43 Tingginya jumlah uang beredar JUB dalam masyarakat belum tentu akan
meningkatkan indeks harga saham pada pasar modal, tingginya beban biaya bunga simpanan yang dikapitalisasi dan ekspansi pada beberapa komponen
tagihan bersih kepada pemerintah terutama pembayaran dalam rangka program penjaminan terhadap kewajiban perbankan dan pembayaran kupon obligasi
rekapitalisasi bank mengakibatkan jumlah uang beredar JUB riil pada masyarakat tak mengalami kenaikan sehingga masyarakat tak memiliki
kelebihan uang untuk masuk ke pasar modal Oksiana dan Musdholifah, 2007.
G. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang nilai saham sektor properti maupun sektor lainnya telah banyak dilakukan namun antara penelitian terdahulu dan berikutnya memiliki
suatu hubungan, penelitian-penelitian tersebut dapat digunakan sebagai suatu referensi bagi penelitian dimasa depan. Penelitian tentang indeks harga saham
telah dilakukan oleh:
1. Achmad Ath Thobarry 2009
Penelitian ini mengkaji tentang Analisis pengaruh nilai Tukar Suku Bunga, Laju Inflasi dan Pertumbuhan GDP terhadap Indeks Harga Saham Sektor
Properti. Penelitian ini menggunakan data tahun 2000-2008. Adapun alat analisis yang dugunakan daam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif
untuk memperkirakan secara kuantitatif pengaruh dari beberapa variabel
44 independen secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri terhadap variabel
dependen. Penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel nilai tukar dan SBI secara
parsial memiliki hubungan secar signifikan terhadap indeks harga saham sektor properti sedangkan variabel inflasi dan GDP secara parsial tidak memiliki
hubungan yang signifikan terhadap indeks harga saham sektor properti namun secara bersama-sama variabel nilai tukar, SBI, inflasi dan GDP dapat
mempengaruhi indeks harga saham sektor properti.
2. Rayun Sekar Meta 2007
Penelitian ini mengkaji tentang Perbedaan Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga dan Tingkat Nilai Tukar terhadap Return Saham studi kasus pada
saham properti dan manufaktur yang terdaftar pada bursa efek tahun 2000- 2005. Penelitian ini menggunakan Chow Test untuk menguji apakah terdapat
perbedaan pengaruh inflasi, tingkat suku bunga dan tingkat nilai tukar terhadap return saham properti dan saham manufaktur.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah secara parsial inflasi dan tingkat suku bunga tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham properti
sedangka tingkat nilai tukar memiliki pengaruh signifikan terhadap saham properti.
45
3 . Tegararief dan Budi Hartono Kusuma 2008
Penelitian ini mengkaji tentang Analisi Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Kurs Tengah BI, Tingkat Inflasi dan Indeks Harga Saham Dow Jones di New
York Stock Exchange dalam memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan di
Bursa Efek Jakarta. Tahun yang digunakan dalam penelitian ini dari periode januari 2003 hingga juli 2007. Adapun alat analisis yang digunakan dalam
penelitian ini mengunakan analisis regresi berganda. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan yang menjelaskan bahwa variabel
tingkat suku bunga SBI, kurs tengah BI, tingkat inflasi dan indeks saham Dow Jones secara simultan mempengaruhi indeks harga saham gabungan secara
signifikan. Secara parsial menjelaskan tingkat suku bunga SBI tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap indeks harga saham gabungan sedangkan kurs
tengah BI, tingkat inflasi dan indeks saham Dow Jones secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap indeks harga saham gabungan.
4. Deddy Azhar Mauliano 2009
Penelitian ini
mengkaji tentang
Analisis Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2004 - mei 2009. Penelitian ini menggunakan alat analisis Regresi Ordinary Least Square OLS Tujuan penelitian ini adalah
mengidentifikasi dan menganalisis apakah faktor Eksternasi luar negeri yang diwakili oleh indeks Dow Jones DJIA, Indeks NYSE, Indeks Footsie Lodon
FTSE, Indeks Singapore STI, Indeks Nikkei Tokyo N225, Indeks KOSPI