IV KERANGKA PEMIKIRAN
4.1 Kerangka Teoritis
4.1.1 Konsep Usahatani
Hernanto 1989 mendefinisikan usahatani sebagai satuan organisasi produksi di lapangan pertanian dimana terdapat unsur lahan yang mewakili alam,
unsur tenaga kerja yang bertumpu pada anggota keluarga tani, unsur modal yang beraneka ragam jenisnya, dan unsur pengelolaan atau manajemen yang
peranannya dibawakan oleh seseorang yang disebut petani. Keempat unsur ini tidak dapat dipisahkan karena kedudukannya sama penting dalam usahatani.
Pengenalan dan pemahaman unsur pokok tersebut sangat diperlukan karena berkaitan dengan kepemilikan dan penguasaan faktor produksi.
Usahatani didefinisikan sebagai organisasi dari alam, kerja dan modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan pertanian. Ketatalaksanaan
organisasi itu sendiri diusahakan oleh seorang atau sekumpulan orang-orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa usahatani terdiri atas manusia petani
keluarga, tanah beserta fasilitas yang terdapat di atasnya seperti bangunan dan saluran air dan tanaman ataupun hewan ternak Rivai 1960, diacu dalam
Hernanto 1983. Perwujudan usahatani berskala besar di Indonesia merupakan hal yang
tidak mudah diwujudkan dan memerlukan waktu yang cukup lama. Hal ini disebabkan pertanian Indonesia masih serba terbatas baik skala usaha, modal,
kemampuan sumberdaya manusia dan sebagainya. Dilain pihak tuntutan konsumen dan persaingan yang tinggi selalu berujung pada tuntutan kegiatan
usaha pertanian yang efisien dan berkualitas tinggi yang sangat sulit untuk dapat dipenuhi oleh petani Indonesia.
Adapun ciri-ciri usahatani di Indonesia menurut Soekartawi 1986 adalah:
1. lahan yang dimiliki sempit,
2. modal yang tersedia kurang,
3. pengetahuan petani terbatas dan kurang dinamis,
4. pendapatan petani rendah.
4.1.2 Penerimaan dan Biaya Usahatani
Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produk yang diperoleh dengan harga jual. Penerimaan ini mencakup suatu produk yang dijual,
dikonsumsi rumah tangga petani, digunakan dalam usahatani untuk bibit, digunakan untuk pembayaran, dan yang disimpan Soekartawi et al. 1986.
Biaya adalah semua pengeluaran yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk dalam suatu periode produksi Hernanto 1989
. Biaya dapat
dibedakan atas: 1.
Biaya tunai, meliputi biaya tetap misal pajak tanah dan biaya variabel misal pengeluaran untuk bibit, pupuk, obat-obatan dan biaya untuk
tenaga kerja luar keluarga. 2.
Biaya tidak tunai, meliputi biaya tetap misalnya biaya penyusutan alat-alat dan bangunan pertanian serta sewa lahan milik sendiri sedangkan biaya
variabel meliputi biaya tenaga kerja dari keluarga.
4.1.3 Analisis Pendapatan Usahatani