39 a. uang logam dan uang kertas yang secara umum disebut uang kartal
b. uang giral yaitu deposito yang dikeluarkan oleh bank umum. 2. penawaran uang M2
Penawaran uang M2 terdiri dari M1 ditambah dengan rekening tabungan dan kekayaan lain yang ditukarkan atau dicairkan dalam waktu
dekat Asfia Murni, 2006:158.
F. Keterkaitan Antara Variabel
1. Nilai Tukar Rupiah dengan Nilai Harga Saham Sektor Properti
Jika mata uang suatu negara terapresiasi rupiah menguat atau terdepresiasi rupiah melemah terhadap mata uang lainnya, oleh pasar hal ini
dapat di interpretasikan bahwa tingkat perekonomian suatu negara membaik ataupun memburuk. Keadaan ini pada akhirnya akan mempengaruhi
permintaan dan penawaran sehingga akan mempengaruhi harga saham tersebut Tegarif dan Hartono, 2008:306-307.
Fluktuasi nilai tukar akan mempengaruhi pendapatan dari perusahaan, begitu juga kepada perusahaan dan lembaga sektor keuangan Herman dan
darmawi, 2006. Karena nilai tukar mempengaruhi pendapatan perusahaan maka jelas akan berdampak kepada kesehatan suatu perusahaan. Kesehatan
perusahaan tersebut akan berdampak kembali kepada harga saham yang diterbitkan oleh emiten tersebut.
40 Kurs rupiah yang terdepresiasi akan mengakibatkan biaya yang akan
ditanggung perusahaan akan semakin besar sehingga akan menekan tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan khususnya perusahaan yang hanya
mengandalkan bahan baku dari luar negeri, dan juga akan dapat menimpa perusahan yang hanya mengandalkan pinjaman luar negeri dalam bentuk dollar
US untuk membiayai operasi perusahaan, hal tersebut akan dapat menurunkan harga saham perusahaan yang diperjualbelikan di pasar modal dan secara
otomatis akan menurunkan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG. Selain itu, berdasarkan pendekatan analisis fundamental menjelaskan bahwa harga saham
baik saham sektor keuangan maupun sektor lainnya akan terbentuk dan dipengaruhi oleh kinerja perusahaan yang menerbitkan.Abdul halim,
2005:21. Fluktuasi nilai rupiah terhadap mata uang asing yang stabil akan sangat
mempengaruhi iklim investasi di dalam negeri, khususnya pasar modal. Terjadinya apresiasi kurs rupiah terhadap dolar misalnya, akan memberikan
dampak terhadap perkembangan pemasaran produk Indonesia di luar negeri, terutama dalam hal persaingan harga. Apabila hal ini terjadi, secara tidak
langsung akan memberikan pengaruh terhadap neraca perdagangan, karena menurunnya nilai impor dibandingkan dengan nilai ekspor. Seterusnya, akan
berpengaruh pula kepada neraca pembayaran Indonesia yang meningkat karena lebih besar ekspor dariada impor yang selanjutnya menimbulkan dampak positif
terhadap perdagangan saham di pasar modal.