Pendapatan Usahatani Ternak Analisis Pendapatan Usahatani Ternak

C BIAYA TUNAI 1 Biaya pakan konsentrat kg 800,00 18.250 14.600.000,00 2 Inseminasi buatan kali 25.000,00 50 1.250.000,00 3 Biaya pemerahan Vaseline cup 30.000,00 24 720.000,00 Ongkos angkut susu bulan 300.000,00 12 3.600.000,00 Total Biaya Pemerahan 4.320.000,00 Total Biaya Tunai 20.170.000,00 D BIAYA TIDAK TUNAI 1 Tenaga kerja santri JOK 2.500,00 577,92 1.444.800,00 2 Biaya pakan hijauan kg Rumput hijauan 75,00 273.656,01 20.524.200,75 Total Biaya Pakan 20.524.200,75 3 Biaya penyusutan 1.053.500,00 4 Sewa lahan milik Hektar 0,25 500.000 125.000,00 Total Biaya Tidak Tunai 23.147.500,75 TOTAL BIAYA 43.317.500,75

7.2.3 Pendapatan Usahatani Ternak

Pada usahatani ternak, penerimaan total pada kondisi 1 lebih tinggi dari kondisi 2. Hal ini disebabkan oleh tambahan penerimaan berupa pupuk organik yang diproduksi sendiri oleh ponpes. Karena itu tambahan biaya berupa biaya pembelian bahan penunjang pembuatan pupuk organik. Biaya- biaya inilah yang menyebabkan nilai biaya total pada kondisi 1 lebih tinggi dari kondisi 2. Total biaya pada kondisi 1 bernilai lebih kecil dibandingkan kondisi 2. Hal ini disebabkan oleh penghematan biaya pakan hijauan pada kondisi 1 akibat adanya hasil samping usahatani sayuran Tabel 39. Nilai pendapatan dan rasio RC pada kedua kondisi dapat dilihat pada Tabel 33. Pada kondisi 1 Nilai rasio RC atas biaya tunai sebesar 4,53 artinya bahwa setiap Rp 1,00 biaya tunai yang dikeluarkan ponpes untuk berternak maka akan memperoleh tambahan penerimaan sebesar Rp 4,53 per ekor. Sedangkan rasio RC atas biaya total sebesar 2,59 mengandung pengertian bahwa setiap biaya total Rp 1,00 yang dikeluarkan ponpes untuk berternak maka akan memperoleh tambahan penerimaan sebesar Rp 2,59 per ekor. Sedangkan pada kondisi 2 Nilai rasio RC atas biaya tunai sebesar 5,74 artinya bahwa setiap Rp 1,00 biaya tunai yang dikeluarkan ponpes untuk berternak maka akan memperoleh tambahan penerimaan sebesar Rp 5,74 per ekor. Sedangkan rasio RC atas biaya total sebesar 2,29 mengandung pengertian bahwa setiap biaya total Rp 1,00 yang dikeluarkan ponpes untuk beternak maka akan memperoleh tambahan penerimaan sebesar Rp 2,29 per ekor. Tabel 39 Perbandingan Struktur Pendapatan Usahatani Ternak Kondisi 1 dan 2 di Pondok Pesantren Al-Ittifaq untuk Satu Tahun No Uraian Nilai Kondisi 1 Rp Nilai Kondisi 2 Rp 1 Penerimaan Tunai 97.450.000,00 115.182.456,80 2 Penerimaan Tidak Tunai 25.201.034,71 540.000,00 3 Penerimaan Total 122.651.034,71 115.722.456,80 4 Biaya Tunai 27.060.000,00 20.170.000,00 5 Biaya Tidak Tunai 20.220.290,25 30.371.450,75 6 Biaya Total 47.280.290,25 50.541.450,75 7 Pendapatan atas Biaya Total 75.370.744,46 65.181.006,05 8 Pendapatan atas Biaya Tunai 95.591.034,71 95.552.456,80 9 RC atas Biaya Total 2,59 2,29 10 RC atas Biaya Tunai 4,53 5,74 Kondisi 1 memiliki nilai rasio RC atas biaya total yang lebih besar dari kondisi 2, hal ini berarti secara keseluruhan semua biaya diperhitungkan usahatani ternak yang diintegrasikan dengan sayuran dan ikan lebih efisien dibandingkan jika usahatani ternak berdiri sendiri. Namun nilai rasio RC atas biaya tunai pada kondisi 2 bernilai lebih besar dari kondisi 1. Hal ini dapat diartikan bahwa usahatani ternak yang berdiri sendiri tanpa diintegrasikan dengan sayuran dan ikan, lebih efisien jika dilihat dari biaya tunai yang dikeluarkan.

6.3 Analisis Pendapatan Usahatani Ikan

Dokumen yang terkait

Analisis Usahatani Pola Tumpang Sari di Lahan Kering Berdasarkan Skala Usaha(Studi Kasus: Desa Deram Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo)

3 53 99

Analisis Usahatani Jeruk Manis (Citrus)(Studi Kasus: Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo)

59 303 67

Keragaan dan Peranan Pengembangan Agribisnis Pada Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM 3) (Studi Kasus pada PP Al-Ittifaq Kampung Ciburial, Desa Alam Endah, Kec. Ciwidey, Kab. Bandung)

0 12 115

Analisis Proses Keputusan Konsumen Berkunjung Ke Agrowisata Stroberi Di Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung Jawa Barat

4 20 118

Analisis Pendapatan Usahatani dan Optimalisasi Pola Tanam Sayuran di Kelompok Tani Pondok Menteng Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

8 46 272

Analisis Pendapatan Usahatani Sayuran di Desa Panundaan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

10 42 80

STRATEGI PEMBENTUKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-ITTIFAQ KECAMATAN RANCABALI, KABUPATEN BANDUNG

1 37 126

DAMPAK PROGRAMPEMBERDAYAAN SANTRI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MELALUI KEGIATAN AGRIBISNIS : Studi Deskriptif Pesantren Al-Ittifaq Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung.

2 7 46

PENGUATAN ECONOMIC CIVIC DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN SANTRI SEBAGAI WUJUD GOOD GOVERNANCE : Studi Kasus Pondok Pesantren Al-Ittifaq Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung - repository UPI T PKN 1402409 Title

1 6 3

KORELASI POLA TANAM DAN PENDAPATAN USAHATANI SAYURAN DAUN DESA BALUNIJUK KECAMATAN MERAWANG KABUPATEN BANGKA SKRIPSI

0 0 18