modal bagi pelaksanaan usaha pertanian, dan KUD merupakan wadah yang mendistribusikan hasil-hasil pertanian mereka. Berdasarkan pada kerjasama
inilah maka Ponpes Ciburial berganti nama menjadi Ponpes Al-Ittifaq yang artinya kerjasama atau kesepakatan. Kesepakatan yang dimaksud adalah
pesantren bekerjasama dengan pihak-pihak tersebut di dalam menjalankan usaha untuk kelangsungan hidup pesantren dan majelis ta’lim di masyarakat
sekitar. Pada tahun 2006 dengan Surat Keputusan Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Agribisnis Hortikultura Lembang Nomor: 148Kpts
KP.340K5.792006, pada 4 September 2006, ditetapkan menjadi LM3 Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat.
5.2 Lokasi dan Kondisi Geografis
Ponpes Al-Ittifaq terletak di sebelah selatan kota Bandung, tepatnya di Kampung Ciburial, Desa Alam Endah, Kecamatan Rancabali Ciwidey,
Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat. Secara geografis Desa Alam Endah berbatasan dengan beberapa desa lainnya, yaitu :
Sebelah utara : Desa Panundan
Sebelah selatan : Desa Patengan
Sebelah timur : Desa Sugih Mukti
Sebelah barat : Desa Lebak Muncang
Jarak Ponpes Al-Ittifaq ke kota kecamatan ±14 km, ke kota kabupaten Pemda ±29 km dan ke kota Bandung ±40 km. Ponpes dapat dijangkau dengan
berbagai sarana transportasi seperti mobil, motor, maupun angkutan umum. Desa Alam Endah terletak pada daerah dataran tinggi dengan ketinggian tempat
±1.200-1.400 m di atas permukaan laut. Curah hujan rata-rata 2.130 mmtahun dengan suhu harian berkisar 19-20°C. Sedangkan tingkat kesuburan tanahnya
berkisar dari kategori sedang sampai tinggi. Berdasarkan pada kondisi tersebut, komoditi yang potensial untuk dikembangkan adalah sayur-sayuran.
5.3 Organisasi dan Kelembagaan
5.3.1 Visi dan Misi
Ponpes Al-Ittifaq adalah organisasi sosial keagamaan yang menyantuni anak yatim piatu dan fakir miskin dan mendidik pengembangan usaha. Dengan
niat ibadah dan menegakkan syiar Islam melalui dakwah, Ponpes Al-Ittifaq memberikan pelayanan sosial di bidang pendidikan keagamaan yang dipadukan
dengan pendidikan pertanian. Dengan harapan para santri akan memiliki iman dan takwa yang kuat, bermental mandiri dan berjiwa wirausaha.
Adapun visi yang dimiliki Ponpes Al-Ittifaq adalah “Ikhlas dalam pelayanan untuk menegakkan syiar Islam melalui dakwah”, sedangkan misi yang
yang dimilikinya adalah: 1.
Membentuk pribadi dan masyarakat yang berakhlaq mulia melalui pengamalan nilai-nilai Islam.
2. Mengembangkan program pelayanan yang terpadu, terarah dan
berkesinambungan. 3.
Membentuk perilaku berprestasi, berpikir strategis serta bertindak efektif dan efisien melalui pengembangan pendidikan yang komprehensif bagi
kelayakan. Dalam usaha pengembangan agribisnisnya, ponpes menerapkan prinsip
INPEKBI Ilahi, Negeri, Pribadi, Ekonomi, Keluarga, Birahi dan Ilmihi. Artinya pengembangan agribisnis yang dilakukan harus diridhoi oleh Allah SWT Ilahi,
diakui oleh pemerintah Negeri, berdasarkan atas kepribadian yang luhur Pribadi, usaha dengan menerapkan ilmu ekonomi agar mencapai keuntungan
yang memadai, kegiatan dilakukan atas dasar kekeluargaan Keluarga, bila
santri sudah dewasa harus siap untuk dinikahkan Birahi, karena tidak ada batas waktu bagi santri untuk belajar dan bekerja di ponpes santri diharapkan dapat
menggunakan ilmu yang didapatnya dengan baik Ilmihi.
5.3.2 Lembaga-Lembaga
Ponpes Al-Ittifaq memiliki beberapa lembaga yang dibentuk untuk mengelola kegiatan-kegiatan di ponpes agar berjalan dengan baik. Lembaga-
lembaga ini dibentuk karena banyaknya kegiatan dan usaha yang dilakukan sehingga pihak yayasan kesulitan untuk terfokus dalam mengelola ponpes. Sejak
ponpes ditetapkan sebagai LM3, kegiatan agrbisnis yang dilakukan ponpes menjadi lebih baik. Kegiatan usahatani on farm dan usahatani ternak dituntun
langsung oleh penyuluh dari Dinas Pertanian dan Dinas Peternakan Kabupaten Bandung. Teknologi yang menyangkut budidaya sayuran dituntun langsung oleh
Badan Penelitian Sayuran Balitsa. Selain itu Departemen Pertanian langsung memberikan bantuan berupa modal untuk pengembangan ponpes.
a. Yayasan Al-Ittifaq
Yayasan adalah lembaga yang membawahi ponpes yang bertugas untuk memonitor kegiatan belajar mengajar seperti sekolah terbuka dan pengajian
kitab. Yayasan ini mendapat pengesahan badan hukum dari Departemen Kehakiman tanggal 23 Mei 1996 No, Wb. DO.HT,01.03-45.Thn.1996. Ketua
yayasan adalah K. H. Fuad Affandy dan anggota yayasan adalah anak-anak dari kyai sendiri.
b. Koperasi
Untuk memasarkan produk-produk agribisnisnya, yayasan membentuk koperasi yang disebut Koperasi Pondok Pesantren Alif Kopontren Alif dengan
akte pendirian 6 Juni 1997 Nomor: 219BHKWK.10VI1997. Kopontren Alif memiliki posisi yang sejajar dengan yayasan, walaupun dibentuk oleh anggota
yayasan. Kopontren Alif memiliki enam unit usaha, yaitu unit sarana produksi, apotek, waserda, unit pemasaran, koperasi simpan pinjam dan unit agribisnis
yang terdiri atas unit pertanian, unit peternakan dan perikanan. Unit sarana produksi adalah unit usaha yang bertanggung jawab untuk
mengatur ketersediaan input untuk keperluan usahatani. Input-input yang dihasilkan antara lain adalah pestisida organik ciknabat, innabat, sirnabat,
betapur dan bakteri komposer MFA. Unit apotek adalah salah satu usaha sambilan koperasi yang berlokasi di Kota Bandung. Unit waserda adalah salah
satu bisnis koperasi yang diusahakan di sekitar ponpes, tujuannya untuk memfasilitasi kebutuhan santri dan masyarakat sekitar. Unit Pemasaran
melakukan pemasaran komoditi sayuran ke pasar-pasar swalayan seperti Hero, Superindo, Makro dan lainnya. Unit simpan pinjam bergerak dalam bidang jasa
keuangan dan administrasi seperti pemberian kredit usaha, pembayaran SPP, pengadaan STNK dan berbagai surat-surat kendaraan bermotor.
Unit agribisnis adalah unit usaha yang paling berperan bagi ponpes. Unit ini membawahi unit pertanian, peternakan dan perikanan. Beberapa usaha
komersial yang bergerak dalam bidang agribisnis yang dikelola oleh Ponpes Al- Ittifaq adalah budidaya dan pemasok sayuran dataran tinggi, usaha peternakan
sapi perah dan penggemukan domba. Sedangkan usaha pembuatan pupuk organik dan budidaya ikan tidak dikomersialkan, karena tujuannya hanya untuk
memenuhi kebutuhan usahatani dan konsumsi harian santri dan keluarga ponpes.
Unit pertanian adalah bagian yang bertanggung jawab mengurus kegiatan usahatani sayuran ponpes. Unit peternakan dan perikanan bertanggung jawab
mengurus peternakan dan pembudidayaan ikan. Kegiatan yang dilakukan unit ini berupa penjualan susu murni, penjualan ternak untuk Hari Raya Idul Adha dan
berbagai acara lainnya serta pembudidayaan ikan.
Budidaya sayuran dataran tinggi dilakukan di atas lahan seluas ±16 ha dengan menggunakan sistem pola tanam atau pergiliran tanaman. Hal ini
dilakukan untuk menjaga kontinuitas produksi, guna memenuhi permintaan harian dari supermarket di Bandung dan Jakarta. Sayuran yang ditanam adalah
wortel, tomat, buncis, kubis, bawang daun dan cabai. Namun dalam keadaan tertentu komoditas yang ditanam dapat diubah sesuai keperluan.
Kegiatan usaha peternakan meliputi ternak sapi perah dan domba. Tujuan diadakan ternak ini adalah untuk memanfaatkan limbah sayuran yang
dihasilkan setiap hari oleh ponpes. Dengan adanya ternak, limbah pertanian sayuran dapat dimanfaatkan sebagai pakan, dan sebaliknya limbah ternak dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Berbeda dengan sapi perah, usaha penggemukan domba tidak setiap saat di komersilkan, namun hanya pada situasi
tertentu, misalnya pada saat Hari Raya Idul Adha atau keperluan aqiqah masyarakat sekitar.
Selain kompos, ponpes menggunakan input usahatani buatan sendiri dalam usahatani yang dijalankannya. Obat-obatan yang digunakan merupakan
obat-obatan alami yang diramu sendiri, menggunakan bahan-bahan yang tersedia di sekitar ponpes. Obat-obatan tersebut telah terbukti penggunaannya
dalam memproduksi sayuran yang berkualitas dan terbebas dari hama penyakit.
5.4 Santri Pondok Pesantren Al-Ittifaq