47 Bursa Efek Indonesia . Sedangkan variabel EPS, PER, BVS, , ROE, tingkat
bunga SBI, dan tingkat inflasi. Secara parsial tidak yang memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham, pada perusahaan-perusahaan Semen yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
6. Oksiana Jatiningsih dan Musdholifah 2007
Penelitian ini mengkaji tentang Pengaruh Variabel Makroekonomi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta. Tahun yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan periode waktu tahun 1999-2000. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model regresi linear
berganda yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel makroekonomi yakni tingkat inflasi, tingkat suku bunga deposito, kurs dan jumlah uang
beredar terhadap indeks harga saham gabungan di bursa efek baik secara simultan maupun parsial.
Penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda yang menyatakan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta
dipengaruhi oleh variabel makroekonomi, yaitu tingkat inflasi, tingkat suku bunga deposito 1 bulan, kurs nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, dan
jumlah uang beredar M2.
variabel-variabel bebas yang terdiridari tingkat inflasi,
tingkat suku bunga deposito, kurs dan jumlah uang beredar secara bersama- sama simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap terhadap
Indeks Harga Saham Gabungan. Secara parsial hanya variabel nilai tukar yang memiliki pengaruh signifikan terhadap indeks harga saham gabungan
48 sedangkan variabel tingkat inflasi, tingkat bunga deposito dan jumlah uang
beredar tidek berpengaruh secara signifikan terhadap indeks harga saham gabungan.
7. Naeem Muhammad 2001
Penelitian ini mengkaji tentang Stock Price and Exchange Rate: Are They Related? Evidence From South Asian Countries. Penelitian ini menggunakan
periode tahun 1994 hingga 2000. Penelitian ini menggunakan uji Augmented Dickey Fuller dan Phillips-Perron test untuk mencari integrasi kedua variabel
serta menggunakan uji Granger Causality Test untuk mengetahui apakah ada hubungan jangka panjang antara harga saham dan nilai tukar.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah dalam jangka pendek dan jangka panjang tidak terdapat pengaruh antara harga saham dan nilai tukar untuk
negara Pakistan dan India. Dalam jangka pendek tidak terdapat pengaruh antara harga saham dan nilai tukar untuk negara Bangladesh dan Sri-Lanka.
8. Catherine S F Ho 2007
Penelitian ini mengkaji tentang A Comparative Study On The Invesment Value of Residential Property and Stock
periode tahun 1993-2003. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah standar deviasi yang sama
dengan resiko. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak adanya hubungan antara properti
residensial dengan saham properti namun keduanya rentan terhadap inflasi karena properti dan saham properti merupakan asset pengembalian investasi.