Produksi Feses Ternak Usaha Peternakan

masing-masing sebesar 6,3 kg dan 8,6 kg protein tiap 100 kg Tabel 4. Jika produksi limbah tanaman dapat dihitung, maka dapat dihitung pula sumbangan tanaman terhadap pengadaan pakan ternak. Sebaliknya dapat diperkirakan juga jumlah ternak yang dapat diusahakan dengan menggunakan limbah tanaman sebagai sumber makanannya. Tabel 4 Susunan Bahan Makanan yang Terkandung pada Hasil Samping Tanaman Setiap 100 kg No Hasil Samping Kandungan Protein Tiap 100 kg kg Bahan Makanan yang dicerna tiap 100 kg kg Bahan Kering tiap 100 kg kg 1 Padijerami 0,9 39,4 92,5 2 Daun jagung 1,2 16,3 24,0 3 Daun kacang-kacangan 6,3 57,8 91,4 4 Daun tanaman umbi 8,6 51,4 90,7 Sumber: Thahir 1982

2.6.5 Produksi Feses Ternak

Jumlah kotoran padat feses dan cair urine yang dihasilkan masing- masing ternak dalam sehari berbeda-beda. Perbedaan ini ditentukan oleh kondisi dan jenis hewan serta jumlah dan jenis pakan hewan tersebut Musnamar 2003. Jumlah kotoran per hari beberapa jenis ternak disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 Produksi Kotoran Padat dan Cair dari Beberapa Jenis Ternak Dewasa Jumlah Kotoran kghari No Jenis Ternak Kotoran Padat feses Kotoran Cair urine 1 Sapi 23,59 9,07 2 Kuda 16,10 3,63 3 Babi 2,72 1,59 4 Kambing 1,13 0,68 5 Ayama 0,05 - Sumber: Musnamar 2003 Sedangkan hasil uji coba pembuatan kompos oleh BPTP Jawa Barat di Desa Alam Endah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, dari 15.400 kg feses sapi diperoleh sebanyak 7.200 kg kompos siap pakai. Berarti penyusutan yang terjadi adalah 53 persen. Karena itu diperlukan feses yang cukup banyak untuk dapat memenuhi kebutuhan kompos. Untuk menghitung produksi feses pada jenis ternak lain dapat digunakan angka konversi satuan ternak. Dalam penelitian ini yang dipakai menjadi dasar adalah satuan ternak dari Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan 2006 Tabel 6. Tabel 6 Satuan Hitung Ternak Jenis Ternak Satuan Hitung Ternak ST Sapi dewasa 1,000 Sapi dara 0,500 Sapi pedet 0,250 Domba dewasa 0,140 Domba muda 0,070 Domba anak 0,035 Sumber: Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan 2006 Feses sapi memiliki kandungan CN rasio yang masih tinggi sehingga apabila diberikan secara langsung belum dapat dimanfaatkan dengan baik oleh tanaman. Umumnya feses sapi masih banyak mengandung bahan organik segar yang sangat kasar sehingga akan mempengaruhi daya retensi terhadap air. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya fermentasi untuk merombak bahan-bahan yang sukar diserap tanaman agar menjadi siap diserap secara langsung oleh tanaman Ishaq 2002. Proses fermentasi yang dimaksud misalnya adalah proses pengomposan. Sebagian feses ternak yang dihasilkan sapi milik ponpes telah tercampur dengan sisa pakan hijauan yang terdapat di dalam kandang. Campuran feses dan sisa pakan ini juga dapat digunakan sebagai bahan pembuat kompos. Menurut Gunawan et al. 2000, diacu dalam Ishaq 2002 feses ternak yang tercampur dengan sisa-sisa makanan dari pakan dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik yang sangat baik bagi tanaman sayuran, karena memiliki nitrogen, potasium dan serat kasar tinggi.

2.6.6 Pupuk Organik

Dokumen yang terkait

Analisis Usahatani Pola Tumpang Sari di Lahan Kering Berdasarkan Skala Usaha(Studi Kasus: Desa Deram Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo)

3 53 99

Analisis Usahatani Jeruk Manis (Citrus)(Studi Kasus: Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo)

59 303 67

Keragaan dan Peranan Pengembangan Agribisnis Pada Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM 3) (Studi Kasus pada PP Al-Ittifaq Kampung Ciburial, Desa Alam Endah, Kec. Ciwidey, Kab. Bandung)

0 12 115

Analisis Proses Keputusan Konsumen Berkunjung Ke Agrowisata Stroberi Di Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung Jawa Barat

4 20 118

Analisis Pendapatan Usahatani dan Optimalisasi Pola Tanam Sayuran di Kelompok Tani Pondok Menteng Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

8 46 272

Analisis Pendapatan Usahatani Sayuran di Desa Panundaan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

10 42 80

STRATEGI PEMBENTUKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-ITTIFAQ KECAMATAN RANCABALI, KABUPATEN BANDUNG

1 37 126

DAMPAK PROGRAMPEMBERDAYAAN SANTRI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MELALUI KEGIATAN AGRIBISNIS : Studi Deskriptif Pesantren Al-Ittifaq Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung.

2 7 46

PENGUATAN ECONOMIC CIVIC DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN SANTRI SEBAGAI WUJUD GOOD GOVERNANCE : Studi Kasus Pondok Pesantren Al-Ittifaq Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung - repository UPI T PKN 1402409 Title

1 6 3

KORELASI POLA TANAM DAN PENDAPATAN USAHATANI SAYURAN DAUN DESA BALUNIJUK KECAMATAN MERAWANG KABUPATEN BANGKA SKRIPSI

0 0 18