27 lembaga keuangan dalam melayani masyarakat untuk membeli permintaan
dan menjual penawaran valuta asing.
2. Perubahan Nilai Tukar Rupiah
Naik turunnya nilai tukar mata uang pada waktu dilakukan transaksi valuta asing, dapat terjadi dengan berbagai cara yaitu secara resmi yamg biasa
dilakukan oleh pemerintah di suatu negara yang menganut sistem managed floating exchange
rate atau bisa juga karena terjadinya tarik menarik antara penawaran dan permintaan di dalam pasar market mechanism. Sedangkan
perubahan nilai tukar mata uang dapat disebabkan oleh empat hal yaitu depresiasi, apresiasi, devaluasi, dan revaluasi Rayun, 2007:28.
a. Depresiasi depreciation merupakan penurunan harga mata uang nasional terhadap mata uang asing akibat terjadinya tarik-menarik antara supply dan
demand di dalam pasar.
b. Apresiasi appreciation merupakan peningkatan harga mata uang nasional terhadap mata uang asing akibat terjadinya tarik-menarik antara supply dan
demand di dalam pasar.
c. Devaluasi devaluation merupakan penurunan harga mata uang nasional terhadap mata uang asing yang dilakukan secara resmi oleh pemerintah di
suatu negara. d. Revaluasi revaluation merupakan peningkatan harga mata uang nasional
terhadap mata uang asing yang dilakukan secara resmi oleh pemerintah di suatu negara.
28
3. Mekanisme Penentuan Nilai Tukar Melalui Analisis Demand dan Supply di
Pasar Valuta Asing Gambar 2.1
Kurs Kurs Sv Kurs Sv
9500 A B Sv E
1
Sv
1
9000 E E
E 8500 Dv
1
E
1
Dv Dv Dv 0 Q Qs 0 Q Q1b Qs 0 Q Q1c Q
Keterangan Gambar 2.1 Thobarry, 2009: 1. Gambar A menunjukkan kurs pada tingkat Rp 9.000
2. Gambar B menunjukkan terjadi perubahankenaikan kurs sebagai akibat dari adanya kenaikan permintaan terhadap barang impor. Naiknya impor
akan mendorong kenaikan permintaan terhadap Dollar dari Q menjadi Q1b dan kurva permintaan terhadap valuta asing bergeser ke kanan dari kurva
Dv menjadi kurva Dv
1
, sehingga kurs naik mencapai Rp 9.500. kondisi ini dapat diartikan melemahnya nilai mata uang rupiah terhadap dollar. Gejala
melemahnya nilai tukar rupiah karena kekuatan pasar disebut depresiasi.
A B
C
29 3. Gambar C menunjukkan terjadinya perubahanpenurunan kurs sebagai
akibat tingginya ekspor. Sebab dengan naiknya ekspor akan menambah supply
dollar dari Q menjadi Q1c dan kurva supply dollar bergeser dari kurva Sv menjadi kurva Sv
1
, akibatnya kurs turun mencapai Rp 8.500. Kondisi ini dapat diartikan menguatnya nilai mata uang rupiah terhadap
dolar. Gejala menguatnya nilai tukar rupiah karena kekuatan pasar disebut apresiasi.
D. Tinjauan Umum Suku Bunga SBI
1. Pengertian Suku Bunga SBI
Menurut Case dan Fair 2004:167, bunga adalah biaya yang dibayarkan oleh seseorang peminjam kepada pemberi pinjaman atas penggunaan dananya.
Tingkat suku bunga adalah pembayaran bunga pinjaman tahun yang dinyatakan sebagai persentase dari pinjaman; persentase itu sama dengan jumlah bunga
yang diterima pertahun dibagi dengan jumlah pinjaman. Suku bunga Interest Rate Menurut Herman Darmawi 2006:181, tingkat
bunga adalah harga yang harus dibayar oleh peminjam untuk memperoleh dan dari pemberi pinjaman untuk jangka waktu tertentu yang telah disepakati.
Menurut Yogi 2009:3 Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI merupakan suku bunga yang dikeluarkan oleh bank sentral untuk mengontrol
peredaran uang di masyarakat, dengan kata lain pemerintah melakukan kebijakan moneter. Peredaran uang yang terlalu banyak dimasyarakat akan
30 mengakibatkan masyarakat cenderung membelanjakan uangnya yang pada
akhirnya bias berdampak pada kenaikan harga-harga barang, yang salah satu faktor pemicu inflasi dengan menaikan bunga SBI berarti bank-bank dan
lembaga keuangan akan terdorong untuk membeli SBI. Adanya bunga yang tinggi dalam SBI membuat bank dan lembaga keuangan menikmatinya, ini
otomatis akan memberikan tingkat bunga yang lebih tinggi untuk produknya. Bunga yang tinggi akan berdampak pada alokasi dana investasi para investor.
Investasi pada produk bank seperti depositotabungan jelas lebih kecil resikonya atau dapat dikatakan investasi bebas resiko oleh karena itu investor
akan menjual sahamnya dan dananya serentak akan berdampak pada penurunan harga saham. Selain itu dampak dari tingkat suku bunga bank yang tinggi juga
berdampak pada bunga pinjaman modal kerja perusahaan. Ini artinya penambahan pengeluaran perusahaan jika ini terjadi maka kondisi fundamental
perusahaan akan terganggu. Hal ini didukung oleh Wibowo dan Suhendra 2010:4 bahwa tingkat suku bunga digunakan pemerintah untuk
mengendalikan tingkat harga, ketika tingkat harga tinggi dan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat banyak sehingga konsumsi masyarakat tinggi akan
diantisipasi oleh pemerintah dengan menetapkan tingkat suku bunga yang tinggi. Dengan demikian suku bunga yang tinggi diharapkan berkurangnya
jumlah uang yang beredar sehingga permintaan agregat pun akan berkurang dan kenaikan harga dapat diatasi. Sedangkan menurut Bank Indonesia, tingkat suku
31 bunga adalah beban biaya yang dinyatakan dengan persentase tertentu dalam
rangka peminjaman uang untuk jangka waktu tertentu. Tujuan penerbitan SBI adalah sebagai alat pemerintah untuk melakukan
kontraksi pasar dalam primary market dan sebagai secondary reserve dan trading instrument
dalam secondary market untuk situasi tingkat suku bunga turun. Jadi SBI menurut Prakarsa dan Kusuma 2008:3 adalah salah satu
instrument investasi yang menarik bagi investor mengingat instrument ini diterbitkan oleh Bank Indonesia yang merupakan lembaga keuangan milik
negara. Berdasarkan definisi diatas, suku bunga SBI merupakan suku bunga yang
dikeluarkan oleh bank sentral untuk mengontrol peredaran uang di masyarakat dan mengendalikan tingkat harga yang bertujuan sebagai alat pemerintah untuk
melakukan kontraksi pasar dalam primary market dan sebagai secondary reserve
dan trading instrument dalam secondary market untuk situasi tingkat suku bunga turun dan menjadi salah satu instrument investasi yang menarik
bagi investor mengingat instrument ini diterbitkan oleh Bank Indonesia yang merupakan lembaga keuangan milik negara.
2. Macam-Macam Suku Bunga
Menurut Samuelson 2004:318, suku bunga dapat dibedakan berdasarkan satuan uang. Suku bunga yang dibedakan berdasarkan satuan uang dapat
dibedakan mejadi dua, yaitu suku bunga nominal dan suku bunga riil.