Koefisien Determinasi Adjusted R Square Operasional Variable Penelitian

73 pergerakan harga saham. Sekarang ini PT Bursa Efek Indonesia memiliki 11 jenis indeks harga saham yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik Iskandar, 2003:89. Investasi dalam sektor properti biasanya bersifat jangka panjang dan pertumbuhannya sangat sensitif terhadap variabel makro ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi laju inflasi atau nilai tukar rupiah, namun variabel makro seperti suku bunga dan juga memiliki peran yang signifikan terhadap harga saham sektor properti. Untuk itu menurut Almas, 2007:20 para investor yang ingin melakukan investasi di pasar modal harus melakukan analisis terhadap saham yang ingin dibelinya karena mengharapkan keuntungan dari dana yang ditanamkannya dengan memperhatikan variabel-variabel makro ekonomi. Dalam perkembangannya sektor properti memiliki siklus yang unik dimana pertumbuhan tertinggi selalu berkesudahan dengan krisis ekonomi contohnya diawal tahun 1997 industri properti mencapai pertumbuhan yang signifikan namun tak lama kemudian krisis ekonomi pada tahun 1998 menghancurkan sendi-sendi ekonomi tak terkecuali dalam industri properti, begitu juga diakhir tahun 2007 pertumbuhan industri properti mencapai rekor terbaru dalam satu dekade namun pada tahun 2008 krisis kembali meruntuhkan pondasi ekonomi hal ini yang membuat para investor harus memperhitungkan keadaan variabel makro agar tingkat keuntungan sesuai yang diharapkan. 74 Tabel 4.1 Laju Pertumbuhan Harga Saham Sektor Properti Tahun 2006-2011 Tahun Total PertumbuhanHarga saham Propertimilyar 2006 1.026.786 2007 2.430.874 2008 1.977.205 2009 1.605.056 2010 2.110.775 2011 2.492.910 Sumber: Data yang diolah Gambar 4.1 Grafik Pertumbuhan Harga Saham Sektor Properti Tahun 2006-2011 Sumber: Data yang diolah 1,000,000 1,200,000 1,400,000 1,600,000 1,800,000 2,000,000 2,200,000 2,400,000 2,600,000 2006 2007 2008 2009 2010 2011 PROPERTI 75 Berdasarkan gambar diatas memperlihatkan bahwa pertumbuhan harga saham sektor properti mengalami pertumbuhan yang berfluktuatif. Pada tahun 2007 merupakan periode puncak dari indeks harga saham sektor properti mencapai 2.430.874 yang melonjak lebih dari 100 dari tahun 2006 namun pada tahun 2008 harga saham sektor properti mengalami penurunan yang diakibatkan oleh krisis global dan penurunan harga saham sektor properti berlanjut hingga tahun 2009 namun pada tahun 2010 harga saham sektor properti mengalami kenaikan yang menunjukkan bahwa kinerja ekonomi sudah membaik .

2. Nilai Tukar Mata Uang

Rayun 2007 menyatakan bahwa nilai tukar mata uang exchange rate atau sering disebut kurs merupakan harga mata uang terhadap mata uang lainnya. Kurs merupakan salah satu harga yang terpenting dalam perekonomian terbuka mengingat pengaruh yang demikian besar bagi neraca transaksi berjalan maupun variabel-variabel makro-ekonomi yang lainnya. Valuta asing foreign exchange adalah semua mata uang Negara yang dapat digunakan untuk kegiatan perekonomian suatu Negara dengan Negara lain. Misalnya mata yang Amerika serikat berupa US , mata uang Yen dari Jepang, dan lain sebagainya. Setiap valuta asing tersebut mempunyai harga tertentu dalam mata uang suatu Negara lain. Misalnya US dengan Rp, 1=Rp 9.600, artinya harga 1 US sama dengan Rp 9.600. harga tersebut menggambarkan berapa banyak suatu mata uang harus dipertukarkan untuk 76 memperoleh satu unit mata uang lain. Istilah lain rasio pertukaran tersebut adalah nilai tukar exchange rate atau kurs valuta asing Asfia, 2006. Berikut rata-rata nilai tukar rupiah tahun 2006-2011: Tabel 4.2 Tabel Rata-rata Nilai Tukar Rupiah Tahun 2006-2011 Tahun Rata-rata nilai tukar rupiah rupiah 2006 9.141 2007 9.163 2008 9.756 2009 10.356 2010 9.078 2011 8.774 Sumber data yang diolah Gambar 4.2 Grafik Nilai Tukar Mata Uang Tahun 2006-2011 Sumber data yang diolah 8,000 8,400 8,800 9,200 9,600 10,000 10,400 2006 2007 2008 2009 2010 2011 KURS

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga, Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Properti Dan Real Estat Di Bursa Efek Indonesia

7 96 143

Pengaruh Nilai Tukar Dan Suku Bunga Terhadap Harga Saham Pada Industri Tekstil Di Bursa Efek Indonesia

49 223 96

Analisis pengaruh nilai tukar, kridit, suku bunga SBI, Inflasi dan investasi terhadap jumlah uang beredar (m2) di Indonesia

0 3 157

Pengaruh variabel makro ekonomi terhadap harga saham syariah di Indonesia dan Malaysia periode Mei 2011 – Desember 2015

0 14 127

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011.1 - 2015.12

1 23 148

ANALISIS INTERDEPENDENSI JUMLAH UANG BEREDAR, SUKU BUNGA SBI,NILAI TUKAR DAN TINGKAT INFLASI DI INDONESIA.

2 12 17

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga Saham di Jaka

0 2 19

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga S

0 3 16

PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN NILAI TUKAR DOLLAR TERHADAP HARGA SAHAM PROPERTI YANG Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI Dan Nilai Tukar Dollar Terhadap Harga Saham Properti Yang Terdaftar Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

ANALISIS PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), INFLASI, SUKU BUNGA (SBI), PENDAPATAN TERHADAP FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE 2005-2013.

0 1 2