integrasi dengan tiga komoditas ini masih dapat memberikan keuntungan bagi ponpes.
2.4 Pola Tanam Usahatani
Pola tanam adalah suatu usaha penanaman pada suatu bidang lahan dengan mengatur pola pertanaman. Pola pertanaman adalah suatu susunan tata
letak dan tata urutan tanaman pada sebidang tanah selama periode tertentu, termasuk di dalamnya masa pengolahan tanah dan bera Setjanta 1983.
Pada lahan intensif yang mengutamakan pada keanekaragaman, biasanya terdiri lebih dari satu jenis tanaman diversifikasi: umbi-umbian,
sayuran, toga tanaman obat keluarga, legum dan buah-buahan. Pergiliran tanaman dapat dilaksanakan untuk setiap petak. Nilai nutrisi masing-masing
tanaman dipertimbangkan dalam mengembangkan intensifikasi lahan. Alasan utama dari diversifikasi tanaman ini adalah stabilisasi dalam pendapatan
pertanian dan menghindari ketergantungan serta mengurangi resiko akan harga jual yang tidak menentu, selain itu diversifikasi juga dilakukan untuk memperbaiki
keseimbangan gizi keluarga petani sehingga sebagian besar dari keperluan hidup sehat dapat terpenuhi dan diperoleh dari hasil usahatani sendiri. Menurut
Sutanto 2002 kemungkinan intensifikasi lahan yang dapat dikembangkan salah satunya adalah yang dipadukan dengan pengembangan ternak.
Menurut Halcrow 1992 diversifikasi usahatani dapat berbentuk kombinasi usaha tanaman dan ternak; kombinasi tanaman yang memiliki tipe
pertumbuhan yang berbeda; dan kombinasi dari beberapa usahatani ternak. Alasan petani melakukan diversifikasi adalah:
1. Meningkatkan penggunaan sumberdaya yang dimiliki petani, khususnya
tenaga kerja. Diversifikasi dapat menyebabkan kesempatan kerja pada beberapa cabang usahatani dengan beberapa komoditas yang
diusahakan sepanjang tahun. Sumberdaya dapat digunakan secara optimal.
2. Mengurangi resiko terutama yang berkaitann dengan pendapatan.
Kegagalan dari suatu cabang usaha, termasuk resiko turunnya harga dapat ditutupi oleh cabang usahatani lainnya.
Hal ini didukung oleh hasil penelitian Wicaksono 2006 yang dilakukan di Kabupaten Cianjur. Tingkat pendapatan petani lahan luas lebih tinggi dari petani
lahan sempit, karena petani lahan luas lebih berdiversifikasi dibandingkan petani lahan sempit. Hal ini diketahui dari penghitungan indeks diversifikasi dihasilkan
nilai yang lebih tinggi pada petani lahan luas. Usahatani sayuran ponpes menerapkan pola pergiliran tanaman yang
sangat kompleks. Karena itu dalam penelitian ini akan dikaji sejauh mana manfaat yang diperoleh dengan menerapkan pola pergiliran tanaman.
2.5 Kajian Empiris Pendapatan Usahatani Sayuran