Ruang Lingkup Penelitian Metode Penentuan Sampel

61 dikenal dengan sebutan uji kesalahan spesifikasi regresi Regression Specification Error Test = RESET Widarjono, 2009:170. Dalam pengujian Ramsey RESET ini, yang perlu diperhatikan adalah nilai F hitung, dengan hipotesis : H = Model tidak linier H a = Model linier Apabila nilai F hitung lebih besar dari nilai F kritisnya pada α tertentu berarti signifikan, maka hipotesis H diterima, artinya model kurang tepat atau tidak linier. Sebaliknya, apabila nilai F hitung lebih kecil dari nilai F kritisnya pada α tertentu, berarti tidak signifikan dan menolak hipotesis H yang menyatakan bahwa model tidak linier. Selain itu, Pengambilan keputusan juga dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitas Obs R 2 , yaitu sebagai berikut : 1. Bila probabilitas Obs R 2 0,05 maka signifikan, dan menolak H dengan demikian model dikatakan linier. 2. Bila probabilitas Obs R 2 0,05 maka tidak signifikan dan menerima H , maka model tidak linier.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi 62 normal, jika asumsi ini dilanggar maka uji statistis menjadi tidak valid Ghozali, 2009. Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Sering terjadi kesalahan yang jamak yaitu bahwa uji normalitas dilakukan pada masing-masing variabel. Hal ini tidak dilarang tetapi model regresi memerlukan normalitas pada nilai residualnya bukan pada masing-masing variabel penelitian . Langkah pengujian sebagai berikut: Hipotesis H : model terdistribusi normal H a : model tidak terdistribusi normal Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria : - jika probabilitas OBSR 2 0,05 siginifikan H diterima - jika probabilitas OBSR 2 0,05 tidak signifikan H ditolak Artinya adalah apabila probabilitas OBSR 2 lebih besar dari 0,05 maka model tersebut dikatakan normal. Apabila OBSR 2 lebih kecil dari 0,05 maka model tersebut dikatakan tidak normal Winarmo, 2009:5.37.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga, Dan Nilai Tukar Terhadap Harga Saham Perusahaan Properti Dan Real Estat Di Bursa Efek Indonesia

7 96 143

Pengaruh Nilai Tukar Dan Suku Bunga Terhadap Harga Saham Pada Industri Tekstil Di Bursa Efek Indonesia

49 223 96

Analisis pengaruh nilai tukar, kridit, suku bunga SBI, Inflasi dan investasi terhadap jumlah uang beredar (m2) di Indonesia

0 3 157

Pengaruh variabel makro ekonomi terhadap harga saham syariah di Indonesia dan Malaysia periode Mei 2011 – Desember 2015

0 14 127

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011.1 - 2015.12

1 23 148

ANALISIS INTERDEPENDENSI JUMLAH UANG BEREDAR, SUKU BUNGA SBI,NILAI TUKAR DAN TINGKAT INFLASI DI INDONESIA.

2 12 17

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga Saham di Jaka

0 2 19

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga S

0 3 16

PENGARUH INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN NILAI TUKAR DOLLAR TERHADAP HARGA SAHAM PROPERTI YANG Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI Dan Nilai Tukar Dollar Terhadap Harga Saham Properti Yang Terdaftar Dalam LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

ANALISIS PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), INFLASI, SUKU BUNGA (SBI), PENDAPATAN TERHADAP FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE 2005-2013.

0 1 2