usahatani sayuran dijual keluar ponpes dengan harga per satuan yang lebih tinggi dibandingkan bila usahatani sayuran mentransfer limbah tersebut ke
usahatani ternak. Dengan menjual keluar, usahatani sayuran akan mendapatkan tambahan pendapatan sebesar Rp 50,00 per kilogramnya.
7.1.2 Biaya Usahatani Sayuran
Biaya produksi untuk usahatani sayuran meliputi biaya tunai dan biaya tidak tunai. Biaya tunai usahatani sayuran pada kondisi 1 terdiri atas biaya sarana
produksi benih, pupuk kimia, pestisida, dan biaya produksi lain dan pembelian tomat untuk menutup kekurangan produksi Tabel 32. Sedangkan
biaya tunai usahatani sayuran pada kondisi 2 terdiri atas biaya sarana produksi benih, pupuk kimia, pupuk organik, pestisida, biaya produksi lain dan
pembelian tomat untuk menutup kekurangan produksi Tabel 33.
Pada kedua kondisi, biaya sarana produksi yang telah disebutkan di atas bernilai sama. Perbedaannya adalah pada kondisi 2 terdapat biaya tunai untuk
membeli pupuk organik. Nilai biaya pupuk organik yang dikeluarkan pada kondisi 2 adalah hasil kali jumlah pupuk organik yang digunakan dalam setahun dengan
harga pupuk yang berlaku di daerah penelitian. Pada kondisi 2 diasumsikan ponpes hanya menggunakan pupuk organik jenis pupuk kandang dan pupuk
kompos karena hanya jenis pupuk organik ini yang dijual di daerah penelitian. Berdasarkan kebiasaan petani setempat, untuk memupuk lahan 1 hektar, pupuk
kandang yang dibutuhkan adalah 20.000 kg dan pupuk kompos 10.000 kg per musim tanamnya. Sehingga jika dikonversikan dengan luas tanam selama
setahun, jumlah pupuk kandang dan pupuk kompos yang harus dibeli oleh ponpes adalah masing-masing 1.040.000 kg dan 520.000 kg per tahun,
rinciannya terdapat pada Tabel 31. Harga pupuk kandang dan pupuk kompos adalah harga aktual pupuk-pupuk tersebut di daerah penelitian yaitu masing-
masing Rp 100,00 per kg dan Rp 140,00 per kg, sehingga total biaya pupuk organik yang harus dikeluarkan adalah Rp 176.800.000,00 per tahun.
Tabel 31 Rincian Perkiraan Penggunaan Pupuk Kandang dan Pupuk Kompos Pada Kondisi 2 di Pondok Pesantren Al-Ittifaq untuk
Satu Tahun 2006-2007
Komoditas Luas Tanam Ha
Pupuk Kandang kg Pupuk Kompos kg
Wortel 21,0
420.000,00 210.000,00
Tomat 4,5
90.000,00 45.000,00
Cabai 7,5
150.000,00 75.000,00
Bawang daun 6,0
120.000,00 60.000,00
Kubis 8,0
160.000,00 80.000,00
Buncis 5,0
100.000,00 50.000,00
Jumlah 1.040.000,00
520.000,00
Biaya benih adalah perkalian antara jumlah benih yang digunakan dalam satu tahun dengan harga per satuannya. Biaya pupuk kimia adalah perkalian
antara jumlah pupuk kimia yang digunakan dalam satu tahun dengan harga per kilogramnya. Biaya pestisida adalah perkalian antara jumlah pestisida yang
digunakan dalam satu tahun dengan harga per liternya. Biaya produksi tunai lain yang dikeluarkan untuk produksi digolongkan sebagai biaya lain. Biaya lain
tersebut terdiri atas biaya bambu, mulsa, kapur tani, sewa lahan, kemasan, ongkos pengiriman. Bambu digunakan sebagai bahan pembuatan ajir. Biaya
sewa lahan dikeluarkan untuk menyewa lahan seluas 6 hektar yang disewa ponpes selama setahun untuk ditanami. Nilai lahan tersebut diasumsikan sama
dengan lahan lainnya yang digunakan ponpes. Biaya kemasan dan ongkos kirim adalah biaya belanja kemasan yang sudah rutin dianggarkan per bulannya.
Pembelian tomat ke petani setempat dilakukan untuk menutupi kekurangan produksi. Nilai pembelian tomat adalah perkalian jumlah tomat yang
dibeli dengan harga per kilogramnya yang berlaku di daerah penelitian. Harga tersebut lebih murah dibanding harga tomat ponpes yaitu sebesar Rp 900,00 per
kilogram. Tabel 32 Biaya Total Usahatani Sayuran Kondisi 1 di Pondok Pesantren Al-
Ittifaq untuk Satu Tahun 2006-2007
Harga Jumlah
Nilai No
Komponen RpSatuan
Sat. per Thn Rp per Tahun
C BIAYA TUNAI
1 Benih
- Wortel kg 30.000,00
374,22 11.226.600,00
- Tomat pak 40.000,00
40,50 1.620.000,00
- Buncis kg 15.000,00
135,00 2.025.000,00
- Cabai pak 3.400,00
2.423,52 8.239.968,00
- Kubis gram 28.000,00
89,10 2.494.800,00
Total Pembelian Benih 25.606.368,00
2 Pupuk Kimia kg
- Urea 2.000,00
3.870,72 7.741.440,00
- TSP 2.200,00
2.340,90 5.149.980,00
- KCl 2.500,00
3.344,22 8.360.550,00
- ZA 2.400,00
1.485,00 3.564.000,00
- SP-36 3.000,00
605,88 1.817.640,00
Total Pembelian Pupuk Kimia 11.646,72
26.633.610,00 3
Pestisida liter - Cinabat
6.500,00 2.600,00
16.900.000,00 - Inabat
11.000,00 1.800,00
19.800.000,00 - Betapur
12.000,00 900,00
10.800.000,00 Total Pembelian Pestisida
5.300,00 47.500.000,00
4 Biaya lain
- Bambu batang 500,00
4.750 2.375.000,00
- Mulsa meter 1.500,00
135 202.500,00
- Kapur tani kg 400,00
3.000 1.200.000,00
- Sewa lahan Gambung Hektar 500.000,00
6 3.000.000,00
- Kemasan bulan 2.000.000
12 24.000.000,00
- Ongkos pengiriman 1.000.000
12 120.000.000,00
Total Biaya Lain 150.777.500,00
5 Pembelian tomat kg
900,00 33.570,20
30.213.180,00
Total Biaya Tunai 280.730.658,00
D BIAYA TIDAK TUNAI
1 Tenaga kerja santri JOK
2.500,00 63.890,00
159.725.000,00 2
Biaya Lain - Penyusutan Alat
6.054.833,33 - Sewa lahan Hektar
500.000,00 10
5.000.000,00 Total Biaya Lain
11.054.833,33 3
Pupuk Organik - Pupuk kompos liter
56,63 65.577,60
3.713.659,49 - Pupuk daun kg
1.395,89 2.827,44
3.946.795,22 - Pupuk kandang Hektar
100,00 170.002,80
17.000.280,00 Total Pupuk Organik
24.660.734,71
Total Biaya Tidak Tunai 195.440.568,04
TOTAL BIAYA 476.171.226,04
Biaya tidak tunai pada kondisi 1 terdiri atas biaya tenaga kerja, biaya penyusutan, biaya sewa lahan dan biaya pupuk organik Tabel 32. Sedangkan
pada kondisi 2 terdiri atas biaya tenaga kerja, biaya penyusutan, dan biaya sewa lahan Tabel 33. Biaya tenaga kerja yang diperhitungkan adalah tenaga
kerja efektif yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Biaya penyusutan alat usahatani dihitung dengan metode garis lurus. Biaya sewa lahan tidak tunai
adalah biaya sewa lahan milik yang penggunaannya juga diperhitungkan sebagai biaya.
Tenaga kerja santri merupakan biaya tidak tunai karena tenaga santri tidak dibayar dengan uang tunai. Nilai tenaga kerja didapatkan dengan mengalikan
jumlah jam kerja santri di kebun selama setahun dengan upah yang berlaku di daerah penelitian yaitu Rp 2.500,00 per JOK. Biaya penyusutan alat usahatani
selama satu tahun adalah Rp 6.054.833,33.
Nilai ini merupakan nilai penyusutan alat usahatani sayuran selama setahun. Biaya sewa lahan tidak
tunai adalah biaya sewa lahan milik seluas 10 hektar yang penggunaannya juga diperhitungkan sebagai biaya, yaitu sebesar Rp 5.000.000,00. Harga
sewa lahan yang digunakan adalah harga sewa lahan yang digunakan di daerah penelitian.
Pada kondisi 1, pupuk organik yang digunakan adalah pupuk kandang, pupuk kompos, dan pupuk daun yang ketiganya diproduksi sendiri oleh ponpes. Nilai
biaya pupuk kompos dan pupuk daun didapat dengan mengalikan jumlah pupuk yang digunakan selama setahun dengan harga transfer per satuannya.
Penentuan harga transfer kedua pupuk tersebut akan dijelaskan pada sub bab usahatani ternak. Nilai pupuk kompos, pupuk daun, dan pupuk kandang
masing-masing adalah Rp 3.713.659,49, Rp 3.946.795,22, dan Rp 17.000.280,00. Total biaya pupuk organik pada kondisi 1 adalah Rp
24.660.734,71.
Nilai ini jauh lebih kecil dibandingkan biaya pupuk organik pada kondisi 2 yaitu Rp 176.800.000,00. Nilai pupuk organik pada kondisi 2 ini telah
menyebabkan total biaya pada kondis 2 lebih tinggi dari kondisi 1. Usahatani sayuran yang terintegrasi dengan ternak kondisi 1 dapat menghemat biaya
pupuk organik. Penghematan yang dilakukan mencapai Rp 152.139.265,29 per tahunnya.
Tabel 33 Biaya Total Usahatani Sayuran Kondisi 2 di Pondok Pesantren Al-
Ittifaq untuk Satu Tahun 2006-2007
Harga Jumlah
Nilai No
Komponen RpSatuan
Sat. per Thn Rp per Tahun
C BIAYA TUNAI
1 Benih
- Wortel liter 30.000,00
84 2.520.000,00
- Tomat kg 40.000,00
22,5 900.000,00
- Buncis liter 15.000,00
25 375.000,00
- Cabai kg 50.000,00
37,5 1.875.000,00
- Kubis liter 90.000,00
32 2.880.000,00
Total Pembelian Benih 201
8.550.000,00 2
Pupuk Kimia kg - Urea
2.000,00 3.860
7.720.000,00 - TSP
2.200,00 2.300
5.060.000,00
- KCl 2.500,00
3.350 8.375.000,00
- ZA 2.400,00
1.500 3.600.000,00
- SP-36 3.000,00
600 1.800.000,00
Total Pembelian Pupuk Kimia 11.610
26.555.000,00 3
Pupuk Organik - Pupuk kandang
100,00 1.040.000
104.000.000,00 - Pupuk kompos
140,00 520.000
72.800.000,00 Total Pembelian Pupuk Organik
176.800.000,00 4
Pestisida liter - Cinabat
6.500,00 1.970
12.805.000,00 - Inabat
15.000,00 700
10.500.000,00 - Betapur
12.000,00 900
10.800.000,00 Total Pembelian Pestisida
34.105.000,00 5
Biaya lain - Bambu batang
500,00 4.750
2.375.000,00 - Mulsa meter
1.500,00 135
202.500,00 - Kapur tani kg
400,00 3.000
1.200.000,00 - Sewa lahan Gambung Hektar
500.000,00 6
3.000.000,00 - Kemasan
2.000.000 12
24.000.000,00 - Ongkos pengiriman
1.000.000 12
120.000.000,00 Total Biaya Lain
150.777.500,00
Total Biaya Tunai 396.787.500,00
D BIAYA TIDAK TUNAI
1 Tenaga kerja santri JOK
2.500,00 248.200
620.500.000,00 2
Biaya Lain - Penyusutan Alat
6.054.833,33 - Sewa lahan Hektar
500.000,00 10
5.000.000,00 Total Biaya Lain
11.054.833,33
Total Biaya Tidak Tunai 631.554.833,33
TOTAL BIAYA 1.028.342.333,33
7.1.3 Pendapatan Usahatani Sayuran