Kegiatan Usahatani Sayuran Alat-alat Pertanian

e. Alat-alat Pertanian

Alat-alat pertanian yang digunakan untuk kegiatan usahatani adalah cangkul, garpu, arit, kored, pisau, ember, dan gerobak. Alat-alat ini dibeli dari pasar Caringin. Setiap santri bertanggung-jawab pada alatnya masing-masing. Untuk menghindari kemungkinan tertukar, alat-alat tersebut diberi nomor urut. Umur ekonomis dari alat-alat tersebut biasanya sekitar dua tahun. Cangkul dan garpu digunakan untuk mengolah dan menggemburkan tanah. Arit dan kored digunakan untuk membuat tugalan dan menyiangi gulma. Pisau digunakan untuk membersihkan daun-daun dan bagian-bagian busuk dari sayuran setelah dipanen. Ember digunakan untuk menampung sementara hasil panen. Gerobak digunakan untuk mengangkut limbah sayuran ke kandang ternak. Tabel 17 Nilai Penyusutan Alat-alat yang Digunakan pada Usahatani Sayuran di Ponpes Al-Ittifaq untuk Satu Tahun Peralatan Jumlah Fisik Harga Beli Rp Nilai Rp Umur Ekonomis tahun Penyusutan per Tahun Rp Cangkul 160 28.000 4.480.000 2 186.666,67 Garpu 30 55.000 1.650.000 2 68.750,00 Arit 70 10.000 700.000 2 29.166,67 Kored 100 13.000 1.300.000 2 54.166,67 Pisau 30 5.000 150.000 2 6.250,00 Ember 35 8.000 280.000 2 11.666,67 Gerobak 20 120.000 2.400.000 3 66.666,67 Nilai total penyusutan alat 423.333,35

6.2.4 Kegiatan Usahatani Sayuran

Usahatani dilakukan dengan sistem monokultur dengan pergiliran tanaman. Komoditas sayuran yang biasa ditanam adalah sayuran yang dipesan oleh swalayan, yaitu wortel, tomat, bawang daun, kubis, buncis dan cabai. Namun jenis sayuran yang ditanam dapat berubah sesuai dengan keadaan permintaan. Beberapa tahap yang dilakukan dalam kegiatan usahatani adalah pengolahan lahan, penaburan benihpenanaman bibit, pemeliharaan dan pemanenan. Beberapa komoditas harus disemai terlebih dahulu. Peralatan yang biasa digunakan adalah cangkul, sabit, garpu, alat semprot dengan usia pakai kurang lebih satu tahun. Kegiatan pengolahan yang dilakukan meliputi penggemburan tanah, membuat bedengan, dan selokan, serta pemberian pupuk dasar baik pupuk kimia maupun pupuk organik. Pengolahan lahan dilakukan dengan menggunakan cangkul dan garpu. Garpu digunakan untuk memecah bongkahan tanah yang masih padat agar menjadi lebih gembur. Cangkul digunakan untuk membolak- balikkan tanah sehingga terjadi rotasi kesuburan. Bedengan yang akan ditanami dibagi menjadi dua jenis tergantung lebar bedengannya. Bedengan dengan ukuran 10 x 0,5 m dengan jarak antar bedeng 0,5 m ditanami dengan tomat dan cabai, sedangkan bedengan dengan ukuran 10 x 1 m dengan jarak antar bedeng 0,5 m ditanami dengan wortel, buncis, bawang daun, dan kubis. Sebelum ditanam, benih wortel direndam terlebih dahulu di dalam air selama kurang lebih 12 jam. Setelah dikeringkan benih tersebut langsung ditebarkan merata pada bedengan yang telah dibagi menjadi 6 barisan, dengan jarak antar barisan kurang lebih 15 cm. Setelah wortel berusia 10 hari, dilakukan penjarangan terhadap wortel berjarak satu kepal atau sekitar 10 cm satu sama lain. Penanaman buncis dilakukan dengan menaruh benih pada lubang tanam sebanyak 2 butir. Kedalaman lubang tanam adalah 5 cm. Dalam satu bedeng terdapat 2 barisan, dengan jarak antar barisan 40 cm dan jarak antar lubang tanam pada satu barisan adalah 20 cm. Benih kubis mendapat perlakukan yang sama dengan benih wortel yaitu mengalami perendaman selama kurang lebih 12 jam atau sampai benih terlihat pecah agar benih cepat berkecambah. Benih kubis disemai terlebih dahulu, pada bedeng tanam. Dalam satu bedeng terdapat 2 barisan, dengan jarak antar barisan 50 cm dan jarak antar lubang tanam pada satu barisan adalah 50 cm. Bibit bawang daun dapat ditanam langsung di bedeng tanam. Bibit yang digunakan adalah setek anakan. Setek anakan adalah bawang daun yang sudah berumur tua. Sebelum bibit ditanam, terlebih dahulu dikurangi perakaran dan dipotong sebagian daunnya. Sebelum ditanam, tomat dan cabai disemaikan dahulu pada bedeng semai yang terdapat di pekarangan bangunan utama. Lokasi ini dipilih karena pekarangan tersebut ternaungi, sehingga baik untuk kegiatan penyemaian. Pada umur 3 minggu bibit cabai sudah dapat ditanam pada bedeng tanam sedangkan bibit tomat pada umur 4-6 minggu. Dalam satu bedeng tomat terdapat 16 tanaman dengan jarak antar tanaman 60 cm. Pada satu bedeng cabai terdapat 13 tanaman dengan jarak antar tanaman 70 cm. Pemeliharaan meliputi pemupukan susulan, penyiraman, penyiangan, pembumbunan dan penyemprotan untuk beberapa komoditas. Pemupukan biasanya dilakukan dua kali yaitu pada awal penanaman dan pada masa setelah tanam, dimana pada masa ini pemupukan dapat dilakukan berkali-kali. Penyiraman dilakukan hanya pada musim kemarau. Penyiangan dilakukan untuk membersihkan bedengan dari gulma dan pembumbunan dilakukan untuk menjaga bedengan agar kondisi perakaran tanaman tetap baik. Cabai, tomat dan buncis yang telah berumur 4 minggu diberikan penopang berupa ajir, untuk mencegah tanaman rebah. Penyemprotan dilakukan untuk melindungi tanaman dari hama dan penyakit yang menyerang. Penyemprotan dilakukan dengan alat hand sprayer. Pemanenan dilakukan sesuai dengan umur kematangan tanaman, namun dalam kondisi tertentu tanaman yang belum matang pun sudah dipanen. Kondisi yang dimaksud adalah apabila permintaan dari swalayan melebihi ketersediaan barang. Tanaman wortel, cabai, tomat, dapat dipanen pada umur tiga bulan, sedangkan tanaman bawang daun, kubis, dan buncis dapat dipanen pada umur dua bulan. Cabai dapat dipanen terus menerus sampai dua bulan setelah panen pertama. Tapi biasanya memasuki bulan kedua kualitas cabai tidak begitu baik lagi. Tomat dan buncis dapat dipanen sekitar sebelas kali dengan jarak pemetikan 2-3 hari. Hasil panen di bawa ke gudang pengemasan setelah dibersihkan dan disortasi di kebun, untuk ditimbang dan dikemas sesuai pesanan. Adapun hasil panen per bedeng untuk tiap jenis sayuran per musim tanamnya dan total panen selama satu tahun dapat dilihat pada Tabel 18. Data panen per bedeng dikumpulkan dari mandor-mandor kebun yang memiliki catatan, dan kemudian dirata-ratakan. Total panen satu tahun didapatkan dari perkalian antara jumlah panen per bedeng dengan jumlah bedeng per hektar dan luas tanam selama setahun. Tabel 18 Panen yang Dihasilkan Usahatani Sayuran dalam Satu Tahun di Pondok Pesantren Al-Ittifaq Jenis Sayuran Jumlah per Bedeng kgbedeng Jumlah Bedeng BedengHa Luas Tanam Hatahun Total kgtahun Wortel 31,99 594 21,0 399.043,26 Bawang daun 16,50 594 6,0 58.806,00 Kubis 43,77 594 8,0 207.995,04 Tomat 31,67 900 4,5 128.263,50 Buncis 24,41 594 5,0 72.497,70 Cabai 17,78 900 7,5 120.015,00 Jumlah 52,0 986.620,50 Terdapat selisih yang cukup tinggi antara hasil produksi dan jumlah kebutuhan Tabel 19. Sayuran yang dihasilkan ponpes jumlahnya melebihi kebutuhan harian ponpes baik untuk penjualan maupun konsumsi santri, ternak, dan ikan, karena kebutuhan lain diluar kebutuhan harian belum diperhitungkan. Kebutuhan lain tersebut adalah konsumsi ketika menyambut tamu, konsumsi pada acara perayaan hari besar agama, dan konsumsi untuk acara-acara ponpes lainnya. Karena itu selisih tersebut akan dianggap sebagai sayuran yang dikonsumsi. Sayuran dengan grade A-B digunakan untuk menjamu tamu sedangkan bagian afkirnya untuk konsumsi santri, ternak dan ikan. Jumlah sayuran afkir yang dimaksud didapatkan dengan mengalikan jumlah sayuran selisih dengan persentase sayuran afkir terhadap total panen halaman 75 untuk masing-masing komoditas. Sayuran afkir yang dikonsumsi santri diasumsikan sebesar 75 persen dan sisanya adalah afkir untuk pakan ternak dan ikan. Kebutuhan tomat dalam setahun jumlahnya melebihi hasil produksi ponpes selama setahun. Jumlah kekurangan tomat adalah 33.570,20 kg per tahun atau sekitar 33,6 kuintal. Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa untuk memenuhi kekurangan ini ponpes akan melakukan pertukaran dengan petani setempat. Sayuran yang biasa ditukar adalah wortel karena petani menyukai wortel produksi ponpes. Menurut petani setempat, wortel produksi ponpes memiliki harga jual yang lebih tinggi di pasar, dibandingkan wortel produksi petani sendiri. Petani membeli wortel ponpes dengan harga Rp 1.800,00 per kilogram, dan petani menjual tomatnya dengan harga Rp 900,00 per kilogram. Satu kuintal wortel dapat ditukar dengan 2 kuintal tomat 1:2, sehingga untuk mendapatkan 33.570,2 kg tomat ponpes harus menukarkan 16.785,1 kg wortel. Tabel 19 Produksi dan Kebutuhan Sayuran dalam Satu Tahun di Pondok Pesantren Al-Ittifaq Produksi Sayuran Kebutuhan Sayuran Selisih Komoditas Sayuran kgtahun kgtahun kgtahun Wortel 399.043,26 163.468,90 235.574,36 Bawang daun 58.806,00 36.135,00 22.671,00 Kubis 207.995,04 47.928,15 160.066,89 Tomat 128.263,50 161.833,70 -33.570,20 Buncis 72.497,70 62.367,55 10.130,15 Cabai 120.015,00 25.958,80 94.056,20 Total 986.620,50 497.692,10 488.928,40

6.2.5 Pasca Panen

Dokumen yang terkait

Analisis Usahatani Pola Tumpang Sari di Lahan Kering Berdasarkan Skala Usaha(Studi Kasus: Desa Deram Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo)

3 53 99

Analisis Usahatani Jeruk Manis (Citrus)(Studi Kasus: Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo)

59 303 67

Keragaan dan Peranan Pengembangan Agribisnis Pada Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM 3) (Studi Kasus pada PP Al-Ittifaq Kampung Ciburial, Desa Alam Endah, Kec. Ciwidey, Kab. Bandung)

0 12 115

Analisis Proses Keputusan Konsumen Berkunjung Ke Agrowisata Stroberi Di Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung Jawa Barat

4 20 118

Analisis Pendapatan Usahatani dan Optimalisasi Pola Tanam Sayuran di Kelompok Tani Pondok Menteng Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

8 46 272

Analisis Pendapatan Usahatani Sayuran di Desa Panundaan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

10 42 80

STRATEGI PEMBENTUKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-ITTIFAQ KECAMATAN RANCABALI, KABUPATEN BANDUNG

1 37 126

DAMPAK PROGRAMPEMBERDAYAAN SANTRI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MELALUI KEGIATAN AGRIBISNIS : Studi Deskriptif Pesantren Al-Ittifaq Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung.

2 7 46

PENGUATAN ECONOMIC CIVIC DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN SANTRI SEBAGAI WUJUD GOOD GOVERNANCE : Studi Kasus Pondok Pesantren Al-Ittifaq Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung - repository UPI T PKN 1402409 Title

1 6 3

KORELASI POLA TANAM DAN PENDAPATAN USAHATANI SAYURAN DAUN DESA BALUNIJUK KECAMATAN MERAWANG KABUPATEN BANGKA SKRIPSI

0 0 18