Pemeliharaan Ternak Usahatani Ternak

Tabel 22 Jumlah Ternak dan Satuan Ternak di Pondok Pesantren Al- Ittifaq Tahun 2007 Jenis Ternak Jumlah ekor Satuan Ternak Jumlah ST Sapi dewasa jantan 9 1,000 9,000 Sapi dewasa laktasi 6 1,000 6,000 Sapi dara 5 0,050 2,500 Sapi pedet 6 0,250 1,500 Domba dewasa 117 0,140 16,380 Domba muda 24 0,070 1,680 Domba anak 9 0,035 0,315 Total 176 37,375 Sumber: Pondok Pesantren Al-Ittifaq s.d. April 2007 Perkawinan ternak di ponpes dilakukan dengan menggunakan cara inseminasi buatan IB yang teknisnya dibantu oleh petugas dari Dinas Peternakan Jawa Barat. Selain itu ponpes juga sering mengawinkan ternaknya sendiri. Sapi betina yang sedang estrus dikawinkan dengan sapi jantan atau dibantu dengan inseminasi buatan. Begitu pula dengan ternak domba, domba betina yang sedang estrus dikawinkan dengan domba jantan. Sapi jantan atau sapi betina afkir adalah sapi yang nantinya dijadikan sapi potong. Sapi jantan dan betina afkir biasanya dihargai sekitar Rp 6.000.000,00 per ekornya. Domba potong dihargai antara Rp 350.000,00-400.000,00 per ekornya.

6.3.3 Pemeliharaan Ternak

Pemeliharaan sapi dan domba dilakukan dengan pola pemeliharaan di kandang. Pukul 04.00 WIB santri membersihkan kandang sapi dan domba dari limbah dan feses serta memandikan sapi dengan air hangat. Limbah feses dan pakan hijauan dikumpulkan di tempat pembuatan kompos yang terletak di samping kandang sapi. Tujuan dibersihkannya kandang dan ternak sebelum dilakukan pemerahan adalah untuk menghindari tercemarnya susu dengan bau dan feses yang ada di sekitar. Sedangkan pemandian sapi dengan air hangat dimaksudkan untuk merangsang keluarnya susu. Pemerahan dilakukan pada pukul 05.00 WIB. Setelah diperah, sapi disemprot dengan disinfektan agar bersih dari kuman- kuman. Pukul 07.30 WIB sapi dan domba diberi pakan hijauan, konsentrat dan air minum. Pukul 13.00 WIB dilakukan pemerahan kedua. Pemberian pakan hijauan, konsentrat dan air minum kedua diberikan pada pukul 15.00 WIB. Masalah kesehatan ternak di ponpes telah ditangani langsung oleh Dinas Peternakan Jawa Barat. Hal ini terlihat dengan adanya kontrol rutin yang dilakukan oleh petugas dinas. Penanganan mengenai inseminasi buatan juga langsung ditangani oleh petugas dinas. Pakan hijauan yang diberikan pada sapi dan domba berasal dari limbah sayuran dan lahan rumput sekitar ponpes. Rataan jumlah hijauan yang diberikan untuk sapi perah dewasa adalah sekitar 20 kg per ekor per hari dan untuk domba dewasa adalah sekitar 2,8 kg per ekor per hari. Jumlah rumput yang diberikan adalah 10 kg per ekor hari untuk sapi dewasa dan untuk domba dewasa adalah 1,4 kg per ekor per hari. Jumlah brangkasan yang diberikan adalah 10 kg per ekor per hari untuk sapi dewasa dan 1,4 kg per ekor per hari untuk domba dewasa. Ponpes tidak memiliki catatan mengenai jumlah sayuran afkir yang diberikan pada ternak. Karena itu dalam penelitian ini jumlah sayuran afkir yang diberikan pada masing-masing ternak dihitung dengan pendekatan satuan ternak. Jumlah sayuran afkir yang dihasilkan per tahun dibagi dengan total satuan ternak dan banyak hari dalam setahun 365 hari, sehingga didapatkan jumlah sayuran afkir yang diberikan adalah 0,06 kg per Satuan Ternak per hari. Bahan pakan lain yang diberikan untuk sapi perah betina laktasi, dara, pedet adalah konsentrat, sedangkan untuk domba hanya diberi hijauan. Rincian pemberian pakan dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23 Pemberian Pakan pada Usahatani Ternak di Pondok Pesantren Al-Ittifaq Tahun 2006-2007 Jenis Ternak Jumlah Ternak ekor Konsentrat kg Rumput kg Brangkasan kg Sayuran Afkir kg Sapi laktasi 6 30,0 90,00 90,00 0,54 Sapi jantan 9 - 60,00 60,00 0,36 Sapi dara 5 12,5 25,00 25,00 0,15 Sapi pedet 6 7,5 15,00 15,00 0,09 Domba dewasa 117 - 163,80 163,80 0,98 Domba muda 24 - 16,80 16,80 0,10 Domba anak 9 - 3,15 3,15 0,02 Total per Hari kg 50,0 373,75 373,75 2,24 Total per Tahun kg 18.250,0 136.418,75 136.418,75 818,51 1 tahun = 365 hari Sumber: Pondok Pesantren Al-Ittifaq diolah

6.3.4 Tenaga Kerja

Dokumen yang terkait

Analisis Usahatani Pola Tumpang Sari di Lahan Kering Berdasarkan Skala Usaha(Studi Kasus: Desa Deram Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo)

3 53 99

Analisis Usahatani Jeruk Manis (Citrus)(Studi Kasus: Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo)

59 303 67

Keragaan dan Peranan Pengembangan Agribisnis Pada Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM 3) (Studi Kasus pada PP Al-Ittifaq Kampung Ciburial, Desa Alam Endah, Kec. Ciwidey, Kab. Bandung)

0 12 115

Analisis Proses Keputusan Konsumen Berkunjung Ke Agrowisata Stroberi Di Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung Jawa Barat

4 20 118

Analisis Pendapatan Usahatani dan Optimalisasi Pola Tanam Sayuran di Kelompok Tani Pondok Menteng Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

8 46 272

Analisis Pendapatan Usahatani Sayuran di Desa Panundaan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

10 42 80

STRATEGI PEMBENTUKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-ITTIFAQ KECAMATAN RANCABALI, KABUPATEN BANDUNG

1 37 126

DAMPAK PROGRAMPEMBERDAYAAN SANTRI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MELALUI KEGIATAN AGRIBISNIS : Studi Deskriptif Pesantren Al-Ittifaq Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung.

2 7 46

PENGUATAN ECONOMIC CIVIC DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN SANTRI SEBAGAI WUJUD GOOD GOVERNANCE : Studi Kasus Pondok Pesantren Al-Ittifaq Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung - repository UPI T PKN 1402409 Title

1 6 3

KORELASI POLA TANAM DAN PENDAPATAN USAHATANI SAYURAN DAUN DESA BALUNIJUK KECAMATAN MERAWANG KABUPATEN BANGKA SKRIPSI

0 0 18