7.3.1 Penerimaan Usahatani Ikan
Penerimaan total pada kondisi 1 dan 2 nilainya sama. Penerimaan usahatani pada usahatani ikan hanya terdiri atas penerimaan tidak tunai. Penerimaan
tidak tunai usahatani ikan berasal ikan mujair dan lele yang dikonsumsi. Nilai tersebut didapatkan dengan mengalikan jumlah panen ikan mujair dan lele per
tahun dengan harga per kilogramnya. Harga yang digunakan adalah harga ikan yang berlaku di daerah penelitian yaitu Rp 10.000,00 per kg untuk mujair dan
Rp 12.000,00 per kg untuk lele. Dalam setahun total bibit yang ditebar adalah mujair 480 ekor dan lele 600 ekor. Sehingga dapat diperkirakan dengan
tingkat mortalitas 20 persen, ikan yang dapat dipanen adalah mujair 384 ekor
dan lele 480 ekor atau sekitar 19,2 kg dan 96 kg.
Tabel 40 Penerimaan Total Usahatani Ikan Kondisi 1 dan 2 di Pondok
Pesantren Al-Ittifaq untuk Satu Tahun 2006-2007
7.3.2 Biaya Usahatani Ikan
Biaya produksi untuk usahatani ikan meliputi biaya tunai dan biaya tidak tunai. Biaya tunai usahatani ikan pada kondisi 1 terdiri atas biaya pembelian bibit
ikan dan pupuk kimia Tabel 41. Sedangkan biaya tunai usahatani ikan pada kondisi 2 terdiri atas biaya pembelian bibit ikan, pakan ikan, pupuk kimia dan
pupuk kandang Tabel 42.
Harga Jumlah
Nilai No
Komponen RpSatuan
Sat. per Thn Rp per Tahun
A PENERIMAAN TIDAK TUNAI
1 Ikan mujair yang dikonsumsi kg
10.000,00 19,20
192.000,00 2
Ikan lele yang dikonsumsi kg 12.000,00
96,00 1.152.000,00
Penerimaan Tidak Tunai 1.344.000,00
TOTAL PENERIMAAN 1.344.000,00
Tabel 41 Biaya Total Usahatani Ikan Kondisi 1 di Pondok Pesantren Al-
Ittifaq untuk Satu Tahun 2006-2007
Nilai pembelian bibit ikan didapat dengan mengalikan jumlah kebutuhan bibit per tahun dengan harga per ekornya. Harga yang digunakan adalah harga
bibit yang berlaku di Pasar Ciwidey. Nilai pupuk kimia adalah hasil kali jumlah pupuk kimia yang digunakan dalam setahun dan harga per kilogramnya.
Pada kondisi 1, nilai sayuran afkir yang dijadikan pakan ikan adalah hasil kali antara jumlah sayuran afkir yang digunakan sebagai pakan dengan harga
transfer per kilogramnya, yaitu Rp 25,00. Pada kondisi 2, sayuran afkir yang digunakan untuk pakan ikan diasumsikan dibeli dari petani sekitar dengan harga
Rp 75,00 per kilogramnya. Pupuk kandang pada kondisi 1 merupakan salah satu komponen biaya
tidak tunai karena pupuk kandang ditransfer dari usahatani sayuran. Sementara pupuk kandang pada kondisi 2 merupakan biaya tunai karena diasumsikan dibeli
dari luar ponpes sehingga menambah biaya tunai. Harga yang digunakan adalah harga pupuk kandang yang berlaku di daerah penelitian yaitu Rp 100,00 per kg.
Harga Jumlah
Nilai No
Komponen RpSatuan
Sat. per Thn Rp per Tahun
B BIAYA TUNAI
1 Bibit ekor
Mujair 350,00
480,00 168.000,00
Lele 400,00
600,00 240.000,00
Total Biaya Bibit 408.000,00
2 Pupuk Kimia kg
TSP 2.200,00
0,50 1.100,00
Urea 2.000,00
0,50 1.000,00
Total Biaya Pupuk Kimia 2.100,00
Total Biaya Tunai 410.100,00
C BIAYA TIDAK TUNAI
1 Tenaga kerja santri JOK
2.500,00 247,00
617.500,00 2
Penyusutan 50.000,00
3 Pakan sayuran afkir kg
25,00 11.261,77
281.544,28 4
Pupuk kandang kg 100,00
3,00 300,00
Total Biaya Tidak Tunai 949.344,28
TOTAL BIAYA 1.359.444,28
Tabel 42 Biaya Total Usahatani Ikan Kondisi 2 di Pondok Pesantren Al- Ittifaq untuk Satu Tahun 2006-2007
Nilai tenaga kerja didapatkan dengan mengalikan jumlah jam kerja selama satu tahun dengan upah per jam kerjanya. Standar upah yang digunakan
adalah standar upah yang berlaku di daerah penelitian yaitu Rp 2.500,00 per JOK. Nilai biaya penyusutan pada kedua kondisi adalah sama. Biaya penyusutan
alat usahatani ikan dihitung dengan metode garis lurus.
7.3.3 Pendapatan Usahatani Ikan