasus: Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo)

59 303 67

Keragaan dan Peranan Pengembangan Agribisnis Pada Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM 3) (Studi Kasus pada PP Al-Ittifaq Kampung Ciburial, Desa Alam Endah, Kec. Ciwidey, Kab. Bandung)

0 12 115

Analisis Proses Keputusan Konsumen Berkunjung Ke Agrowisata Stroberi Di Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung Jawa Barat

4 20 118

Analisis Pendapatan Usahatani dan Optimalisasi Pola Tanam Sayuran di Kelompok Tani Pondok Menteng Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

8 46 272

Analisis Pendapatan Usahatani Sayuran di Desa Panundaan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

10 42 80

STRATEGI PEMBENTUKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-ITTIFAQ KECAMATAN RANCABALI, KABUPATEN BANDUNG

1 37 126

DAMPAK PROGRAMPEMBERDAYAAN SANTRI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MELALUI KEGIATAN AGRIBISNIS : Studi Deskriptif Pesantren Al-Ittifaq Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung.

2 7 46

PENGUATAN ECONOMIC CIVIC DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN SANTRI SEBAGAI WUJUD GOOD GOVERNANCE : Studi Kasus Pondok Pesantren Al-Ittifaq Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung - repository UPI T PKN 1402409 Title

1 6 3

KORELASI POLA TANAM DAN PENDAPATAN USAHATANI SAYURAN DAUN DESA BALUNIJUK KECAMATAN MERAWANG KABUPATEN BANGKA SKRIPSI

0 0 18